Safari Wukuf hingga Badal

Semua Jemaah Haji Indonesia Dijamin Laksanakan Ibadah Haji

Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi

MAKKAH--(KIBLATRIAU.COM)-- Semua jemaah haji Indonesia, dalam kondisi apapun, dijamin oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji sampai selesai. Termasuk jemaah yang sakit dan masih dirawat.Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan Daerah Kerja (Daker) Madinah, PPIH Arab Saudi, Cecep Nursyamsi mengatakan, jemaah sakit yang masih berada di Madinah tidak perlu khawatir. Mereka semuanya akan dievakuasi ke Makkah sebelum puncak haji berlangsung.PPIH Daker Madinah dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) akan terus melakukan evakuasi secara bertahap, jemaah yang sudah bisa dipindahkan. Mereka diberangkatkan ke Makkah menyusul rekan-rekan kloter mereka yang sudah lebih dulu sampai.

"Semua jemaah yang masih ada di Madinah, baik itu di KKHI ataupun di rumah sakit, pemerintah menjamin bahwa mereka akan diberangkatkan ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji," kata Cecep saat memantau evakuasi jemaah haji sakit, di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah.Evakuasi dari KKHI Madinah dijadwalkan akan berlangsung hingga 16 Juni. Jika sampai deadline, masih ada jemaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi di Madinah tidak memungkinkan untuk berangkat ke Makkah, pemerintah akan membadalhajikan mereka. Dengan begitu, mereka tetap melaksanakan ibadah haji.

Bila jemaah sakit mampu melakukan perjalanan ke Makkah, namun tidak memungkinkan untuk menjalani wukuf secara mandiri, jemaah sakit tetap akan diberangkatkan ke Arafah. Mereka diikutsertakan dalam safari wukuf yang secara syar'i tetap sah dalam prosesi rukun ibadah haji.Dalam safari wukuf, jemaah sakit diangkut dengan ambulans ke Arafah dan melaksanakan wukuf pada 9 Zulhijjah.Untuk proses evakuasi jemaah dari Madinah ke Makkah, Cecep mengatakan ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dari sisi medis maupun dokumen perjalanan. Yang terpenting mereka dipastikan kondisi kesehatan mereka sudah layak untuk dievakusi ke Makkah."Adapun untuk dokumen-dokumen yang diperlukan selain surat jalan, rekam medik, ada paspor dan surat jalan dari Kepala Daker Madinah," ujar Cecep.

Kepala KKHI Madinah dr Tri Atmaja Sugiyarno mengatakan sampai dengan Selasa 13 Juni, sudah 21 jemaah haji yang dievakuasi ke Makkah. Jumlah jemaah yang dirawat di KKHI maupun RS Arab Saudi masih banyak, jumlahnya dinamis.
Dari 40 jemaah yang masih dirawat, sebanyak 15 jemaah sudah masuk dalam daftar antrean yang akan dievakuasi ke Makkah."Kita usahakan memberikan rencana-rencana pilihan agar jemaah haji bisa kita dorong ke Makkah secepatnya," ujarnya.Saat ini, di KKHI hanya tersedia dua unit ambulans ditambah lima unit yang tersebar di sektor-sektor yang bisa turut dimanfaatkan untuk evakuasi. Namun, Atma mengatakan, tidak semua ambulans bisa dipakai karena harus siaga jika ada jemaah yang sakit di hotel.

Dokter Atma menambahkan, bila ambulans di Madinah tidak mencukupi, Daker Madinah telah berkoordinasi dengan Daker Makkah untuk membantu evakuasi jemaah dengan menggunakan ambulans dari Makkah.Untuk jemaah yang dirawat di RS Arab Saudi, menurut dia, tanggung jawab evakuasi ada di pihak RS. Tim KKHI sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang ada di Madinah.Pihak Arab Saudi membeberkan dua rencana penanganan. Pertama, mereka menjanjikan akan mengevakuasi jemaah-jemaah langsung ke Makkah. Kedua, evakuasi oleh KKHI dengan memulangkan jemaah dari RS Arab Saudi dan diberangkatkan oleh KKHI ke Makkah.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar