Wujudkan Keluarga Berencana Harmonis dan Berkualit

Kadisdalduk: Salah Satu Laju Pertumbuhan Penduduk Disebabkan Migrasi

H M Amin msi Kadisdukcapil Pekanbaru

PEKANBARU-(KIBLATRIAU.COM)-- Kepala Dinas Pengendalian Penduduk (Disdalduk) dan Keluarga Berencana (KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin Msi menerangkan, bahwa laju pertumbuhan penduduk di daerah ini tidak sepenuhnya disebabkan dari angka kelahiran, tetapi akibat migrasi atau perpindahan penduduk dari daerah lain. ''Laju pertumbuhan masih tinggi mencapai 0,69 terhitung dari Januari 2018 bukan karena angka kelahiran yang tinggi. Tetapi, karena banyak orang pindah atau migrasi ke Kota Pekanbaru,'' ujar Amin di sela-sela pertemuan dengan Forum Pewarta Pekanbaru (Fortaru), Selasa (9/10/18). Amin menuturkan kesadaran masyarakat Kota Pekanbaru untuk ber KB cukup baik.'' Akibatnya pertambahan penduduk di Pekanbaru, dominannya bukan karena angka kelahiran, tapi migrasi,'' ujarnya.  Semakin banyaknya warga yang menetap di Pekanbaru, kata Amin, disebabkan juga karena makin pesatnya pengembangan kota yang dapat dilihat dari meningkatnya pengembangan kawasan perumahan.

Berdasarkan perkembangan tersebut diperkirakan jumlah penduduk yang datang ke Kota Pekanbaru pada waktu mendatang akan lebih banyak dan meningkat lagi, seiring dengan semakin banyaknya operasional kegiatan jasa dan niaga yang berkembang pesat di kota tersebut.  Sambung Amin, untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dari angka kelahiran Disdalduk KB terus meningkatkan jumlah peserta pengguna alat kontrasepsi. Selain itu, Disdalduk KB juga mengurangi metode kontrapsi jangka pendek dan mengarahkan ke metode kontrasepsi jangka panjang seperti implan dan spiral.

''Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Disdalduk KB terus berkomitmen mendukung gerakan KB dan peningkatan kualitas keluarga di kota ini. Dengan begitu, laju pertumbuhan penduduk bisa ditekan dengan baik,'' sebut Amin. Dijelaskan Amin, berbagai upaya dilakukan guna menekan laju pertumbuhan penduduk, seperti sosialisasi usia menikah minimal 21 bagi perempuan serta 25 tahun bagi laki-laki. ''Kalau anak banyak tapi pendapatan pas-pasan itu yang bermasalah,'' ujarnya.

 Amin juga menyarankan para keluarga untuk memiliki anak kedua dengan jeda tiga sampai lima tahun setelah kelahiran anak pertama. Dia juga mengingatkan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan. ''Jangan khawatir kalau ada yang mengatakan 'banyak anak banyak rezeki'. Dua anak saja cukup yang penting anak berkualitas. Makanya perlu penguatan sinergitas seluruh stakeholder untuk mewujudkan Keluarga Berencana dan keluarga yang kecil, harmonis dan berkualitas.'' harap Amin. (Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar