Laporan : Hendri Zainuddin

Pekanbaru

          MEMASUKI malam yang ke empat belas puasa ramadhan 1445 H, tepatnya Ahad (24/3/2034) ustadz yang menyampaikan santapan rohani ramadhan di Masjid Nurul Muhisnin yang terletak di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai yakni, ustadz Drs Yulizar Ilyas MA. Santapan rohani itu disampaikan setelah melaksanakan shalat isya berjamaah. Sebelum menyampaikan santapan rohani ramadhan, ustadz Yulizar Ilyas mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan umur panjang, sehingga bisa bersama-sama untuk melaksanakan perintahnya.

Tak lupa, ustadz Yulizar Ilyas menyampaikan salawat kepada Nabi Muhammad SAW, dimana dengan banyak bersalawat atasnya, maka kelak di yaumil akhir akan diberikan safaat. Amin ya rabbal alamin. Pada santapan ramadhan singkat yang disampaikan ini, ustadz Yulizar Ilyas membahas tentang jangan Suudzon . Dikatakan ustadz Yulizar makna dari suudzon yaitu berburuk sangka kepada orang lain. Dimana, Arti suudzon adalah berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu "su’u" yang berarti jelek, dan "dzon" yang berasal dari kata "az-zan" yang berarti sangkaan.Rasulullah SAW bersabda: “Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dustanya sebuah ucapan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dijelaskan ustadz Yulizar bahwa suudzon merupakan salah satu penyakit hati dalam agama islam, karena sifat ini mampu merusak hubungan sosial dan memunculkan perasaan negatif dalam diri seseorang. ''Suudzon dapat memicu timbulnya rasa curiga, kebencian, dan prasangka buruk terhadap orang lain, tanpa adanya bukti yang jelas.Oleh sebab itu, hindarilah perbuatan suudzon ini. 

Karena suudzon adalah lawan dari husnudzon yang artinya berbaik sangka.Suudzon atau berburuk sangka ini berupa tindakan yang merujuk pada sikap seseorang yang memiliki asumsi negatif terhadap orang lain tanpa adanya bukti yang kuat atau jelas. Dalam islam, suudzon termasuk perilaku buruk yang dilarang dan tidak disukai oleh Allah dan Rasul-Nya. Maka dari itum sekali lagi hindarilah kebanyakan prasangka buruk, karena sebagian prasangka itu adalah dosa,'' ujar ustadz Yulizar.***