Sekelas La Liga Tak Punya Teknologi Garis Gawang

Xavi dan Ter Stegen Ngamuk setelah Barcelona Keok dari Real Madrid 2-3

Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, tampak kecewa

Bola.com--(KIBLATRIAU.COM)-- Pelatih Barcelona dan kapten tim, Marc-Andre ter Stegen mengecam La Liga setelah kekalahan 2-3 dari Real Madrid pada El Clasico di Liga Spanyol 2023/2024, Senin (22/4/2024) dini hari WIB. Mereka menyebut La  Liga memalukan karena tidak memiliki  teknologi garis gawang.  Barcelona kalah dari Real Madrid di Santiago Bernabeu gara-gara gol Jude Bellingham pada menit ke-91. Real Madrid pun semakin dekat ke tangga juara Liga Spanyol 2023/2024 karena  
sudah unggul 11 poin atas Barcelona di peringkat kedua.

Barca mengklaim skor akhir pada pertandingan sengit tersebut bisa saja berbeda jika bukan karena insiden kontroversial pada babak pertama. Pada menit ke-28 pertama pertandingan, wonderkid Barca, Lamine Yamal, mendapat peluang, saat kedudukan 1 -1. Saat itu, bola tembakannya mengarah ke gawang. Ada perdebatan yang mengiringi kejadian itu.Ada yang menganggap bola itu sudah gol, ada yang menyebut tidak. Wasit akhirnya menganggap itu bukan gol. Gelandang Barcelona, Ilkay Gundogan, yang  menghabiskan tujuh tahun di Premier League, dilaporkan bertanya kepada wasit Soto Grado apakah arlojinya bergetar seperti di Inggris jika bola melewati garis.

Pemain asal Jerman itu salah mengira Spanyol memiliki teknologi garis gawang, padahal sebenarnya tidak.  Rekan senegaranya Ter Stegen mengecam hal ini dalam wawancara setelah pertandingan. ''Saya kehilangan kata-kata tentang tak adanya teknologi  garis gawang. Rasanya memalukan bagi sepak bola Spanyol, karena liga-liga lain juga memilikinya," kata Ter Stegen setelah laga, seperti dikutip Forbes. "Tentu saja mereka sudah mengatakan sebelumnya bahwa dunia ini (sepak bola Spanyol) punya  banyak uang, tapi tidak punya uang untuk hal-hal penting. Bagi saya sepertinya itu memalukan," imbuh dia.

Xavi mengamini pendapat kipernya, Ter Stegen, dan ikut mengecam La Liga. Dia juga mengkritik wasit.''Saya sangat kecewa. La Liga mengatakan mereka ingin menjadi yang terbaik di dunia dan tidak memiliki teknologi garis gawang. Pada matchday  pertama di Getafe saya sudah mengatakan bahwa saya tidak menyukai apa yang saya lihat, hari ini itu akumulasi dari semua omong kosong," keluh Xavi.''Perasaan saya merasa diperlakukan tidak adil. Saya tidak bisa membodohi siapa pun, apalagi para  
penggemar. Sudah jelas, semua orang telah mengatakannya," imbuh manajer berkebangsaan Spanyol itu. (Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar