Kompetisi Soccer School League 2024 Resmi Digulirkan, Diikuti 11 Tim
Kompetisi Soccer School League (SSL) musim 2024 resmi digulirkan. Tahun ini merupakan edisi perdana kompetisi kelompok umur yang berada dalam naungan Askot PSSI Pekanbaru, Ahad (30/6/2024).
PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Kompetisi Soccer School League (SSL) musim 2024 resmi digulirkan. Tahun ini merupakan edisi perdana kompetisi kelompok umur yang berada dalam naungan Askot PSSI Pekanbaru, Ahad (30/6/2024).Untuk musim pertama ini SSL 2024 diikuti oleh 11 tim yang terbagi ke dalam dua kategori, usia. Yakni U-13 dan U-15.Dari dua kategori itu, terjaring sebanyak 600 pemain usia muda dari sekolah sepakbola yang berasal dari Kota Bertuah Pekanbaru.Kompetisi berjenjang kelompok usia ini menjadi sinyal positif bagi pembinaan sepak bola usia muda di Pekanbaru bisa bangkit.
Opening ceremony ini dihadiri Pj Walikota Pekanbaru yang diwakili Kabid Layanan Kepemudaan Dispora Kota, Ketua KONI Kota Pekanbaru, sejumlah pelatih dan legenda PSPS Pekanbaru .Ketua Pelaksana SSL 2024 Juniadi menuturkan kompetisi Soccer School League adalah kompetisi yang berada di bawah naungan Askot PSSI Pekanbaru
Untuk edisi perdana ini SSL 2024 diikuti oleh sekolah sepakbola yang berasal dari Pekanbaru. Ke-11 SSB itu antara lain, SSB IPRS , SSB Unri, UIR Soccer School, Junior PTPN5, SSB Generasi Muda, Nusa Lima, Yapora Pratama, Pekanbaru City Soccer School, INAFA, Harapan Putra dan Tiga Naga."Selamat datang seluruh tim peserta. Ini adalah kompetisi yang baru pertama kali digelar. Mari menikmati atmosfer kompetisi yang terstruktur dan terjadwal ini,'' tutur Juniadi mengawali kata sambutan , Ahad (30/6) 2024) di Lapangan Tumpal Sinaga Pekanbaru.Soccer School League 2024 adalah kompetisi usia 13 dan 15 yang digelar secara penuh. Total ada 220 pertandingan yang diperkirakan akan berlangsung selama 9 bulan.
'' Kompetisi ini memakai sistem home away, kedepan setelah ini kami juga akan menggelar kompetisi U 10 dan U 12. Artinya kompetisi secara berjenjang akan digulirkan untuk menciptakan bakat atau talenta hebat yang suatu saat menjadi pemain yang dapat membela Pekanbaru khususnya dan Riau secara umum bahkan di kancah nasional maupun internasional, ''paparnya.
Dalam pada itu Ketua KONI Kota Muhmmad Yasir SH berharap dari kompetisi berjenjang ini menjadi wadah untuk mengasah kemampuan, karena tujuannya bukan untuk menjadi pemenang di kompetisi ini saja tapi ajang pengasahan bakat dan minat yang diinginkan menuju pemain profesional.''Adek -adek pasti ingin menjadi pemain PSPS. Dari sinilah bakat minat yang diinginkan kita asah. Kompetisi ini wadah berjenjang sepakbola untuk meretas prestasi. Bukan cuma sampai disini saja tapi ini adalah sebuah pengalaman untuk berprestasi ke kancah nasional bahkan internasional , " ucapnya.
Apalagi kata Yasir, prestasi saat ini sangat berguna dan menjadi perhatian perintah. Terutama buat para atlet untuk sekolah, kuliah maupun dunia kerja. "Intinya prestasi dapat mengubah nasib seseorang, selain bekerja keras dalam latihan, " terangnya. Orang nomor satu di induk olahraga cabor ini mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak atas terselenggaranya kompetisi SSL 2024 ini.
"Apresiasi kepada pelatih, orang tua dan pemilik sekolah sepak bola yang sudah membantu pemerintah dalam pembentukan karakter terhadap generasi muda penerus bangsa. Saya menghimbau agar kompetisi ini bekerjasama dengan BPJS . Seperti kompetisi yang sudah digelar oleh Askot PSSI Pekabaru,'' terangnya.Senada Pj Walikota Pekanbaru yang diwakili Kabid Layanan Kepemudaan Dispora Kota Genta Wahana Mazda mengapresiasi panitia penyelenggara dan orangtua yang memiliki semangat untuk memasyarkatkan olahraga dalam rangka pembentukan karakter generasi muda melalui olahraga sepakbola.
" Kompetisi memiliki peran penting dalam rangka pembinaan sepakbola. Ini adalah bagian dari atau sebagai sarana memasyarakatkan olahraga khususnya cabang olahraga sepakbola kelompok usia,' sebutnya. .Dikatakannya, Soccer School League adalah sebagai sarana pembentukan secara fisik dan mental demi prestasi olahraga. "Pemerintah Kota Pekanbaru mengapresiasi seluruh kerja keras panitia penyelenggara dan peserta yang memiliki semangat mengikuti kompetisi penuh ini.
''Semoga kompetisi ini menjadi ajang adu bakat atau motivasi bagi pemain menunjukkan kemampuannya dalam bermain sepakbola. Kompetisi ini juga sebagai ajang belajar bagi pelatih untuk meramu dan mengevaluasi timnya pada kompetisi yang digelar setiap dua pekan sekali Jadi junjung selalu sportifitas dan fair play,'' pesannya.
Sebagaimana diketahui, pemain pada usia 13 dan 15 tahun ini bisa diistilahkan sebagai 'player for tomorrow', karena pada usia 16 hingga 19 tahun nanti para pemain sudah matang dan sudah mengerti situasi permainan sebenarnya.Dengan kompetisi ini pelatih harus lebih banyak memberikan bekal kepada mereka dan harus memiliki visi dalam mendesain program latihan.
Pelatih pun dituntut memiliki kemampuan mengirim pesan dalam latihan agar mereka mengetahui bagaimana cara bermain bola yang baik dan benar.Karena di kompetisi pemain 11 v 11 ini sudah diperkenalkan situasi pertandingan sesungguhnya. Agar pemain pun mengerti dan siap menempati posisi mereka masing-masing. ''Usia ini adalah usia yang krusial, karena di usia itu mereka banyak menyerap. Sehingga pada kategori ini pun dibutuhkan pelatih yang berkarakter disana. Karena karakter pelatih inilah yang sangat menentukan bagaimana perjalanan sepakbola mereka kedepan,'' tuturnya. ***
Tulis Komentar