Bakal Dilakukan Pembahasan dengan Bupati

Tutup Mata dengan Persoalan yang Terjadi, Puluhan Pemuda Demo PT Asian Agri Group

Puluhan pemuda yang tergabung dalam organisasi KNPI Kabupaten Pelalawan mengelar aksi demo di PT Asian Agri Group, Kebun Eko II, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Senin (10/09/2024)

PELALAWAN--(KIBLATRIAU.COM)-- Puluhan pemuda yang tergabung dalam organisasi KNPI Kabupaten Pelalawan mengelar aksi demo di PT Asian Agri Group, Kebun Eko II, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Senin (10/09/2024).Massa yang datang mengemudi mobil dan sepeda motor menyeruduk perusahaan salah satu perkebunan sawit terbesar di Kabupaten Pelalawan, mengenakan baju warna biru organisasi KNPI.Namun massa.dihadang anggota sekuriti di pintu masuk PT Inti Indosawit Subur (IIS) yang merupakan anak perusahaan PT Asian Agri Group. Membuat massa mengelar aksi orasi dan membentangkan spanduk.

Ketua KNPI Pangkalan Kerinci, Samsi yang turun dalam aksi menyayangkan pihak perusahaan tidak mengizinkan mereka masuk untuk bertemu dengan pimpinan perusahaan tersebut."Jika kami tidak diizinkan masuk ke perusahaan, saya minta kepada management perusahaan untuk hadir menemui kami, jangan kami dihadang di pintu masuk. Kami datang kemari dengan niat baik, ingin penjelasan dari pihak perusahaan mengenai apa yang terjadi, di daerah kami ini, mengapa perusahaan menutup mata dengan semua persoalan yang terjadi,'' tegas Samsi.

Lanjut Samsi, pihaknya sangat menyayangkan pihak PT Asia Agri,  yang menghalangi untuk menyampaikan aspirasi pemuda dan masyarakat yang ada di Kabupaten Pelalawan ini.''PT Asian Agri Group perusahaan besar di Kabupaten Pelalawan. Tapi mengapa rakyat Pelalawan masih banyak yang menderita, masih banyak pengangguran, mengapa perusahaan seolah-olah menutup mata dengan kondisi ini. Tanpa ada perhatian," ujar Yudi salah satu anggota KNPI Pelalawan menyampaikan orasinya.Menanggapi hal itu, perwakilan humas PT IIS yang berada di lokasi aksi menyampaikan bahwa manajemen tidak bisa menemui pengunjuk rasa dikarenakan ada kepentingan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan, namun perusahaan akan melakukan diskusi terbuka untuk menyelesaikan apa yang menjadi tuntutan pengunjuk rasa.

Massa yang merasa kecewa, dengan PT Asia Agri Group, melanjutkan aksinya ke kantor DPRD Pelalawan dan kantor Bupati Pelalawan di bawah kawalan ketat petugas kepolisian.''Kami pemuda Pelalawan meminta kepada Ketua DPRD yang baru dilantik agar segera mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan PT Asian Agri Group, diantaranya, menutup semua aktifitas perusahaan, cabut izin HGU-nya. Perusahaan Asian Agri Group adalah perusahaan hitam. Usir PT. Asian Agri Group dari Bumi Seiya Sekata ini,'' kesal Yudi Efrizon di depan gedung DPRD Kabupaten Pelalawan.

Namun wakil rakyat yang baru dilantik, tidak ada di gedung DPRD Pelalawan. Maka terpaksa massa yang terus mengelar orasi di depan pintu masuk disambut oleh Sekwan DPRD Pelalawan, Masri SH.''Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya karena Ketua DPRD tidak dapat menemui pengunjuk rasa, dengan alasan belum lengkapnya susunan perangkat aparat di DPRD. Jadi akan meneruskan aspirasi kawan-kawan ke pada ketua DPRD, saya juga sebagai perwakilan DPRD meminta waktu paling lambat dua bulan untuk menyelesaikan semua tuntutan pengunjuk rasa," tegasnya.

Aksi massa tidak surut, walau sempat di guyur hujan. Ketika kembali mengelar aksi di kantor Bupati Pelalawan yang disambut, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Drs, H Fakhrizal, MSi didampingi Kasatpol PP Pelalawan, T Junaidi SSos MAp.Kemudian perwakilan Srikandi KNPI membacakan tuntutan aksi tersebut, menolak keberadaan PT. Asian Agri Group karena, dinilai tidak ada kontribusi apapun terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pelalawan.Begitu juga dalam penerimaan tenaga kerja lokal yang tidak sesuai dengan aturan yang ada.

Meningkatnya angka kemiskinan di Kabupaten Pelalawan, sesuai data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pelalawan, menunjukan di tahun 2023 adalah 8,15 persen, sedangkan di tahun 2024 meningkat menjadi 8,49 persen. Serta diduga pengolahan lahan yang melanggar undang - undang, sehingga terjadi bencana alam di Kabupaten Pelalawan, seperti banjir.

Menanggapi tuntutan massa dari KNPI Pelalawan,  Asisten II Sekda Pelalawan, Fakhrizal mengatakan, bahwa semua aspirasi akan akomodir dan akan dilakukan pembahasan bersama dengan Bupati.''Pembahasan dilakukan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mohon kesabaran kawan - kawan. Mari sama - sama kita kawal kasus ini hingga tuntas,'' tuturnya.Manager Humas Asian Agri Group Regional Riau, Taufik yang dikonfirmasi via telpon selulernya tidak ada respon hingga berita diturunkan, begitu juga dikirim pesan wa tidak ada jawaban. Walau telah centang biru tanda sudah tersampaikan. (Sa)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar