Ida Yulita siap Jadikan Pekanbaru yang Lebih Baik

Silaturahmi Tokoh Pemuda Pekanbaru bersama Idaman

BERTEMPAT di Cempaka House Syariah di Jalan Arifin Ahmad menjadi saksi pertemuan penting antara sejumlah tokoh pemuda Pekanbaru dan gerakan Idaman (Inovasi Damai Maju dan Nyaman) yang dipimpin oleh Ida Yulita yang merupakan calon walikota Pekanbaru yang

Laporan : Rizki Kurniawan

Pekanbaru

 

  BERTEMPAT di  Cempaka House Syariah di Jalan Arifin Ahmad menjadi saksi pertemuan penting antara sejumlah tokoh pemuda Pekanbaru dan gerakan Idaman (Inovasi Damai Maju dan Nyaman) yang dipimpin oleh Ida Yulita yang  merupakan calon walikota Pekanbaru yang berpasangan dengan Kharisman, Jumat (13/9/2024) pagi. Pertemuan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Fuad Santoso, Ketua KNPI. Bung Alek dari BMI; AMPI Jaya; serta Ridho Iksan, katalisator untuk Cagub  
Abdul Wahid dan SF Harianto.

Dalam pertemuan ini, Ida menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Kota Pekanbaru dan memaparkan visi besarnya untuk memperbaiki kota. Ia menegaskan bahwa siapa pun lawan politiknya bukanlah hal yang  penting, karena tujuannya adalah menjadikan Pekanbaru menjadi kota yang lebih baik dan nyaman.Ida memilih Partai Golkar sebagai perahu politiknya, namun juga mengapresiasi PDIP karena dianggapnya sebagai partai yang berpihak pada wong cilik dan dipimpin oleh seorang wanita.

Salah satu langkah strategis yang diambil Ida adalah menggandeng  Kharisman, pemuda berusia 37 tahun yang bukan dari kalangan politisi. Menurut Ida, pemuda memiliki peran penting dalam membawa perubahan besar di mas yang akan datang. ''Berikan aku satu pemuda, maka aku akan guncangkan Kota Pekanbaru,”  tegasnya, menekankan pentingnya inovasi dan semangat kaum muda dalam membangun kota.

Ida juga membahas pentingnya pengelolaan sampah dan penghijauan kota. Menurutnya, DLHK terlalu fokus pada pengelolaan sampah, padahal sampah bisa menjadi sumber ekonomi. Ia berencana membangun kawasan industri pengelolaan sampah yang  dapat merekrut hingga 10.000 tenaga kerja dari tim Idaman, tanpa bergantung pada APBD agar terhindar dari masalah hukum.

Di sektor pendidikan, Ida berkomitmen untuk mengubah sistem zonasi agar tidak ada anak yang putus sekolah. Ia juga akan  menggratiskan LKS, seragam, dan menyediakan makan siang gratis bagi siswa. Selain itu, visi unik lainnya adalah menjadikan Pekanbaru sebagai "Kota Pisang Cavendish Berstandar Internasional" karena pisang ini cocok dengan iklim Pekanbaru dan bisa  menjadi peluang ekonomi baru.

Sungai Siak dijelaskannya yang selama ini terabaikan juga menjadi perhatian Ida. Ia berencana menjadikan sungai ini sebagai pusat kreativitas anak muda dengan membersihkan palung sungai dan membangun pedestrian di  sekitarnya.Kharisman, yang hadir bersama Ida, menambahkan bahwa ia ingin membawa sektor pelatihan keahlian dari Jakarta ke Pekanbaru untuk mengembangkan potensi anak muda di kota ini.

Dalam pertemuan tersebut,kru Kiblat Riau, Com menyampaikan  beberapa persoalan yang menjadi perhatian mereka, termasuk masalah pendidikan dan fasilitas umum. Kru Kiblat Riau bertanya apakah Ida akan terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk memantau masalah seperti kekurangan dana BOS, sistem zonasi dan  
sulitnya mengawasi distribusi anggaran di sekolah-sekolah. 

Ida menanggapi hal ini dengan tegas, mengatakan bahwa pengelolaan anggaran harus lebih transparan, dan ia berjanji akan memperpanjang jarak zonasi agar masalah ini bisa teratasi. "Kenapa saya ingin maju dan harus menjadi walikota, karena tanda tangan kepala daerah sangat berpengaruh. Selain itu, saya tidak ingin ada lagi orang tua yang harus menangis karena anaknya tidak bisa sekolah,'' terang Ida di hadapam simpatisan setianya  yang selalu mendukung penuh setiap langkah perjuangan yang dilakukan.

Selain masalah pendidikan, Kiblat Riau menanyakan dan  menyoroti persoalan parkiran yang dianggap semakin semrawut dan over kapasitas di banyak titik di Pekanbaru. Menjawab hal ini, Ida berkomitmen untuk segera membenahi regulasi terkait  perparkiran. Ia berencana membangun fasilitas parkir yang lebih teratur dan memisahkan area yang memerlukan juru parkir (jukir) dari yang tidak. Ida percaya bahwa pengaturan ini akan mengurangi kesemrawutan serta memberikan kenyamanan bagi  
masyarakat yang menggunakan fasilitas umum.

Pertemuan di Cempaka House Syariah ini menjadi forum diskusi yang kaya akan gagasan, memperlihatkan keseriusan para tokoh pemuda dan gerakan Idaman dalam membawa perubahan bagi Pekanbaru. Ida  yakin, jika seluruh visi ini dapat diwujudkan, masyarakat Pekanbaru akan merasakan kehidupan yang lebih damai, maju, dan nyaman. ***

 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar