Plh Sekdaprov Riau Ingatkan Pengendara Patuhi Rambu Lalulintas
Plh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Taufiq Oesman Hamid.
PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Tingginya pelanggaran terhadap norma-norma lalu lintas menjadi salah satu indikator buruknya perilaku berkendara di masyarakat. Pelanggaran ini tidak hanya mencerminkan rendah kesadaran akan pentingnya keselamatan di jalan raya, tetapi juga memicu meningkatnya angka kecelakaan yang sering kali menelan korban jiwa.Plh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Taufiq Oesman Hamid, mengatakan masih banyak pengendara yang mengabaikan sopan santun di jalan raya. Dengan begitu, hal tersebut menjadi penyebab utama tingginya kecelakaan lalu lintas.
''Berdasarkan data organisasi dunia WHO, kecelakaan di jalan merupakan salah satu faktor terbesar penyebab angka kematian yang terjadi pada tahun 2023. Satu di antara indikator buruknya perilaku berlalu lintas adalah tingginya pelanggaran terhadap norma-norma lalu lintas yang ditunjukkan oleh perilaku yang tidak aman,'' ujar Taufiq di Halaman Kantor Gubernur Riau, Ahad (6/10/2024).
Dijelaskannya, pelanggaran tidak menggunakan helm, berkendara di luar batas kecepatan, dan tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas menjadi contoh nyata dari perilaku yang tidak disiplin di jalan. Hal ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang lain. ''Ketika etika dan norma dalam berlalu lintas diabaikan, korban kecelakaan akan semakin meningkat,'' sambungnya.
Oleh karena itu, ia menghimbau kepada semua pengendara untuk lebih peduli ikuti aturan berkendara yang berlaku. Karena ini adalah langkah dasar untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.''Saya ingatkan kalau berkendara itu patuhi rambu lalu lintas, jangan ugal-ugalan, tingkatkan kesadaran terhadap pentingnya safety penggunaan jalan berlalu lintas. Sebab keselamatan kita itu sangat berharga, ingat itu,'' terangnya.
Ditambahkannya, pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya akan selalu bersama-sama menyosialisasikan pentingnya tertib berlalu lintas. Namun, hal paling penting adalah penerapan serta partisipasi aktif dari masyarakat dalam mengubah perilaku berlalu lintas yang lebih aman. ''Kami menghimbau kepada semua pihak untuk mengambil peran sesuai dengan potensi masing-masing. Sebab upaya ini dapat terus dilanjutkan ke tingkat kabupaten/kota dan tetap berkesinambungan pada tahun-tahun mendatang,'' tuturnya. ***
Tulis Komentar