Meraih Keutamaan Lailatul Qadar

Ustadz Sharhan Almawarif
Oleh: Sharhan Asad Almawarid, S.Ag
LAILATUR Qadar memiliki banyak pemaknaan di antara makna Lailatul Qadar dijelaskan oleh seorang ulama besar pakar hadits bernama Ibnu Hajar Al-Asqalani yang menulis sebuah kitab yang berjudul Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari, dimana kitab Shahih al-Bukhari sendiri adalah kitab shahih kedua setelah Al-Qur'an yang berisi hadits-hadits atau perkataan Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam. Di dalam kitab Fathul Bari dijelaskan bahwasanya Lailatul Qadar memiliki beberapa penamaan beserta maknanya, diantara:
1. al-Lailatul 'Azhimah, yakni suatu malam yang sangat agung, kenapa disebut malam yang agung ? Karena pada malam itu terjadi beberapa peristiwa besar diantara nya Nuzul Qur'an (Turunnya Al-Qur'an) tahap pertama secara utuh 30 juz dari Lauh al-Mahfuzh ke Baitul Izza atau langit dunia ini sejalan dengan surah al-Qadar ayat 1:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar.
2. al-Lailah ad-Dhayyiqah, yakni malam yg sempit karena di malam itu Allah turunkan para malaikat yang jumlahnya bahkan melebihi jumlah pasir di muka bumi sehingga menutupi bumi. Kalaulah malaikat tersebut dinampakkan oleh Allah Ta'ala, maka tak ada tempat sejengkal pun bagi manusia untuk bisa melangkah, ini sejalan dengan QS.Al-Qadar:
4
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
Makna lainnya adalah karena waktu tersebut amat sangat singkat yakni hanya terjadi sekitar waktu Maghrib -sampai terbit Fajar yang kalau dihitung kurang lebih 9-10 jam
3. Al-Lailah al-Muqaddarah, yakni malam yang sudah Allah tetapkan kapan terjadi nya tapi masih menjadi rahasia Allah atau bisa juga bermakna malam ditetapkan nya nasib seorang hamba selama satu tahun ke depan. Maka momentum Lailatul Qadar ini sejatinya juga bisa menjadi ajang untuk merubah takdir kita bahkan umur sekalipun karena walaupun sudah tertulis di Lauh al-Mahfuzh akan tetapi Allah Ta'alah sebagai Tuhan Yang Maha berkehendak berhak untuk mengubah ketetapan tersebut. Hal ini sesuai dengan firman-Nya didalam QS. ar-Ra'd: 39.
يَمْحُوا اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُ وَيُثْبِتُۚ وَعِنْدَهٗٓ اُمُّ الْكِتٰبِ
Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Di sisi-Nyalah terdapat Ummul-Kitāb (Lauh Mahfuz).

Lalu setelah mengetahui makna Lailatul Qadar ini timbul pertanyaan kenapa Allah ciptakan Lailatul Qadar dan kapan terjadinya Lailatul Qadar ? Alasan kenapa Allah ciptakan Lailatul Qadar adalah agar umat Nabi Muhammad Shalallahu'Alaihi wa Sallam bisa menandingi amalan umat terdahulu seperti kisa Nabi Sam'un Alaihis Salam yang pernah melakukan jihad fi sabillah melawan orang kafir selama 1000 bulan. Lalu mengenai kapan terjadinya Lailatul Qadar para ulama berbeda pendapat. Imam Jalaluddin as-Suyuthi, ada 40 pendapat tentang kapan terjadinya Lailatul Qadar, kemudian beliau ringkas menjadi 10 dan beliau ringkas lagi menjadi 5 diantaranya: 10 awal Ramadhan, 10 pertengahan Ramadhan, 10 akhir 10 Ramadhan, 17 Ramadhan dan 3 hari setelah 17 Ramadhan. Dari 5 pendapat ini beliau menguatkan satu pendapat yakni di 10 malam terakhir dan mengerucutkannya lagi menjadi malam-malam ganjil di 10 akhir Ramadhan. Bahkan di dalam kitab I'anatut Thalibin yang dikarang oleh Sayyid Muhammabd bin Abu Bakar Syattha ketika mengutip pendapat Imam Al-Ghazali yang oleh Imam Al-Ghazali dibuatkan kaedah tentang penentuan malam Lailatul Qadar, maka berdasarkan pendapat beliau jika awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu seperti tahun 2025 ini maka kemungkinan besar Lailatul Qadar jatuh pada malam ke 23 Ramadhan. Semua pendapat ini pada hakikatnya hanyalah ijtihad atau usaha para ulama dalam memburu malam Lailatul Qadar kapan terjadinya hanya Allah Ta'ala sajalah yang tahu. Tugas kita sebagai seorang yang beriman tentang adanya Lailatul Qadar hanyalah beribadah dengan maksimal secata konsisten di bulan Ramadhan terutama di malam-malamnya, diantara ibadah yg bisa kita lakukan adalah berzikir, shalat qiyamullail, membaca Al-Qur'an, Shalat, dan ber-i'tikaf di masjid. Kesimpulannya raih lah Lailatul Qadar dengan tetap menghidupkan amaliyyah-amaliyyah bulan Ramadhan dengan penuh semangat dan motivasi hingga akhir Ramadhan, Insyaa Allah dengan melakukan hal tersebut Allah Ta'ala akan merezkikan kepada kita Lailatul Qadar Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.***
Tulis Komentar