PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Pengurus Masjid Nurul Muhsinin yang berada di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai melaksanakan kajian rutin. Untuk kali ini, Ahad  (7/9/2025), ustadz yang menyampaikan ceramah agama yakni ustadz Muhammad Akhyar Rifqi Lc. M.A. Sebelum menyampaikan kajian, ustadz Muhammad Akhyar Rifqi Lc. M.A pertama-tama mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan  kesehatan, kesempatan serta keberkahan, sehingga bersama-sama untuk datang ke masjid untuk mengikuti majelis ilmu. 

Pada kesempatan ini, Allah SWT  telah memberikan kenikmatan hidup, dimana setiap aliran darah dan nafas yang setiap hari kita rasakan. Oleh sebab itu, tidak lupa kita selalu berdoa dan meminta ampun kepada Allah SWT, sehingga kehidupan kita bisa melakukan amal kebaikan. Selain itu, nikmat islam yang paling penting dalam kehidupan di dunia ini. Olej sebab itu, tetaplah kita untuk berbahagia. Tak lupa, ustadz Muhammad Akhyar juga berkirim salawat kepada Nabi Muhammad  SAW, karena dengan banyak bersalawat nantinya akan diberikan safaat dan diakui  sebagai umatnya di yaumil akhir kelak. Amin ya rabbal alamin.

Pada ceramah shubuh ini, ustadz Muhammad Akhyar Rifqi Lc. M.A melanjutkan membahas tentang Sirah Nabawiyah..Dimana, kata ustadz Akhyar Rifqi bahwa makna dari  Sirah Nabawiyah ini merupakan perincian perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW mulai dari kelahiran  hingga  wafat.''Makanya kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW harus mengenal apa saja yang ada di dalam diri Nabi Muhammad SAW. Dengan begitu, kita lebih mencintai sosok nabi kita. Karena, banyak sekali perbuatan baik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, sehingga Nabi Muhammad SAW menjadi contoh dan tauladan yang perlu kita contoh,'' ungkap ustadz Muhammad Akhyar Rifqi di hadapan jamaah.

Dijelaskan ustadz Muhammad Akhyar Rifqi selain itu, ada beberapa aktivitas yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW setelah melakukan sholat shubuh. ''Ada kegiatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW usai sholat shubuh. Beliau mengunjungi dan mendatangi rumah para istrinya hanya sekedar bertemau dan menanyakan kabar. Setelah itu, beliau kembali ke Masjid Nabawi untuk melakukan sholat dhuha dan ibadah lainnya,'' ujar ustadz Muhammad Akhyar Rifqi.

Ditambahkan ustadz Muhammad Akhyar Rifqi, selain itu, kegiatan lain yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yakni melakukan majelis ilmu bersama dengan para sahabat. ''Pada pertemuan itu, ada beberapa sahabat yang hadir mendengarkan penjelasan dari Nabi Muhammad SAW. Karena, ada beberapa pembahasaan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW baik tentang dunia, maupun tentang akhirat. Ketika Nabi Muhammad SAW semua sahabat mendengar dengan tenang dan seksama. Apa yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW bisa dipahami oleh para sahabat. Dimana, penyampaian dari Nabi Muhammad SAW dengan tutur kata yang lembut dan ramah, sehingga para sahabat atau jamaah lain yang datang sangat terkesima dengan ahlak yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW,'' terang ustadz Muhammad Akhyar Rifqi.

Pada kesempatan ini, ustadz Muhammad Akhyar Rifqi menambahkan bahwa Sirah Nabawiyah merupakan kajian sejarah Islam yang penting bagi umat Islam.Sirah Nabawiyah adalah kajian sejarah Islam yang sangat penting. Sebab, dengan membaca Sirah Nabawiyah, umat Islam punya contoh konkret teladan yang sempurna dan ideal yaitu Nabi Muhammad SAW. ''Perhatian dan akhlaknya Nabi Muhamad SAW sangat mulia kepada kaum muslimin. Makanya sifat Nabi Muhammad SAW ini  harus kita contoh dalam kehidupan. Karena di  dalam diri Nabi Muhammad SAW ini banyak sekali memiliki sifat yang sangat sempurna. 

Seiring dengan itu, maka kita  terus memahami dan mempelajari Surah Nabawiyah, sehingga kita semakin mengetahui tentang adab dan aklhak yang baik di diri Nabi Muhammad SAW. Bahkan, sama anak kecil saja juga sangat simpati dan selalu memperlihatkan sikap yang baik dan sopan. Itulah baiknya sikap yang ada di dalam diri Nabi Muhammad SAW, sehingga beliau sangat dihormarti dan disegani oleh sahabat. Contohnya Umar Bin Khattab, kalau berbicara kepada Nabi Muhammad SAW sangat pelan seolah berbisik. Dimana, kita tahu Umar Bin Khatab pemberani dan selalu dengan suara keras. Namun, jika berjumpa dan berbicara sama Nabi Muhammad SAW ia selalu sopan dan lembut sekali,'' tutur  ustadz Muhammad Akhyar. *** (Hen)