JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi makin percaya diri pasangan nomor urut 02 bakal memenangkan Pilpres usai Prabowo Subianto bertemu Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY). Sebabnya, SBY menyampaikan bahwa gelombang ganti presiden sangat besar di pelbagai daerah yang dikunjunginya. "Pak SBY tadi menyampaikan ini sekarang gelombang pro perubahan, gelombang ganti presiden besar sekali, tadi disampaikan oleh Pak SBY tadi. Hasil beliau tadi turun ke bawah selama enam bulan, Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) juga turun ke bawah selama enam bulan," kata Koordinator Juru BPN Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak, di kediaman SBY, Jl Mega Kuningan Timur VII, Jakarta, Jumat (21/12).

Dahnil sangat meyakini paparan SBY soal gelombang ganti presiden. Sebabnya, SBY merupakan politisi ulung dan punya naluri politik tajam. Masyarakat juga ingin gelombang perubahan tersebut dijawab dan dipimpin oleh Prabowo-Sandi."Jangan lupa pak SBY itu dua kali menang Pilpres dan beliau menangkap suasana kemenangan besar itu ada di kubu Pak Prabowo dan Bang Sandi," ucapnya.Dahnil melanjutkan, data-data survei internal Demokrat menunjukkan progresifitas yang luar biasa kepada Prabowo-Sandi. Jika disandingkan dengan data BPN, ada kesamaan peningkatan elektabilitas sampai dengan 15 persen.

"Pak SBY tadi juga mengatakan 'saya ini sudah berkontestasi dua kali Pilpres dan dua kali menang', melihat suasana seperti ini Pak SBY berkeyakinan Pak Prabowo dan Bang Sandi akan menang," tuturnya. Dahnil mengaku, jika survei BPN ditotal, hasil elektabilitas Prabowo-Sandi mencapai angka 45 persen dan angka lawan politiknya yakni petahana stagnan."Menurut pak SBY itu adalah angka yang menggembirakan bagi penantang (Prabowo-Sandi) dan itu angka yang sangat mengkhawatirkan bagi petahana, karena catatan saya tadi Pak SBY sudah dua kali menang," ucapnya.(Net/Hen)