PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru sepakat melanjutkan kerjasama dengan UIN Batu Sangkar Sumatera Barat, setelah dilakukan Penandatanganan Memoraundum of Understanding (MoU), Selasa 2  Desember 2025 di gedung Rektorat. Kerjasama ini merupakan lanjutan dari MoU yang telah dilakukan dua institusi pada tahun 2021.Penandatangan MoU langsung dilakukan oleh Rektor Unilak Prof Dr Junaidi dengan Rektor UIN Batu Sangkar Prof  Delmus Puneri, turut hadir Wakil Rektor II Unilak Assoc Profesor Dr Jeni Wardi, Wakil Rektor III Unilak Dr Hardi SE MM, Kepala Urusan Kerjasama Unilak Assoc Profesor Dr Nurfaisal, Wakil Rektor III UIN Batu Sangkar Dr Irman M.Pd.

Rektor Unilak, Prof Junaidi diawal sambutan mengucapkan selamat datang kepada Rektor UIN Batu Sangkar. MoU yang dilakukan tahun 2021 berjalan dengan baik.MoU saat ini tentu semakin mendekatkan hubungan Unilak dan UIN Batu Sangkar.Sebelum dilakukan penandatangan, pimpinan dua insitusi saling berdiskusi dan saling memperkenal program program yang ada di masing-masing perguruan tinggi. Saat ini Unilak memiliki 40 Prodi dari S1-S3. Dan allahmdulilah Prodi S3 Doktor  Manajemen Unilak baru saja keluar Surat Keputusan.''Kami merasa senang MoU ini dapat dilakukan lanjutan/perpanjangan kerjasama, tentu banyak program yang akan dilakukan. Memperkuat riset, kolobarosi, seminar bersama, dll.'' ungkap Prof Junaidi.

Rektor UIN Batu Sangkar, Prof Delmus Puneri juga merasa senang dapat melanjutkan MoU. Dulu kerjasama yang dilakukan masih nama IAIN Batu Sangkar, dan beberapa tahun lalu berubah menjadi UIN Batu Sangkar. Saat ini kami memiliki 4 Fakultas dan 1 Pascasarjana dan dua Prodi S3.''Kami merasa senang dapat melanjutkan dengan Unilak, dan disambut dengan baik. Program yang telah berjalan dengan baik dapat dilanjutkan,'' terang Prof Delmus. Dengan adanya MoU maka fakultas, badan dan  lembaga di Unilak untuk mengambil peran lebih nyata, detail, dan menguntungkan agar dapat memanfaatkan dari pelaksanaan MoU yang telah dilakukan dalam Tri Darma Perguruan Tinggi dan Kampus Berdampak.***