Guna Capai Target 63 Persen

Disdalduk KB Pekanbaru Rubah Metode Penggunaan Alat Kontrasepsi

Drs Amin Msi

PEKANBARU --(KIBLATRIAU. COM) -- Guna  mencapai target Contraceptive Prevalence Rate (CPR) atau ibu rumah tangga pengguna alat kontrasepsi sebesar 63 persen, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru akan merubah  metode pengunaaan alat kontrasepsi. 

Kepala Disdalduk KB Kota Pekanbaru, Drs Muhammad Amin Msi kepada Wartawan,  Kamis (17/1/2019) menjelaskan, bahwa metode kontrasepsi jangka pendek (MKJP) akan beralih ke metode kontrasepsi  jangka panjang.

Amin memaparkan,  metode kontrasepsi jangka pendek itu seperti penggunaan pil dan suntik. Sedangkan  untuk metode jangka panjang sepert inplun, metode operasi pria (MOP) atau metode operasi wanita (MOW).

"Makanya pelembagaan, bagaimana MKJP itu jalan dan metode jangka panjang itu banyak penggunanya. Saat ini masih 33 persen metode kontrasepsi jangka panjang, yang dibawah itu non MKJP," ujar Amin. 

Ditambahkan Amin,  saat ini pengguna metode kontrasepsi jangka pendek seperti suntik di Kota Pekanbaru sebesar 33 persen dari aceptor, sedangkan pil 29 persen dari jumlah pengguna kontrasepsi

"Ya saat ini ada 162 ribu pasangan usia subur (di Pekanbaru) dan 101 ribu menggunakan kotrasepsi. Selain iti upaya yang dilakukan dalam mencapai target, pergerakan institusi masyarakat, memperkuat komunikasi informasi edukasi (KIE) di lapangan, terutama dari perubahan metode jangka pendek ke jangka panjang.

Sehingga masyarakat tidak direpotkan dengan minum pil setiap malam atau disuntik setiap bulan. Kalau dia menggunakan inplun bisa lama," tutur Amin (Fr/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar