Polri Duga ada Terselubung di Balik Isu Telur Pals

Generasi Masa Depan Terancam Kekurangan Protein.

 Ilustrasi daging dan telur ayam.

JAKARTA-- (KIBLATRIAU.COM)-- Beberapa waktu terakhir, marak isu telur palsu di media sosial. Satgas Pangan menduga ada agenda terselubung di balik bergulirnya isu telur palsu yang meresahkan masyarakat tersebut. Polri sebut saat ini sedang marak hoaks masalah pangan dan telur palsu. Gudang penyimpanan makanan kedaluwarsa digerebek, tiga orang jadi tersangka

''Mesti diwaspadai ini ada upaya-upaya jangka panjang dengan menakuti telur palsu kemudian orangtua nggak mau berikan asupan gizi dengan protein murah. Telur kan murah," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (21/3).

Setyo khawatir, isu yang bergulir dapat memicu kemerosotan tingkat konsumsi telur di masyarakat. Akibatnya, generasi masa depan terancam kekurangan protein. Padahal telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang mudah dijangkau karena harganya relatif murah.

Setyo yang juga menjabat sebagai Satgas Pangan ini mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap isu telur palsu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi Polri dan Satgas Pangan telah menguji telur yang dicurigai palsu di laboratorium. Hasilnya, telur tersebut asli.

"Kalau ditemukan ada telur diduga palsu, segera ke dinas atau kementerian (Pertanian) terdekat. Saya meyakini tidak ada telur palsu," kata dia. Isu telur palsu bikin omzet produksi anjlok

Dampak lain akibat maraknya isu telur palsu adalah mengganggu stabilitas ekonomi negara. Menurut Setyo, omzet produksi telur di Tanah Air telah mengalami penurunan cukup tinggi mencapai 30 hingga 40 persen.

"Kalau (isu) ini diterima, peternak akan hancur, berdampak ke tenaga kerja, kalau berdampak ke tenaga kerja berpengaruh ke ekonomi," ucap Setyo.

Satgas Pangan akan menggandeng Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk mengusut maraknya penyebaran isu telur palsu tersebut. Mereka akan menggali motif penyebaran isu yang meresahkan itu.

Polri juga menelusuri adanya kemungkinan aktor intelektual di balik penyebaran hoaks pangan tersebut. "Dan ini tolong kalau menemukan itu (isu telur palsu) jangan disebarkan. Dicek dulu ke pihak yang berkompeten," kata Setyo.(Net/Hn)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar