Karena Berbagai Alasan 

Ini Maskapai yang Hentikan Sementara Penerbangan di Bandara

Bandara Kertajati, Jawa Barat

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Saat ini, ada beberapa maskapai penerbangan memilih menghentikan sementara pengoperasian di salah satu bandara Indonesia. Alasan penghentian operasi tersebut karena berbagai alasan. Salah satunya mengurangi kerugian. Meski begitu, mereka akan membuka rute dari dan ke bandara tersebut untuk waktu yang akan ditentukan. Berikut maskapai Indonesia yang menutup sementara rute penerbangan ke beberapa bandara di Indonesia: 1. Citilink. Maskapai penerbangan Citilink menghentikan sementara penerbangan ke Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Alasannya karena sepi penumpang. Ada tiga rute yang diberhentikan sementara oleh pihak manajemen maskapai Citilink Indonesia, yakni Kertajati-Medan, Kertajati-Denpasar, dan Kertajati-Palembang. Kebijakan itu berlaku Jumat (26/7) lalu."Keputusan ini dilakukan setelah hasil evaluasi. Sebab, tingkat keterisian penumpang (load factor) dalam penerbangan itu relatif rendah," ujar VP Corporate Secretary dan CSR Citilink Indonesia, Resty Kusandarina.

Meski demikian, untuk rute lain, pihaknya memastikan masih tetap beroperasi. Yakni Kertajati- Pekanbaru serta Surabaya-Kertajati. Hanya saja, evaluasi tetap akan dilakukan untuk menunjang kinerja perusahaan."Sebagai maskapai berbiaya rendah (LCC) premium di Indonesia, Citilink senantiasa melakukan evaluasi terhadap rute-rute yang dibuka. Agar setiap rute penerbangan yang dioperasikan Citilink berlangsung dengan lebih optimal," ujar Resty.2. Sriwijaya Air.Sriwijaya Air hentikan sementara pengoperasian di Bandara Manokwari. Hal ini dilakukan buntut dari ucapan Kadis Perhubungan dan Informatika Papua Barat, Agustinus Kadakolo.

“Mulai 30 Juli 2019 ini kami sementara akan suspend penerbangan dari dan menuju Manokwari,” ujar Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air, Retri Maya dalam keterangan tertulisnya.Mendengar kabar penghentian sementara operasi Sriwijaya Air di Bandara Rendani, Manokwari, Agustinus Kadakolo akhirnya mengirimkan permintaan maaf melalui sebuah surat yang dituju kepada pihak Sriwijaya Air. "Kami sebagai instansi teknis di Wilayah Provinsi Papua Barat menanggapi hal itu secara serius. Kemungkinan ada hubungan dengan pernyataan yang pernah atau telah kami ucapkan kepada pihak Sriwijaya Air di Bandar udara Rendani Manokwari beberapa waktu lalu," kata Agustinus. "Kami sangat memohon maaf sekiranya surat dari Sriwijaya Air ada hubungan dengan pernyataan atau argumen yang pernah dilontarkan serta dipublikasikan melalui media massa dan media sosial, sehingga menimbulkan image masyarakat bahwa perihal cencel flight Sriwijaya disebabkan karena pernyataan kepala dinas perhubungan," kata Agustinus.

3. Batik Air

Batik Air dan Citilink menghentikan pengoperasian di Bandara Tjilik Riwut, Balikpapan. Alasannya, bandara tersebut masih sepi penumpang dan mengakibatkan kerugian jika pesawat dioperasionalkan. Padahal belum setahun dua maskapai itu beroperasi di Bandara Tjilik Riwut. "Ya, ada dua pesarat yang istirahat operasional, yakni Batik Air dan Citilink, karena penumpang makin merosot," Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan Kalteng, Terjo Piu.Selain dua maskapai tersebut, Garuda Indonesia juga mengurangi frekuensi jumlah penerbangan dari dan ke Bandara Tjilik Riwut. "Terjadi pengurangan frekuensi penerbangan," kata Terjo. Pihak Lion Air juga membenarkan adanya penghentian operasi di Bandara Tjilik Riwut. "Sementara istirahat dulu sejak awal Maret (2019),'' singkatnya. (Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar