Polisi Periksa Sang Ayah

Bayi Kembar Tewas Mengenaskan

Ilustrasi Penganiayaan.

NTT--(KIBLATRIAU.COM)-- Polisi memeriksa Obir Masus, ayah dari bayi kembar yang ditemukan tewas mengenaskan di rumah, Jalan Timor Raya RT 09 RW 03, Kelurahan Oesapa Barat, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Obir diperiksa bersama dua saksi lainnya. Dalam kejadian ini, kondisi istri Obir masih kritis."Ada tiga orang yang kami sudah periksa, bapak korban sendiri yang baru pulang dari tempat bekerja, tetangga korban termasuk juga saudara daripada ayah korban yang saat itu sama-sama pulang dari kerja. Melihat dari kasat mata kemarin, kami melihat ada luka robek pada bagian kepala, kemudian kami belum dapat hasil dari forensik apakah dalam tubuh korban terdapat luka atau bagaimana, kami masih menunggu hasil dari forensik," kata KBO Reskrim Polres Kupang Kota Ipda I Wayan Pasek Sudjana kepada wartawan, Jumat (6/9). Jenazah bayi kembar tersebut diautopsi oleh tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang. Proses autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab utama kematian kedua korban. "Sementara kami melakukan proses penyelidikan, kita akan menggali terus dan mengaitkan dengan hasil forensik yang nanti kita akan dapatkan termasuk juga keterangan dari ibu korban, yang sampai saat ini kami belum bisa ambil keterangan karena kondisinya masih dalam keadaan sakit," jelasnya.

Menurut Obir, kedua anaknya selalu riang menyambut di depan pintu rumah ketika dia pulang kerja sebagai kuli bangunan. Namun Kamis malam semuanya berubah setelah pintu didobrak, kedua buah hatinya tergeletak bersimbah darah di lantai. "Kalau anabua (anak) dua orang itu suka berkelahi, kakaknya itu yang suka pukul-pukul adiknya biar kita di tempat kerja juga suara adiknya kita dengar berteriak. Kemarin pagi saya dengar suara berteriak karena mereka berdua berkelahi terus. Kemarin siang saya pulang makan, karena jam dua belas siang katong (kita) istirahat makan, saya pulang rumah mereka baik-baik saja. Kita makan habis istirahat dan jam satu baru lanjut kerja, anak kembar sehingga masing-masing berlarian dan saya hanya sempat tegur jangan lari nanti jatuh," ujarnya sambil menangis. Usai diautopsi oleh tim dokter, jenazah kedua korban diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan di kelurahan Lelogama, Kabupaten kupang.(Net/Hen).
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar