40 Ribu Hektare Terbakar 

Kabut Asap Karena Ulah Manusia

Asap tebal selimuti Kota Pekanbaru

RIAU--(KIBLATRIAU.COM)-- Saat ini, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sudah sangat mengkhawatirkan. Terparah terjadi di Riau. Bahkan, menjalar hingga provinsi Kalimantan dan Sumatera. Warga pun dihantui berbagai penyakit. Oleh sebab itu, harus segera ditangani.Data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), kebakaran terbesar yang terjadi di Riau mencapai 40 ribu hektare. Dari Januari hingga Agustus 2019, BNPB mendarat di hutan berhutan seluas 328,724 hektar. 27 Persen di kontribusi, atau 89.563 hektare adalah lahan gambut.Udara di empat daerah Riau memindahkan tingkat berbahaya untuk dihirup, yakni Kota Pekanbaru, Rokan Hilir, Dumai dan Siak. Sementara dua daerah lain yang dinyatakan tidak sehat yaitu Bengkalis dan Kampar. Tolak ukur kualitas udara berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang membahas Ahad (15/9) pukul 15.00 WIB."Alat pengukur kualitas udara menunjukkan 4 daerah terlindungi, dan 2 daerah lain tidak sehat," ujar Kepala LP3E Wilayah Sumatera Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Amral Fery kepada merdeka.com.

Karenanya, kepala daerah dapat status darurat pencemaran udara segera. Ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara menjadi dasar hukumnya. Jarak pandang berjarak 800 meter hingga 1 kilometer. Hidung seperti kesulitan mencium partikel hasil debu membuat sulit bernapas.Masker atau penutup alat lainnya harus dibawa ke mana-mana kompilasi beraktivitas di luar. Namun, kedua mata tetap saja kompilasi yang diterima partikel halus dari kabut segera yang menyelimuti hampir setiap sisi kota. Saat ini total titik panas di Riau ada 44 titik. Rinciannya, paling banyak di Rokan Hilir yaitu 17 titik, Pelalawan 13 titik, Kampar 5 titik, Indragiri Hulu 4 titik, Indragiri Hilir 3 titik dan Dumai 2 titik.

Warga pekan kemarin banyak terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan. Mereka juga mulai mengungsi keluar Riau untuk mendapat udara segar.

Kabut sesegera ini menjadi kenyataan bagi segala aspek kehidupan. Sekolah mulai dari SD hingga SMA diliburkan. Empat kampus besar, yaitu UIN Suska, UIR, Unri dan UMRI juga mengambil langkah serupa. Selain itu, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sempat lumpuh pada Jumat (13/9). Lion Air di Sumatera dan Kalimantan yang dikembalikan demi keselamatan penumpang.Strategi Komunikasi Korporat dari Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, sebagaimana disetujui Lion Group (Lion Air, Wings Air, Batik Air) segera mentransformasikan penggunaan kabut asap. Sedikitnya 81 sedikit lagi, ada juga yang balik ke bandara asal dan ditunda.

Dua kota utama penyangga calon ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur, Balikpapan dan Samarinda, juga mulai berselimut kabut segera mulai Karhutla kiriman di daerah sekitar. Di Balikpapan, warga mulai memakai topeng saat mengemudi roda dua. Meletakkan murid di Kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) meminta agar pemerintah daerah melalui dinas pendidikan daerah mengambil kebijakan meliburkan sekolah di wilayah tersebut. Hal ini karena kabut sesegera mungkin yang semakin tebal.
 

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo melakukan peninjauan hutan dan lahan langsung (karhutla) di Provinsi Riau, Ahad (15/9/2019). Ketiganya meyakini kebakaran ini ulah manusia."Apa yang sudah kami lihat dari helikopter bersama Panglima TNI dan Kepala BNPB, tanah yang sudah jadi perkebunan, baik tanaman kelapa maupun tanaman industri lainnya, kok tidak ada yang terbakar. Misal pun ada yang paling sedikit dan di pinggir. Kliring 'dengan mudah dan murah memanfaatkan musim kemarau, "ungkap Tito.Hadi mengatakan akan menerjunkan drone selama 24 jam untuk memindahkan titik api yang baru dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab, dan selanjutnya tim darat akan bergerak menuju lokasi kebakaran saat menindaklanjuti kebakaran hutan."Drone ini akan diterbangkan 24 jam penuh untuk dibuka. Api ini harus dibuka sejak siang dan malam berbeda. Kadang api padam saat siang, lalu malamnya diaktifkan lagi," tuturnya.Doni menjelaskan, hutan kebakaran dan faktor tanah terbesar karena ulah manusia. "Saya bilang, 99 persen penyebab kebakaran adalah manusia. 80 Persen tanah bekas terbakar ini jadi kebon," tegasnya.Mantan Danjen Kopassus ini juga menyayangkan kurang perhatiannya. Dia mengaku mendapat laporan dari anggota Polri-TNI di lapangan.Tak hanya itu, para pejabat daerah tidak hadir saat rapat membahas dan cara mengatasi masalah tersebut.

"Saya tidak menyinggung siapa pun, tidak mungkin, tetapi rata-rata pejabat atau pemimpin setingkat kabupaten-kota," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo di Gedung BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (14/9). Doni juga meminta agar pemerintah daerah tidak hanya bermain kata-kata, namun juga harus ada tindakan nyata. "Saya tidak ingin hanya slogan-slogan. Dulu saya senang dengan pernyataan 'Riau Tanpa Asap'. Tapi apa, hari ini Riau penuh segera," tegasnya. Dalam kebakaran hutan yang menyebabkan beberapa wilayah tertutup kabut asap, polisi telah menetapkan sebanyak 175 tersangka. Kasus ini tersebar di enam Polda, yakni Polda Riau, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Selatan (Kalsel), Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jambi. "Polri masih fokus dalam hal penyelesaian pemberkasan," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Rabu (11/9).

Selain itu, kata Dedi, polisi juga telah menetapkan empat korporasi atau perusahaan yang bertanggung atas berbagai kebakaran tersebut. "Nanti saya update lagi apakah ada tersangka secara personal yang bertanggung jawab di korporasi tersebut," tutupnya. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menyebut setidaknya terdapat empat perusahaan asing terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) dan Riau. Keempat perusahaan tersebut berasal dari Singapura dan Malaysia. Untuk wilayah Kalbar perusahaan itu ada di Kabupaten Ketapang, Sanggau dan Melawi."Di Kalimantan Barat itu ada empat perusahaan Singapura dan Malaysia, kemudian di Riau kemarin satu disegel dari Malaysia," kata Siti Nurbaya di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (13/9).Perusahaan itu di antaranya yakni PT Hutan Ketapang Industri milik Singapura, PT Sime Indo Agro, PT Sukses Karya Sawit dan PT Rafi Kamajaya Abadi milik Malaysia.

Selain itu, kata dia, terdapat 103 perusahaan telah mendapatkan sanksi dan 15 di antaranya masuk dalam tahap penyelidikan oleh Polda Kalbar. Bahkan pihaknya telah menyegel sebanyak 29 perusahaan."Dari akhir Agustus sampai dengan kemarin dan ini masih berlangsung juga itu sudah 29 yang disegel, empat disidik diproses hukum," paparnya.Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menulis surat untuk pemimpin Indonesia. Isinya keprihatinannya atas kabut lintas batas. Kebakaran menjadi peristiwa yang selalu berulang hampir setiap tahun, terutama pada musim kemarau. "Saya telah membahas hal ini dengan perdana menteri dan dia telah setuju untuk menulis surat kepada Presiden Jokowi untuk menarik perhatiannya terhadap masalah kabut asap lintas batas," kata Menteri Lingkungan Malaysia, Yeo Bee Yin, Kamis (12/9).

Negara-negara tetangga Indonesia meningkatkan kewaspadaan atas kabut tebal yang telah menyelimuti. Mereka juga meningkatkan kepedulian akan kesehatan dan dampak pada pariwisata. Pada Rabu lalu, Malaysia memutuskan untuk meliburkan ratusan sekolah di daerah Sarawak dan mengirim setengah juta masker wajah, setelah asap berada pada tingkat tidak sehat.The Star melaporkan, pada hari Jumat, 29 sekolah di Selangor diliburkan akibat kabut asap. Dampaknya ke 45.000 siswa. Jumlah sekolah yang diliburkan bertambah setelah pada sehari sebelumnya hanya lima sekolah yang diliburkan. Sementara itu kualitas udara di Singapura masih berada pada level tidak sehat hingga Minggu (15/9) pagi. Pollutant Standards Index (PSI) menunjukkan, tingkat polusi di Singapura melampaui angka 100.

Hingga pukul delapan pagi waktu setempat, wilayah Barat Singapura mengalami polusi terburuk dengan PSI menunjukkan angka 124. Indeks ini tidak jauh berbeda dengan wilayah Selatan yang berada di angka 121. Sementara wilayah tengah serta Utara Singapura masing-masing 111 dan 108. Sedikit lebih beruntung dari bagian lainnya, indeks polusi di wilayah Timur Singapura menunjukkan angka 107.Sejak Agustus 2016, PSI Singapura selalu menunjukkan angka di bawah 100. Namun, sejak Sabtu sore kualitas udara di Negeri Singa itu memburuk akibat serangan kabut asap. Menurut NEA, Badan Lingkungan Nasional Singapura, kualitas udara baru dikatakan baik jika PSI menunjukkan angka 50 ke bawah. Selanjutnya, indeks 51 hingga 100 diidentifikasikan sebagai level sedang. Sementara, angka 101 hingga 200 digolongkan dalam level tidak sehat.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar