Masyarakat Enggan Keluar Rumah

Karhutla Sebabkan Perekonomian Melemah

Asisten Pemerintah Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jambi Apani Saharudin. 

JAMBI--(KIBLATRIAU.COM)-- Asisten Pemerintah Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jambi, Apani Saharudin mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyebabkan roda perekonomian di wilayahnya melemah. Sebab, masyarakat memutuskan untuk tetap di rumah lantaran asap. "Agak berdampak pada ekonomi masyarakat, karena masyarakat agak enggan keluar, lebih banyak aktivitas di dalam ruangan, kondisi pasar terutama pasar rakyat tidak begitu ramai sebagaimana biasanya," katanya di Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Senin (23/9).Bahkan, dia mengungkapkan, masyarakat harus tak merasakan Car Free Day (CFD) di Jambi dalam beberapa minggu terakhir‎. Di pendidikan, sekolah-sekolah banyak yang diliburkan karena asap.

"Beberapa minggu ini CFD di Jambi tidak dilakukan lagi. Aktivitas sekolah beberapa kali mulai SD,SMP, SMA terpaksa diliburkan‎. Mereka diminta belajar di rumah," ujarnya.Dalam peristiwa tersebut, Apani mengakui, kalau kondisi di Jambi sungguh tak baik. Terutama pada saat malam hari."‎Kualitas udara di Jambi itu fluktuatif ya, tidak stagnan. Kadang kondisi udara terburuk itu pada malam hari. Sudah beberapa kali, malam hari udaranya buruk. Setiap hari selalu berubah, dari Dinas Lingkungan Hidup Jambi pantau terus kualitas udara," pungkasnya.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar