PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Dalam rangka menganalisis data serta menyelesaikan permasalahan di kelas secara baik, Tanoto Foundation menggelar lokakarya Provinsi II Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaborasi Guru dan Dosen, Senin (14/10/2019) di salah satu hotel di Pekanbaru. Dalam acara itu sebagai pemateri merupakan fasilitator nasional dari universitas ternama di Indonesia.Menurut TTI Regional Coordinator Riau Riki Apriyandi Putra menjelaskan, bahwa kegiatan PTK ini sangat penting bagi guru dan dosen, karena sasaranya untuk membangun kultur PTK, sehingga kedepannya apa permasalahan yang dihadapi di kelas bisa diselesaikan dengan baik.''Kegiatan ini digelar yang kedua kalinya.Nantinya, kita juga akan gelar PTK yang ketiga pada pertengahan bulan November mendatang. Data yang mereka peroleh di siklus pertama dianalisis di siklus kedua. Kemudian nanti mengolah data secara kuantitatif dan kualitatif, serta mempersiapkan untuk siklus kedua sekaligus mempersiapkan laporan hasil
penelitian,'' ujar Riki.

Dijelaskan Riki, diharapkan dengan adanya kegiatan PTK ini, maka guru-guru dan memiliki kultur PTK.'' Ya kita harapkan guru bisa membangun kultur PTK dan menguasai apa itu PTK. Sehingga apa permasalahan yang ditemukan di PTK bisa diselesaikan dengan baik,'' harap Riki. Lanjut Riki, ia juga mengharapkan setelah kegiatan lokakarya Provinsi II Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaborasi Guru dan Dosen ini mereka mampu menjadi pelatih, atau melatih guru yang ada di sekolah mereka terkait bagaimana PTK yang sebenarnya.''Ya kita harap mereka juga mampu melatih guru-guru yang ada di MGMP ataupun KKG guru berada. Materi umumnya bagaimana mengolah data, dan bagaimana menganalisis dan menampilkan data yang akurat dan lengkap. Terlebih lagi PTK ini sangat penting dan bernilai. Selain itu, PTK ini bukan hanya penelitian untuk kenaikan pangkat bagi guru. Namun, PTK ini, sangat penting untuk menguasai dan mempersiapkan laporan penelitian untuk mengolah dan menganalisis data secara baik,'' ujar Riki.(Hen)