Potensi Rasionalisasi Anggaran

APBD Pemko Belum Bisa Digunakan untuk Lelang Kegiatan

HM Noer MBS SH MH MSi

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Awal bulan Maret 2020 ini, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (ABPD) Kota Pekanbaru belum bisa digunakan untuk lelang kegiatan. Karena, potensi rasionalisasi anggaran yang kembali akan diterapkan menjadi alasan hal ini terjadi. Sejauh ini, anggaran yang bisa dipergunakan di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru baru sebatas anggaran rutin serta anggaran yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Sedangkan, penghitungan terlebih dahulu akan dilakukan mengingat untuk tahun 2020 masih ada tunda bayar kegiatan dari tahun 2019 yang harus diselesaikan.Demikian dikatakan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Noer MB SH MH Msi usai menggelar rapat exit meeting bersama Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Riau. Rapat ini dilakukan jelang pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Pekanbaru tahun 2019."Mereka (BPK RI) memberikan informasi lanjutan. Ini masih kan pemeriksaan awal. setelah itu ada kelanjutan, kita siapkan data apa yang belum dilengkapi dan  sempurnakan. Kita diingatkan 13 Maret ini laporan keuangan kita masuk," jelas M Noer.

Sepuluh hari jelang LKPD Pemko Pekanbaru tahun 2019 diserahkan pada BPK RI perwakilan Riau untuk diperiksa, diakui M Noer hampir semua organisasi perangkat daerah (OPD) belum menyelesaikan laporan keuangannya. "Masih ada OPD yang belum. makanya kami ingatkan. Rata-rata OPD belum clear, masih semua hampir. On progres," terang M Noer.Ditambahkan M Noer, dari pertemuan dengan BPK RI hal penting yang diingatkan adalah perihal tunda bayar. Ini juga kemudian meski APBD tahun 2020 sudah berjalan, belum ada kegiatan yang dilelang. Bahkan, APBD masih akan dirampingkan melalui rasionalisasi. "Sumber dana DAK silahkan (dijalankan, red), kegiatan rutin silahkan. Kegiatan yang sifatnya bersumber dari APBD kita minta tunggu dulu. Karena kita akan hitung,  kita diingatkan jangan lagi banyak tunda bayar. Karena kalau dijalankan juga akan tunda bayar," sebut M Noer.

Dilanjutkan M Noer, dia memberikan gambaran jika hingga bulan Maret berlalu lelang tak kunjung dijalankan, maka berkemungkinan besar memang akan ditunda."Kita cenderung tidak dilakukan. Karena uangnya tidak cukup, yang jelas kita hitung kekuatan kita. Supaya kita tidak dibilang banyak hutang, tidak selalu tunda bayar, apalagi trendnya naik terus,'' urai M Noer.M Noer sendiri belum mau mengungkapkan berapa angka pasti tunda bayar tahun 2019 yang akan dibayarkan tahun ini. Namun beberapa waktu lalu memberikan gambaran potensi tunda bayar diangka Rp200 miliar. "Sekitar Rp200 miliar (tunda bayar, red). Rincian OPD  mananya belum. Ini kan termasuk pemeriksaan BPK. Jika selesai nanti dibayar di perubahan tahun ini," katanya beberapa waktu lalu.(Al/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar