Acara Muzakarah Ulama Internasional

Imam Besar Masjid Al-Ihsan Markaz Islamy jadi Narasumber. Ini Hal Penting yang Dibahas

-Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten KamparDr. H. Mawardi M. Saleh, Lc, MA menjadi narasumber dalam acara Muzakarah Ulama Internasional, Selasa (11/8/2020)

KAMPAR--(KIBLATRIAU.COM)--Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kampar sekaligus Imam Besar Masjid Al-Ihsan Markaz Islamy Kabupaten Kampar Dr. H. Mawardi M. Saleh, Lc, MA menjadi narasumber pada acara Muzakarah Ulama Internasional, Selasa (11/8/2020). Adapun tema yang diangkat "Islam dan Tantangan Global".

Acara ini ditaja oleh MUI Provinsi Riau dilaksanakan di Ballroom Hotel Pangeran Pekanbaru, dengan materi Al-Tsawabit wa Al-Mutaghayyirat.Dalam pemaparannya Dr Mawardi menyampaikan, bahwa istilah tsawabit dan mutaghayyirat tidak ditemukan dalam kitab-kitab klasik dan merupakan istilah baru yang dimunculkan oleh ulama kontemporer. Dimana Tsawabit adalah hal-hal yang permanen pada sesuatu atau sesuatu yang tidak berubah. Sedangkan mutaghayyirat adalah hal-hal yang tidak permanen atau yang bisa berubah.

 Indonesia sebagai negara dan bangsa memiliki tsawabit dan mutaghayyirat. Hal yang tidak boleh diubah adalah dasar Negara Pancasila dan UUD 1945. Bagi yang merubah ini (tsawabit) akan menyebabkan Negara dan bangsa Indonesia bubar. Kedua hal inilah yang mempersatukan bangsa Indonesia yang multi agama dan kultural. 

Mawardi menegaskan, bahwa pada aspek tersebut peran ulama yang tergabung dalam MUI untuk menjaga tsawabit bangsa ini. Karena secara historis para ulama banyak berperan dalam mewujudkan dan menjaga tsawabit sejak awal kemerdekaan. Sedangkan hal-hal yang mutaghayyirat kalau diubah yang disesuaikan dengan kemaslahatan, maka tidak ada yang tidak setuju karena bukan merupakan hal yang fundamen dalam sebuah Negara.Kedua istilah ini bersumber dari pemahaman terhadap Nash Alquran dan Sunnah. ''Dalam Agama Islam ada hal yang tsawabit dan mutaghayyirat. Seandainya hal ini dipahami oleh ulama dan umat, maka tidak akan ada perpecahan dalam umat Islam. Persatuan umat (tauhid al-ummat) akan dapat diwujudkan,'' ujar Dr Mawardi. 

Muzakarah ini dihadiri oleh pengurus MUI Propinsi Riau, Utusan MUI Kab/Kota dan Ormas Islam. Selain Dr. Mawardi M. Saleh, pemateri yang mengisi kegiatan tersebut adalah Prof. Dr. Usamah Sayyid Al-Azhari (Ulama Al-Azhar Mesir), Prof. Dr. Ibrahim Shadiq Al-Karoury (Sekretaris Dewan Ulama Sudan), Prof. Dr. H. Din Syamsuddin, MA (Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat), Dr. H. Anuar Abbas (Sekum MUI Pusat), Prof. Dr. M. Nazir Karim, MA (Ketua Umum MUI Prov. Riau), Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA (Ketua MUI Pekanbaru), Dr. Saidul Amin, MA (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau), Prof. Dr. Alaidin Koto, MA (Pimpinan Wilayah Perti Riau). Selain itu, Dr. Mustafa Umar, MA, Buya H. TM. Busyra, Prof. Dr. Akbarizan, MA (Rois Syuriah NU Pekanbaru) dan H. Zulkifli Syukur, MA, M. Si (Kabiro Kesra Setda Prov. Riau). Kegiatan Muzakarah yang berlangsung tiga hari ini dibuka dan ditutup oleh Gubernur Riau Drs Syamsuar. (Rls/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar