Wartawan Jadi Korban

SPBU Hangtuah Disinyalir jual BBM tidak Sesuai Tera

SPBU 14-282-667 yang berlokasi di Jalan Hangtuah, Kecamatan Tenayan Raya diduga literan tidak sesuai takaran

PEKANBARU--(KIBLTRIAU.COM)-- Setakat ini, masih ada SPBU yang disinyalir melakukan dugaan pelangaran dan kecurangan. Kali ini, SPBU 14-282-667 yang berlokasi di Jalan Hangtuah, Kecamatan Tenayan Raya diduga literan tidak sesuai takaran sebagaimana mestinya atau tera tidak memiliki akurasi yang pas. Hal itu,terbukdi salah seorang pelanggan atau masyarakat saat mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) terkejut karena jumlah uang yang dibayarkan diduga kuat tidak sesuai takaran dari harga per liternya 6.450. Peristiwa yag dialami itu terjadi, Selasa, (25/8/2020).Ceritanya begini. Berawal pada pukul 16:27 Wib sore seorang wartawan insiala SN yang ingin mengisi bahan bakar kendaraan roda duanya (Honda Beat Tahun 2014) kapasitas Tangki 2,3 liter karena sudah ress dan mengikuti antrian panjang . Sesampai gilirannya (SN) mengisi BBM dirinya memberikan uang pecahan Rp.13.000 kepada petugas pengisian BBM. Namun setelah melihat tangki yang terisi minyak dirinya curiga akan takaran minyak yang terisi di tangki motor. Lalu SN menanyakan kepada petugas pengisian.

''Mas kok takarannya gak seperti biasa nya saya mengisi ya ini jauh banget selisihnya. Dan, apa sudah diuji tera nya mas. Karena antri panjang petugas pengisian BBM tidak bisa menjelaskan  atas perlesisihan liter itu dan menyarankan agar menyampaikan komplain kepada pihak sekuriti atau staf di kantor,'' ujar SN. Selanjutnya, pada pukul 16:34 Wib  SN mengikuti atas saran petugas pengisian BBM, setelah bertemu sekuriti sembari memperkenalkan diri dan menunjukan tanda pengenal wartawan (ID Pers) pihak sekuriti pun masuk ke dalam kantor cukup lama sekuriti di dalam ruangan tertutup rapat itu, setibanya sekuriti keluar dan kembali menemui SN yang menunggu di luar lalu sekuriti kembali menyarankan kepada wartawan agar mengisi Form atas ketidak puasan pelanggan. Namun setelah Form tersebut di isi, tampak sekuriti sibuk memfoto tanda pengenal Wartawan dan kembali masuk kedalam kantor itu, tak lama berselang sekuriti itu keluar bersama 2 orang Staf yang mengaku sebagai pimpinan langsung menakut-nakuti wartawan serta mengancam agar pihak nya melaporkan wartawan ke Polisi sembari mengancamwartawan. 


Karena pada saat itu merasa terancam, SN memutuskan untuk mencari perlindungan atas kejadian itu, namun saat ingin menyalakan motornya. Salah satu sekuriti merampas kunci motor wartawan dari tangannya. Dan menahan sepeda motor tersebut, karena tidak bisa berbuat apa-apa wartawan berusaha meminta kembalikan kunci motor tersebut. Namun Staf kantor tersebut bersikeras tidak memberikan  dan melakukan Intimidasi itu kepada wartawan dilakukan oleh sekuriti dan staf di SPBU yang mengaku sebaai asisten direktur, karena SN mencoba meminta pihak SPBU agar melakukan tes ulang literan sesuai takaran langsung dari corong pompa pengisian SPBU, karena wartawan yang mmengkonfirmasi tidak ingin hanya dibuktikan dari pengakuan sekuriti saja.Pihak SPBU menyarankan agar mengisi Form Complain pelanggan, setelah form terisi pihak SPBU tak kunjung melakukan pengukuran ulang liter tersebut malah memanggil polisi. Dengan alasan identitas tidak lengkap. 

Dengan membentak wartawan dan melakukan upaya untuk menghalang-halangi kerja jurnalistik yang mana adalah untuk kepentingan publik. Dan pihak SPBU yang mengaku sebagai yang berkuasa atas itu. petugas securiti merampas kunci motor SN yang meliput lalu
memanggil Polisi setempat.  Setelah melakukan serangkaian introgasi dan intimidasi kepada SN serta menakut nakuti, namun pihak SPBU tak kunjung melakukan pengukuran liter minyak tersebut. Bahkan, sampai sampai dengan menyuruh sekuriti menyembunyikan motor milik SN tanpa sepengetahuan pemiliknya. Diduga kuat sejauh ini SPBU menjual Bahan Bakar Minyak tidak sesuai Tera yang telah dianjurkan oleh PT Pertamina.(Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar