Paket Vaksin Tersimpan dalam Kotak Besar

Jubir Satgas : Vaksin Diprioritaskan untuk Tenaga Kesehatan

dr Indra Yovi

PEKANBARU-(KIBLATRIAU.COM)-- Kabar pengiriman vaksin Covid-19 yang akan tiba di Riau, dibenarkan juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi. Namun, rencananya vaksin akan lebih diutamakan bagi tenaga kesehatan.

Jika tidak ada rintangan, vaksin itu kata Yovi, akan diprioritaskan bagi 30 ribu tenaga medis.

''20 ribu vaksin Covid-19 tahap pertama ini diperkirakan tiba Senin petang ini, dan diprioritaskan bagi 30 ribu tenaga medis kesehatan di Bumi Lancang Kuning,''  sebut Yovi.

Menurut Yovi, jumlah 20 ribu vaksin itu, masih kurang dibandingkan dengan jumlah tenaga medis yang ada di Riau.

''Tapi kita optimis seluruh nakes di Riau bakal terpenuhi. Karena masih ada pengiriman susulan,'' sebut Yovi.

Lebih jauh, sambung Yovi, sebagian dari tenaga medis calon penerima vaksin, sudah mendapatkan pesan singkat dari Menteri Kesehatan.

''Kami sedang mendata, siapa saja yang mendapat pesan itu,'' jelas Yovi.

Sebelumnya, sebut Yovi, pihaknya sudah mengisi data kesehatan secara bertahap. Hingga nanti totalnya sampai 30 ribu tenaga medis.

Dalam prosesnya, Vaksin yang akan diberikan. Nantinya dilakukan secara bertahap tenaga medis.

''Tidak ada pengecualian kepada tenaga medis, termasuk dokter muda atau magang dipastikan dapat,'' jelas Yovi.

Untuk proses pengiriman, sambung Yovi  akan dikirim melalui jalur darat. Setelah tiba di Pekanbaru, paket vaksin yang tersimpan dalam kotak besar. Nantinya ditaruh di laboratorium kesehatan daerah dan Rumah Sakit Tentara Pekanbaru.

''Yang pasti paket Vaksin ini akan dijaga ketat untuk kemudian didistribusikan ke sejumlah kabupaten dan kota di Riau,'' ujar Yovi.

Artinya, sambung Yovi, sebelum dikirim ke Riau. Penjagaan Vaksin Covid-19 Sinovac sudah ada petunjuk teknis dari kementerian kesehatan.

''Penjagaan ketat dimulai dari proses penyimpanan, pengelolaan, distribusi hingga pemberian kepada tenaga medis,'' ungkap Yovi.

Terkait tenaga medis menjadi utama, Yovi beralasan, karena bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19.

''Selama pandemi ini tenaga medis rentan terpapar virus corona,'' tutur Yovi. (Hd)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar