Tanpa Sinyal Hp

Pengendali Narkoba Diawasi Dalam BPN

pengoperasian blok ini akan dijaga petugas dilengkapi rompi.

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Provinsi Riau, Ibnu Chuldun, didampingi Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau, Brigjen Kennedy, Rabu (10/2/2021) ini meresmikan Blok Pengendalian Narkoba (BPN) di Lapas Kelas II A Pekanbaru.

Dalam penjelasannya, pengoperasian blok ini akan dijaga petugas dilengkapi rompi. Dimana, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), petugas menggunakan rompi dua jenis yakni satu dari Kadiv Pas, dan rompi dengan tulisan Polisi, yang merupakan bantuan dari Kapolda Riau.

''Jadi rompi ini anti sajam,'' kata Kakawanwil.

Untuk proses pemindahan, sebut Kakanwil, langkahnya telah dilakukan, Selasa (9/2/2021) semalam sekitar pukul 00.30 WIB.

''Yang kami pindahkan itu beberapa napi yang terindikasi sebagai pengedar narkoba skala besar,'' ujar Kakanwil.

Untuk pengawasan, ada ruang kontrol room yang berada di blok itu. Dimana, satu kamar satu orang, sehingga terlihat aktivitasnya terutama perubahan perilaku napi yang diawasi.

''Jadi petugas dan fungsinya, nantinya akan ada petugas yang mencatat perilaku napi,'' jelas Kakawanwil.

Dalam proses nya, tugas dan fungsinya yaitu mengecek betul, tentang standar operasional mulai dari blok, penerimaan, pemberian makan, hingga berangin-angin, serta kunjungan virtual.

Selain itu, mendukung program ini, juga dibuatkan ruang kesehatan. Sehingga, napi yang sakit tidak akan dirujuk, karena ada ruang khusus perawatan napi.

''Jadi jika napi sakit, dokter akan datang langsung keruangan khusus perawatan,'' sebutnya.

Kemudian, pihaknya juga menyediakan ruang konseling bagi para napi yang ingin konsultasi. Sedangkan di lantai dua yakni ruang Alpha, ada 16 kamar. Dimana kondisinya sudah diisi masing-masing satu orang. 

Kemudian, ada juga disediakan kursi untuk melepas borgol dan memasang borgol napi.

Dalam hal ini, untuk memantau kegiatan napi. Disediakan kamera CCTV, yang dipantau Kapalas dari ruangannya. 

Selanjutnya, untuk program perubahan perilaku. Seluruh kamar di pasang stiker untuk layanan kepribadian seperti solat, lagu Indonesia, penyuluhan tentang narkoba.

''Informasi ini disampaikan jam-jam tertentu,'' ujarnya.

Lalu, pihaknya juga menyediakan kotak di kamar dengan fungsi meletakkan makanan dan minuman.

''Kalau kursi ini diperuntukkan melepas dan memasang borgol napi,'' katanya.

Untuk ruangan atas, untuk kapasitas lima orang. Kemudian, di ruangan baawah ada bravo, dengan 8 kamar dengan kapasitas 10 orang.

''Mereka yang diletakkan diruang blok ini, setelah diberi berubah minimal tiga bulan dan maksimal 6 bulan. Maka, selanjutnya Kalapas akan menyidang, untuk tindakan selanjutnya,'' sambungnya.

Tambah Kakanwil, mengapa dilakukan langkah-langkah ini adalah perintah dirjen kemasyarakatan.

Menurut nya, ada tiga kunci pembukaan blok BPN ini yakni pertama melakukan deteksi dini, terkait gangguan Kamtibmas khususnya pengendalian Narkoba.

Kemudian, kedua bertujuan memberantas peredaran narkoba. Ketiga, melakukan sinergitas dengan BNNP dan Polisi.

''Dengan tiga kunci tersebut, maka nya ada Kepala BNNP disini," katanya.

Karena itu, setelah peninjauan ini. Pihaknya berharap, Kepala Dirjen Kemasyarakatan mau meninjau langsung.

''Alhamdulillah, minggu depan bersama Kapolda, Kepala BNNP Dirjen akan melakukan peninjauan,'' paparnya.

Maka, napi yang keluar dari blok ini diharapkan ada perubahan perilaku nya. Sepertinya contoh, ketika dikumandangkan azan dan lagu Indonesia raya. Seperti apa perubahan perilakunya? 

''Apakah dia (napi,red) merespon, atau jika dikumandangkan azan dia langsung merespon atau tidak. Jika berubah disitulah tujuannya,'' harapnya.

Terpisah, Kepala BNNP Riau, Brigjen Kennedy mengatakan, bahwa ia sangat mengapresiasi pembuatan blok pengendalian Narkoba ini.

''Saya apresiasi ini, baru terlaksana di Indonesia ada di Pekanbaru. Dimana, ada fasilitas yang begini,'' sebut Brigjen Kennedy, sambil menunjuk layar ruangan Blok BPN.

Ia menambahkan, bahwa benar adanya perkataan pak Ibnu ini. Dimana, dalam ruangan ini, mereka tidak boleh berkontak dengan mereka. Bahkan petugas tidak boleh masuk, hanya memantau dari CCTV.

''Ini luas biasa. Karena selama ini, kita tahu, di Lapas itu punya stigma pengendali ada didalamnya,'' ungkap nya.

Maka, dia berharap, melalui program ini berkemungkinan setelah keluar lapas dia (Napi,red) akan menjadi baik.

''Intinya kami sangat mendukung, dan apresiasi keberadaan blok pengendali narkoba ini,'' katanya.

Dari informasi yang didapat nya, ada 24 ruangan dengan kapasitas 160 orang. Dimana, saat ini sudah terisi 16 orang saat ini.

''Harapan kita bersama, dengan adanya ruangan ini, kita bisa menekan peredaran narkoba di Riau. Dimana diruangan ini tidak ada signal disana. Mudah-mudahan dengan program ini, karir pak Ibnu semakin naik,'' tuturnya. (Hd)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar