Tidak Ingin jadi Orang Bangkrut, Ini Kata Ustadz Zaujar Helmi
Ustadz Zaujar Helmi MPd sampaikan tausiah ramadan di Masjid Nurul Muhsinin, Jumat (23/4/2021)
Laporan Hendri Zainuddin
Pekanbaru
SEIRING waktu berjalan bahwa malam ini,Jumat (23/4/2021) tanpa terasa sudah masuk malam yang keduabelas puasa ramadhan. Untuk ustadz yang menyampaikan tausiah safari ramadhan di Masjid Nurul Muhsinin yang terletak di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai yaitu ustadz Zaujar Helmi MPd.
Pantauan terlihat, para jamaah yang hadir di masjid masih tetap ramai untuk menjalankan perintah Allah SWT dengan melaksanakan amal ibadah dengan harapan semua amal kebaikan yang dikerjakan mendpat ridho dan keberkahan, terutama dalam bulan ramadhan ini.
Dalam tausiah kali ini, ustadz Zaujar membahas tentang orang yang bangkrut atau merugi baik di dunia terlebih lagi di akherat kelak.
Dipaparkan Zaujar, seperti apa yang disampaikan Rasulillah bahwa manusia atau hamba yang bangkrut atau merugi itu selalu melakukan hal-hal yang tidak baik seperti memaki, menghina dan menghardik orang, terlebih lagi kepada sanak saudaranya sendiri. "Maka barang siapa yang dalam kehidupan ini melakukan perbuatan dosa dengan memaki saudaranya, dengan begitu ia termasuk orang yang merugi atau bangkrut," ujar Zaujar.
Dijelaskan Zaujar, oleh sebab itu diharapkan supaya berbuat hal yang baik dengan meminta maaf kepada orang atau saudara yang telah dimaki dan dihina tersebut. "Karena kata Rasulullah bahwa manusia yang dalam kehidupanmya selalu berbuat jahat dan melakukan sipat tercela, maka ia dikatakan orang yang bangkrut atau merugi;" sebut Zaujar.
Lanjut Zaujar, bahwa jika seorang hamba melakukan perbuatan yang tidak baik, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran dosa.
"Oleh sebab itu, jika tak ingin disebut bangkrut dan merugi, maka perbaikilah hubungan, baik itu sesama orang lain ataupun saudara yang pernah kita sakiti dan dizalimi. Selain itu, mintalah maaf kepada orang yang kita maki dan hina. Selanjutnya bertobat dan minta ampunan kepada Allah SWT jika telah melakukan kesalahan," singkat Zaujar.
Sementara itu, pada pelaksanaan salat taraweh dan witir yang menjadi imam yakni ustasd Elda Rapel dan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid-19 di tengah masyarakar.**
Tulis Komentar