Pakai Formasi 4-4-1-1 

Inilah Starting Terkuat Timnas di Tangan Shin Tae-Yong pada Kualifikasi Piala Dunia 2022

Shin Tae-yong

Bola.net--(KIBLATRIAU.COM)-- Timnas Indonesia akan tampil pada tiga laga sisa babak Kualifikasi Piala Dunia 2022. Menarik untuk menerka seperti apa starting XI terkuat yang mungkin jadi pilihan Shin Tae-yong pada ajang tersebut. Sebelumnya, Timnas Indonesia telah bertanding lima kali di Grup G babak kualifikasi dan selalu menelan kekalahan. Tim berjulukan Skuad Garuda itu tinggal menyisakan tiga laga pada grup tersebut. Timnas Indonesia akan menghadapi Thailand pada 3 Juni 2021, Vietnam pada 7 Juni 2021, dan Uni Emirat Arab (UEA) pada 11 Juni 2021. Semua pertandingan sesuai keputusan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) bakal digelar di Dubai, UEA.Kualifikasi Piala Dunia 2022 akan menjadi kesempatan pertama bagi Shin Tae-yong menangani Timnas Indonesia di level senior. Sebelumnya, pelatih asal Korea Selatan itu lebih sibuk dengan timnas level usia.

Pada pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 di Kroasia pada Agustus-Oktober 2021, Shin Tae-yong memperkenalkan formasi 4-4-2. Seiring berjalannya waktu,pakem itu berubah sedikit menjadi 4-4-1-1. Setelah mencoba dua bomber kembar di lini depan, Shin Tae-yong bereksperimen dengan satu striker murni dan satu penyerang lubang. Pola yang sama alias 4-4-1-1 kemungkinan akan dibawa Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia berdasarkan daftar pemain yang ada.


Pos kiper utama Timnas Indonesia hampir dipastikan menjadi milik Nadeo Argawinata. Pengalaman dan kemampuan penjaga gawang berusia 24 tahun itu masih di atas Adi Satryo dan Aqil Savik. Adi Satryo baru dipromosikan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia U-19. Sementara Aqil Savik merupakan deputi Nadeo di timnas U-22 pada 2019. Sebelum naik ke Timnas Indonesia level senior, Nadeo adalah penjaga gawang utama Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2019. Kiper asal Kediri, Jawa Timur itu juga berlabel pilar Borneo FC selama 2016-2019 sebelum hijrah ke Bali United pada tahun lalu.

Shin Tae-yong membawa enam bek tengah ke Dubai. Keenamnya adalah Ryuji Utomo, Andy Setyo, Rachmat Irianto, Nurhidayat Haris, Elkan Baggott, dan Rizki Ridho. Dari keenam pemain itu, hanya Ryuji dan Andy Setyo yang punya caps di Timnas Indonesia level senior. Hanya saja, keduanya juga baru membukukan satu penampilan. Berdasarkan performa saat ini, Ryuji pantas mengunci satu tempat di lini belakang Timnas Indonesia. Bek berusia 25 tahun itu bermain impresif bersama klub promosi Liga Super Malaysia, Penang FC.

Duet Ryuji di sektor pertahanan Timnas Indonesia kemungkinan akan mengarah ke Elkan Baggott. Penting bagi Shin Tae-yong untuk memberikannya debut di level senior agar meminimalisir peluangnya pindah tim nasional suatu saat nanti. Selain Timnas Indonesia, Baggott juga dapat membela Thailand dan Inggris. Sebagai bek, Baggott punya prospek yang sangat cerah. Masih berusia 18 tahun, posturnya sudah menjulang 196 cm. Saat ini, ia bermain di Inggris untuk King's Lynn Town pinjaman dari Ipswich Town. Baggott juga baru menerima kontrak profesional dari Ipswich Town setelah menolak pinangan dari sejumlah klub Premier
League seperti West Ham United dan Leeds United.

Kans Asnawi Mangkualam untuk menghuni pos bek sayap kanan Timnas Indonesia begitu besar. Berkat kualitasnya, pemain berusia 21 tahun itu kerap disebut sebagaiyang terbaik di posisinya. Sebagai bek sayap, Asnawi ngotot saat bertahan dan cukup agresif dalam membantu serangan. Atribut itu mengantarnya bergabung ke klub Korea Selatan, Ansan Greeners. Selain itu, Asnawi juga dekat dengan Shin Tae-yong. Kepindahannya ke Ansan Greeners pada awal tahun ini tidak lepas daricampur tangan arsitek berusia 50 tahun itu.

Di sisi sebaliknya, Pratama Arhan akan membayar kepercayaan Shin Tae-yong yang mempromosikannya ke Timnas Indonesia level senior. Arhan adalah andalan Shin Tae-yong di pos bek sayap kiri Timnas Indonesia U-19. Seperti Asnawi, pemain PSIS Semarang itu juga dikenal dengan kerja kerasnya. Satu jurus Arhan yang jarang dimiliki oleh pemain lainnya yaitu lemparan jauhnya. Keahliannya itu telah terbukti di timnas U-19 dengan menghasilkan sejumlah peluang.

Shin Tae-yong tidak banyak membawa gelandang bertahan ke Dubai. Hanya Ady Setiawan dengan peran asli di posisi itu. Rachmat Irianto, yang bermain sebagai bek, juga bisa diplot sebagai gelandang jangkar. Jika memainkan satu di antara keduanya sebagai tukang jagal, maka Shin Tae-yong harus mengorbankan Evan Dimas atau Syahrian Abimanyu. Hanya saja, terlalu mubazir untuk tidak menduetkan keduanya di lini tengah.

Gaya main keduanya terbilang mirip, namun bukan berarti keduanya tidak bisa bermain bersama. Evan dan Abimanyu dapat membentuk double pivot di lini tengah. Evan akan bertugas sebagai penyuplai bola ke depan, sementara Abimanyu dapat menjembatani lini belakang ke lini tengah. Persaingan di posisi gelandang sayap Timnas Indonesia cukup sengit. Ada empat pemain yang bisa bermain di posisi itu Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, Yakob Sayuri dan Adam Alis. Namun, cukup mudah menebak siapa yang akan dipercaya Shin Tae-yong di dua sisi gelandang sayap. Witan kemungkinan akan bermain di sisi kanan dan Adam bakal diplot di sisi kiri.

Shin Tae-yong begitu menyukai permainan Witan. Winger berusia 19 tahun itu tidak hanya bisa bermain melebar, namun juga mampu penetrasi ke kotak penalti
lawan.

Sementara Adam Alis, pernah dimainkan Shin Tae-yong sebagai gelandang sayap kiri dalam dua partai uji coba Timnas Indonesia melawan Persikabo 1973 dan Bali United.Pada dua laga itu, gelandang Bhayangkara Solo FC bermain impresif. Shin Tae-yong tidak ragu memujinya dengan mengatakan Adam Alis dapat menjadi role model untuk pemain lainnya. Osvaldo Haay akan berperan sebagai penyerang lubang. Berposisi asli sebagai winger, pemain berusia 23 tahun itu juga punya naluri gol yang tinggi. Osvaldo Haay adalah top scorer SEA Games 2019 bersama Timnas Indonesia U-22 bersanding dengan striker Vietnam, Ha Duc Chinh. Osvaldo Haay bakal menopang Muhammad Rafli yang diyakini akan dipilih Shin Tae-yong sebagai pemain bernomor punggung sembilan.


Alih-alih Kushedya Yudo dan Saddam Gaffar, Rafli punya kans yang lebih besar menjadi penyerang utama Timnas Indonesia. Striker Arema FC itu sebenarnya tidak mempunyai kemampuan spesial. Namun, ada sejumlah faktor yang mendukungnya. Yudo bukanlah tipe striker murni yang bisa nyaman di kotak penalti lawan. Bomber Arema FC itu hobi bermain melebar dan kemungkinan akan bentrok dengan peran Osvaldo Haay.Sementara Gaffar, masih terlalu hijau untuk diberikan kepercayaan sebagai penyerang utama Timnas Indonesia. Striker berusia 19 tahun itu masih nihilpengalaman di level senior dan juga minim kesempatan di level klub. Maka dari itu, pemilihan Rafli, yang didukung postur ideal setinggi 180 cm, sebagai striker tunggal akan menjadi keputusan yang paling aman oleh Shin Tae-yong.(Net/Hen)


Perkiraan Starting XI Timnas Indonesia

Timnas Indonesia (4-4-1-1): Nadeo Argawinata; Asnawi Mangkualam, Elkan Baggott, Ryuji Utomo, Pratama Arhan; Witan Sulaeman, Evan Dimas, Syahrian Abimanyu,
Adam Alis; Osvaldo Haay dan Muhammad Rafli.

Pelatih: Shin Tae-yong


Berita Lainnya...

Tulis Komentar