Memikat Hati Masyarakat dan Jadi Pelayan Utama 

Sepuluh Tahun Kepemimpinan Firdaus -Ayat, Kota Pekanbaru Raih Berbagai Prestasi

Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT didampingi Wakil Walikota Ayat Cahyadi SSi saat memperingati hari jadi Pekanbaru ke 237 di Komplek Tenayan Raya belum lama ini

PEKANBARU---(KIBLATRIAU.COM)-- Puncak peringatan HUT Pekanbaru yang ke-237 sudah dilaksanakan secara virtual pada Rabu (23/6/2021). Seiring dengan itu, sudah banyak pembangunan yang dilakukan oleh Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT bersama Wakil Walikota Ayat Cahyadi SSi di bumi melayu ini. Begitu juga berbagai prestasi diraih Kota Pekanbaru baik di ajang lokal maupun di tingkat nasional. Berbekal gagasan dan ide yang telah mengkristal menjadi sebuah visi, Firdaus- Ayat Cahyadi berhasil memikat hati masyarakat dan menjadi pelayan utama masyarakat Kota Pekanbaru tahun periode 2012-2017 dan dilantik pada tanggal 26 Januari 2012 atas nama Menteri Dalam Negeri oleh Gubernur Riau Rusli Zainal.


Adapun visi dan misi yang diusung adalah “Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani” yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012. Tahun- tahun pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan sensing atau membuat potret Kota Pekanbaru secara menyeluruh dalam semua aspek Ketika itu, didapatkanlah Potret Kota Pekanbaru tahun 2012 yang dikelompokkan dalam 5 (Lima) aspek, yaitu  Sosial Masyarakat, Ekonomi, Lingkungan, Agama dan Budaya serta Pemerintahan. Selain itu, ada tiga modal pembangunan yang dimiliki Kota Pekanbaru, yaitu:

1.    Penduduk.
 
Dengan jumlah penduduk 1,136,557 jiwa di malam hari dan 1,4 juta jiwa pada siang hari, pertumbuhan penduduk Kota Pekanbaru sebesar 4,5% pertahun dengan
komposisi penduduk yang heterogen, multi etnik dan multi agama. 

2.    Luas Wilayah. 

Kota Pekanbaru memiliki luas wilayah 632,26 km2 yang terdiri dari 15 Kecamatan dan 83 Kelurahan. Luas tersebut  setara dengan luas negara Singapura dan luas
wilayah daratan DKI Jakarta. 

3.    Letak Strategis

Kota pekanbaru berada di tengah-tengah Provinsi Riau dan Pulau Sumatra serta berdekatan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura. Hal ini menjadikan Kota Pekanbaru sebagai simpul lalu lintas dan jalur perdagangan baik domestik maupun macanegara melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Untuk mewujudkan visi dan tujuan pembangunan tersebut, Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru melakukan lima strategi yang disebut dengan PANCA CITAyaitu :
1.    Penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata.
2.    Penyediaan infrastruktur dasar JALITA, yaitu Jalan, Air bersih atau sanitasi, Listrik dan Telekomunikasi
3.    Pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup,  dan green city atau kota ramah lingkungan dan berkelanjutan
4.    Pembangunan kawasan perkotaan pekansikawan


Tahap awal untuk mencapai masyarakat madani dilakukan dengan perubahan cara berfikir dan berperilaku melalui revolusi mental, membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter dan berkualitas”. “Masyarakat yang berkualitas adalah masyarakat dengan indikator sehat jasmani dan rohani, cerdas, berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi, berdaya saing serta cinta kepada budaya dan bangsa. Melalui program pemberdayaan masyarakat, Firdaus dan Ayat Cahyadi telah berhasil mengimplementasikan berbagai program pembangunan berbasis wilayah dengan mengikutsertakan masyarakat tempatan. 

Program ini merupakan inovasi Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah melalui program Masjid Paripurna. Selama 5 (lima) tahun memimpin Kota Pekanbaru, banyak keberhasilan yang telah dicapai dan dirasakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai kota metropolitan dengan masyarakat yang sejahtera terukur dengan Index Pembangunan Manusia atau IPM yang tertinggi di Provinsi Riau, serta menjadikan Kota Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi terbaik di Indonesia. 

Atas bukti keberhasilan yang telah dicapai semasa kepemimpinan Firdaus dan Ayat Cahyadi tersebut, masyarakat Kota Pekanbaru kembali mempercayakan Firdaus dan Ayat Cahyadi untuk memimpin Kota Pekanbaru 5 (lima) tahun kedepan setelah memenangkan Pilkada Kota Pekanbaru tahun 2017 dan dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 untuk periode ke-2. Pada periode kedua ini, Firdaus dan Ayat Cahyadi fokus pada perencanaan program-program pembangunan yang telah ditetapkan sebagai tuas penggerak prioritas pembangunan sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar, maka ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan jangka menengah Kota Pekanbaru tahun 2017 - 2022, yaitu :

1.    Meningkatkan sumber daya manusia yang bertaqwa, mandiri, tangguh dan berdaya saing tinggi.
2.    Mewujudkan pembangunan masyarakat Madani dalam lingkup masyarakat berbudaya Melayu.
3.    Mewujudkan tata kelola kota cerdas dan penyediaan infrastruktur yang baik.
4.    Mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan ekonomi padat modal dengan sektor unggulan yaitu jasa, perdagangan dan industri.
5.    Mewujudkan lingkungan perkotaan yang layak huni atau Liveable City dan ramah lingkungan atau Green City


Pemerintahan yang melayani seluruh lapisan masyarakat dengan pelayanan yang lebih dekat,  cepat, tepat, murah dan lebih baik. Pekanbaru Smart City Madani adalah visi yang digagas oleh Walikota dan Wakil Walikota, Firdaus-Ayat. Pemerintah Kota Pekanbaru menerapkan 6 pilar sebagai indikator untuk mewujudkan konsep Smart City, yaitu Smart Government, Smart People, Smart Environtment, Smart Economy, Smart Mobility  dan Smart Living. Untuk meningkatkan iklim investasi baik nasional maupun internasional,  Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan inovasi dalam hal pelayanan publik, yaitu membangun Mal Pelayanan Publik
(MPP). 

Dengan menggabungkan berbagai jenis pelayanan yang terintegrasi, pada tahun 2020 terdapat 103 layanan instansi atau lembaga dan 88 layanan baik perizinan maupun non perizinan. Penyederhanaan prosedur untuk memudahkan masyarakat dalam mendapat berbagai jenis pelayanan yang lengkap dan terbaik, menjadikan MPP Pekanbaru sebagai role model MPP Nasional dan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut mendapat predikat MPP dengan pelayanan  prima. MPP Pekanbaru diresmikan pada tanggal 06 Maret 2019 oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Bapak Syafrudin M.Si.

Pada tanggal 11 Maret 2020, pelayanan di MPP Kota Pekanbaru semakin diperluas dengan hadirnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru yang diresmikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Bapak Tjahjo Kumolo. Terdapat 22 jenis layanan yang disediakan oleh Disdukcapil Kota Pekanbaru. Pada tahun 2021, Disdukcapil Kota Pekanbaru berhasil mendapat predikat pelayanan prima dengan nilai A dari KemenpanRB serta menghantarkan
Walikota Pekanbaru DR. H . Firdaus, ST, MT meraih penghargaan sebagai pembina pelayanan terbaik tingkat nasional.

Transformasi yang dilakukan melalui revolusi mental dalam pembangunan Sumber Daya Manusia hingga saat ini (2021) telah memperlihatkan hasil. Terlihat pada cara berpikir masyarakat Kota Pekanbaru yang semakin modern, maju dan berperadaban ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pekanbaru. IPM Kota Pekanbaru dalam 9 tahun terakhir selalu meningkat di tiap tahunnya dan selalu tertinggi di Propinsi Riau. Tahun 2020 IPM Kota Pekanbaru sebesar 81,32 dengan rincian :
•    Pengeluaran perkapita sebesar 14,43 juta pertahun
•    Usia harapan hidup sebesar 72,34 tahun
•    Rata-rata lama sekolah selama 11,68 tahun


Sebagai perbandingan IPM Propinsi Riau sebesar 72,71, IPM DKI Jakarta 80,77, IPM Nasional 71,94, IPM Malaysia 80,04 dan IPM Singapura sebesar 93,50”. Fakta lain yang menunjukkan adanya peningkatan kemandirian dan daya saing masyarakat Kota Pekanbaru dapat dilihat dari banyaknya pelaku usaha kecil dan menengah dari kelompok usia muda.  Usaha-usaha ini pada umumnya berupa industri kreatif yang bertumpu pada inovasi dan kreatifitas. Hal ini semakin mengukuhkan Kota Pekanbaru sebagai kota dunia usaha atau kota entrepreneur dengan sumber daya manusia yang cerdas, profesional dan tangguh. Kondisi ini
semakin mendekatkan kita kepada tujuan pembangunan yang ingin dicapai Keberhasilan yang telah dicapai dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada periode ke-2 kepemimpinan Firdaus - Ayat di bidang Pembangunan Manusia tergambar pada Sektor Pendidikan, Kesehatan, keagamaan dan kependudukan.

Sementara untuk keberhasilan yang telah dicapai pada bidang Pembangunan Infrastruktur tergambar pada Sektor Transportasi, Kelistrikan dan Gas, Air Bersih dan Sanitasi serta Sarana dan Prasarana Pemukiman. Sedangkan untuk keberhasilan yang telah dicapai pada bidang Ekonomi tergambar pada Sektor Ekonomi Makro, Investasi, Perdagangan, Industri dan Pariwisata. Adapun keberhasilan yang telah dicapai pada bidang Pemerintahan tergambar pada Sektor Infrastruktur Pemerintahan, Pajak dan Retribusi, Kepegawaian dan Administrasi Wilayah.


Selama kepemimpinan Walikota Dr H. Firdaus, ST, MT bersama Wakil Walikota Ayat Cahyadi, S.Si, sudah banyak prestasi yang mereka raih. Hal ini ditandai dengan banyaknya penghargaan atas kerja keras mereka bersama masyarakat dalam membangun Kota Pekanbaru menjadi kota metropolitan yang madani Selama Satu dekade kepemimpinan Walikota Dr. H. Firdaus,ST, MT bersama Wakil Walikota H. Ayat Cahyadi, S.Si, perkembangan Kota Pekanbaru semakin bertambah pesat. 

Pada mulanya kota yang bertatus sebagai Kota Besar ini kini telah menjelma menjadi Kota Metropolitan yang Smart. Kota Pekanbaru menempati urutan pertama untuk peredaran uang terbesar di luar Pulau Jawa, dan telah mengantarkan Pekanbaru sebagai Kota tujuan Investasi terbaik di Indonesia Di masa 1 Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat telah terbangun berbagai infrastruktur. Diantaranya 1.506 Kilometer Jalan Aspal, Jalan TOL Pekanbaru - Dumai, Jalan Lingkar Outer Ring Road, Fly Over, Jembatan Siak 4, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) serta Ruang Terbuka Hijau
(RTH) yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Pekanbaru.


Di masa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat telah tumbuh dan berkembang pembangunan di sektor properti. Seperti perumahan yang terjangkau oleh masyarakat serta rumah layak huni yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu. Berdiri pula pusat perbelanjaan yang megah dan modern. Jumlah hotel yang semula berjumlah 36 unit pada tahun 2012 kini bertambah menjadi 146 unit di tahun 2020 serta pembangunan Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang nantinya akan menjadi pusat kegiatan Industri strategis di Kota Pekanbaru dengan kemampuan menyerap sebanyak 5.000 tenaga kerja. Selain itu, di masa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat telah berdiri kawasan pusat perkantoran pemerintah  yang megah di Tenayan Raya. Mewujudkan Mal Pelayanan Publik (MPP) dengan layanan terlengkap di Indonesia untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus perizinan maupun non perizinan, termasuk pengurusan identitas kependudukan baik secara manual maupun online yang telah menjadi role model pelayanan secara Nasional. 


Di masa 1 Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat sangat peduli terhadap kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Hal ini ditandai dengan berdirinya Rumah Sakit Madani yang merupakan milik Pemerintah Kota Pekanbaru dimana belum pernah ada sebelumnya. Selain itu berdiri pula berbagai Rumah Sakit milik swasta serta peningkatan jumlah klinik dan Puskesmas yang sebagian di antaranya naik status menjadi Puskesmas Rawat Inap. Lalu dimasa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat sektor Pendidikan menjadi perhatian utama bagi mereka, hal ini ditandai dengan pembangunan SMP Madani milik Pemerintah Kota Pekanbaru serta bertambahnya jumlah fasilitas pendidikan baik milik pemerintah maupun swasta, yaitu 4 unit TK Negeri, 94 unit TK Swasta, 9 unit SD Negeri, 48 unit SD Swasta, 8 unit SMP Negeri, 51 unit SMP Swasta, 4 unit SMA Negeri, 6 unit SMA Swasta, 3 unit SMK Negeri, 15 unit SMK Swasta serta sejumlah Perguruan Tinggi.


Di masa 1 Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat terwujudnya pembinaan 99 Masjid sebagai Masjid Paripurna di berbagai tingkatan, adanya insentif untuk para guru MDTA, adanya insentif untuk para imam Masjid, serta adanya insentif untuk para Ketua RW maupun Ketua RT. Dimasa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, PAD dan APBD Kota Pekanbaru berada pada grafik naik secara siginfikan. Kemudian di masa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, jumlah nilai investasi yang masuk ke Kota Pekanbaru meningkat pesat setiap tahunnya hingga mencapai 5,191 Triliun (PMA+PMDN) sesudah MPP dan 4,561 Triliun (PMA+PMDN) di saat Pandemi Covid-19  di tahun 2020. 

Di masa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, Kota Pekanbaru meraih 71 pretasi dan penghargaan. Di antaranya Penghargaan Innovative Government Award, Anugerah Meritokrasi dan Penghargaan Pelayanan Prima. Demikian pula dengan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru yang juga meraih prestasi dan penghargaan yang sangat membanggakan, diantaranya Penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha dan Penghargaan Pembina Pelayanan Terbaik Tingkat Nasional kepada Walikota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, ST, MT dan Penghargaan Satya Lencana Pembangunan berupa Pin Emas Hari Koperasi Nasional dan Penghargaan PAUD terhadap pengembangan pendidikan anak usia dini kepada Wakil Walikota H. Ayat Cahyadi, S.Si. Pesatnya pembangunan dan ivestasi di segala sektor yang dipersembahkan untuk Kota Pekanbaru adalah bukti nyata bahwa pemikiran dan kebijakan selama 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat mampu dan berhasil  memberikan peluang dan harapan, rasa aman, nyaman dan mudah bagi seluruh pelaku usaha untuk beraktifitas di Kota Pekanbaru sekaligus bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat Kota Pekanbaru yang Madani.


Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT menjelaskan secara singkat asal muasal dari Kota Pekanbaru hingga saat ini dulunya Pekanbaru dinamakan pekan sekawan. Dengan begitu banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi pada Kota Pekanbaru. Mulai dari segi pembangunan daerahnya sampai pada perubahan tata kota, ekonomi dan sosial budaya. Firdaus menerangkan tentang moto Kota Pekanbaru sebagai kota smart city madani. Smart dalam arti kata menciptakan pemerintahaan yang cerdas, berbudaya dan dapat bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai dengan sistem kerja yang sudah diatur.

Dari motto tersebut maka pemerintah Kota Pekanbaru membuat inovasi-inovasi agar dapat menjadi kota metropolitan yang madani. ''Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan membangun infrastruktur Kota Pekanbaru jauh lebih baik.Selain itu, Pemerintah Kota Pekanbaru juga melakukan inovasi dalam hal pelayanan publik yaitu dengan membangun Mall Pelayanan Publik dengan menggabungkan berbagai jenis pelayanan yang terintegrasi pada tahun 2020 yang lalu. Ini semua untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,'' tutur Firdaus.

Sambung Firdaus, masih banyak lagi inovasi yang dilakukan dalam meningkatkan infrastruktur agar Pekanbaru bisa menjadi kota metropolitan. Di samping   infrastruktur, Pemerintah kota Pekanbaru juga melakukan inovasi terhadap keagamaan dengan melakukan inovasi terhadap Rumah ibadah umat islam yaitu dengan diberi nama mesjid paripurna.''Oleh sebab itu , kita berharap kepada semua elemen supaya  saling bahu membahu untuk memajukan Kota Pekanbaru. Karena peran masyarakat sangat penting dalam pembangunan. Dengan begitu, apa yang menjadi harapan kita menjadi kota metropolitan yang madani segera terwujud,'' tutur Firdaus. (Advertorial)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar