Bola.net--(KIBLATRIAU.COM)-- PSM Makassar telah menggelar persiapan untuk ambil bagian di BRI Liga 1 2021/2022. Namun, sejatinya PSM kini berada di ujung tanduk karena terancam tidak bisa tampil di BRI Liga lantaran masih menunggak gaji pemainnya.PSM Makassar belum melakukan kewajibannya terkait pembayaran gaji 17 pemain. Hal itu mengacu pada putusan Badan Penyelesaian Sengketa Nasional atau National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia nomor 016/NDRC/III/2021 s/d 032/NDRC/III/2021.

PSM sejatinya sudah diancam sanksi larangan pendaftaran pemain hingga tiga periode. Legal Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Jannes Silitonga, mengaku keputusan akhir ada pada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator BRI Liga 1 2021/2022."NDRC sudah membuat keputusan yang harus dipatuhi. Jika ada yang melanggar atau tak ikuti, ada kewenangan pada PSSI dan PT LIB selaku operator yang menyelenggarakan kompetisi," kata Jannes Silitonga, Sabtu (14/8/2021).

APPI berharap PSSI atau PT LIB mengambil sikap terkait adanya tunggakan dari klub peserta BRI Liga 1. PSM Makassar harus lebih dulu menyelesaikan masalah penunggakan gaji pemain sebelum bisa tampil di kompetisi 2021/2022.''Kalau ingin berkompetisi harus laksanakan keputusan hukum yang sudah tetap. Makanya, NDRC Indonesia menyampaikan kepada PSSI, sehingga PSSI yang bisa membuat keputusan sesuai dengan putusan NDRC," tegas Jannes Silitonga.

PSM Makassar menjadi satu-satunya klub BRI Liga 1 2021/2022 yang belum melunasi tunggakan gaji pemain. PSM berburu dengan waktu untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.BRI Liga 1 2021/2022 rencananya digelar pada 27 Agustus mendatang. Artinya, PSM punya waktu dua pekan untuk segera melakukan kewajibannya terhadap pemain.Selain PSM Makassar, APPI mencatat ada enam klub Liga 2 yang juga masih bersengketa terkait tunggakan gaji pemain. Mereka adalah PSMS Medan, Kalteng Putra, PSKC Cimahi, Sriwijaya FC, PSPS Riau, dan Persijap Jepara.(Net/Hen)