7 Korban Hilang Banjir Bandang di Batu Ditemukan
Ilustrasi banjir
JATIM--(KIBLATRIAU.COM)-- Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menyampaikan tujuh orang hilang akibat banjir bandang sudah ditemukan pada Sabtu (6/11). Korban banjir bandang tersebut telah dievakuasi."Saya ingin sampaikan bahwa bersyukur semua korban yang hilang sudah ditemukan sebanyak 7 orang alhamdulillah sudah dievakuasi," ucap Dewanti, dalam konferensi pers.Selain menemukan korban yang sempat hilang, Dewanti mengatakan fasilitas umum dan jalan yang terputus akibat longsoran tanah dan lumpur banjir sudah dapat dilalui.
"Dan beberapa juga tempat-tempat yang kemarin sangat terdapak seperti fasilitas umum, jalan, itu alhamdulilah itu sudah bisa dilalui,” ujarnya.Dewanti juga mengatakan rumah-rumah yang terdampak banjir akan dibantu pemberian bahan materialnya oleh Pemerintah Kota Batu."Rumah-rumah yang terdampak diterjang banjir nanti akan ada evaluasinya apakah rumah tersebut berada di bantaran sungai yang memang sebaiknya tidak dilakukan pembangunan kembali," ucapnya.
Bantuan bahan material yang diberikan Pemkot juga menyesuaikan dengan kesanggupan anggaran. Terpenting, Dewanti memastikan Pemkot Batu akan menjamin adanya pembangunan kembali bagi rumah-rumah terdampak banjir, yang tentunya berada di lahan sesuai peruntukannya."Ketika kita sudah mengetahui situasi kondisi existing rumah itu apakah bisa dibangun kembali, kami tentu akan berupaya untuk bisa membantu material yang sesuai dengan anggaran yang ada di Pemkot Batu," pungkasnya.
BNPB menyatakan banjir bandang disebabkan adanya sumbatan-sumbatan di beberapa sungai di hulu. Kemudian, di sisi hilir, tidak adanya tanaman ataupun pepohonan berakar kuat.Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan tanaman-tanaman di lereng tebing sungai merupakan tanaman semusim seperti sayur-sayuran dan tidak memiliki akar kuat.
Jenis tanaman musiman tersebut, menurut Abdul tidak dapat meredam volume air yang tinggi dikarenakan akar yang tidak kuat tidak mampu menyerap air, dan tidak dapat mengikat tanah."Di tengah aliran sungai ada tebing yang dimanfaatkan sebagai kebun semusim justru itu meningkatkan volume sedimen lumpur," ucapnya.Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Sabtu (6/11) pukul 13.00 WIB, banjir bandang yang menerjang 6 kecamatan di Kota Batu, Jawa Timur menimbulkan 7 korban jiwa, ratusan hewan ternak mati, dan ratusan bangunan rumah hancur. (Net/Hen)
Tulis Komentar