Polisi masih Lakukan Penyelidikan

Ritual Makan Korban di Pantai Payangan, Inilah Kronologisnya

Ilustrasi Pantai Payangan Jember

JEMBER--(KIBLATRIAU.COM)-- Polisi membuka kemungkinan adanya unsur pidana dalam kasus ritual yang memakan korban jiwa hanyut di Pantai Payangan, di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Minggu (13/2).

Insiden tragis yang terjadi sekitar pukul 00:30 WIB dini hari itu menyebabkan 11 orang meninggal. Sementara itu, 13 orang lain berhasil selamat.

"Kita masih dalam proses penyelidikan. Tadi dari jajaran Satreskrim Polres Jember juga sudah datang dan menanyai pimpinan rombongan. Cuma tidak bisa terlalu dalam, karena dia juga termasuk yang sempat hanyut dan kini selamat," tutur AKP Muhammad Nai, Kasat Polairud Polres Jember saat dikonfirmasi merdeka.com.

Informasi dihimpun, peristiwa bermula saat kelompok spiritual yang bernama Tunggal Jati Nusantara menggelar ritual di Pantai Payangan yang masuk pantai selatan Jawa. Ritual digelar mulai Sabtu (12/2) sekitar pukul 23:00 WIB. Kelompok tersebut dipimpin oleh pria bernama Hasan.

"Biasanya ritual itu dilakukan secara sendiri-sendiri, tetapi kali ini secara massal. Tadi saya tanya alasannya sekilas, untuk menenangkan diri," papar Nai.

Total kelompok tersebut beranggotakan 24 orang, termasuk sang pimpinan Hasan. Mereka berasal dari berbagai kecamatan di Jember, bahkan ada pula yang berasal dari Kabupaten Bondowoso.

Saat baru datang di Pantai Payangan, mereka sebenarnya sudah diingatkan oleh Saladin, warga setempat yang juga pengelola salah satu unit wisata di Pantai Payangan. Saladin mengingatkan kelompok tersebut agar tidak mendekat ke laut dikarenakan ombak besar. Namun, peringatan tersebut diabaikan. Sekitar pukul 00.25, 23 anggota kelompok yang mengikuti ritual, terserat arus air laut Pantai Payangan yang datang secara tiba-tiba.

Saat langit gelap, sekitar pulul 01:00 WIB, petugas Polsek Ambulu yang mendapat laporan warga, segera melakukan upaya evakuasi korban selamat dan meninggal. Upaya evakuasi dibantu personel TNI (Babinsa), perangkat desa dan SAR lokal.(Net/Hen).


Berita Lainnya...

Tulis Komentar