Presiden Larang Ekspor Minyak
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo,
JATENG--(KIBLATRIAU.COM)-- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mendukung penuh keputusan Presiden Jokowi yang mengeluarkan kebijakan pelarangan ekspor minyak sawit dan produk minyak goreng, mulai Kamis (28/4) mendatang. Hal itu disampaikan Ganjar saat berkunjung ke Wisma Elika, Jalan Pangeran Diponegoro, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.Ganjar mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk mengendalikan harga minyak goreng, antara lain dengan mengeluarkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) dan domestic market obligation (DMO) 20 persen.
Namun, kebijakan itu dinilai masih tidak mempan untuk mengembalikan harga minyak goreng ke harga normal. Hal itu disinyalir akibat adanya pengaruh pihak distributor dan agen dalam menjual minyak goreng ke pedagang."Ketika kemudian kita sudah menggunakan kebijakan HET enggak jalan, menggunakan DMO enggak jalan, sudah dikawal dengan instrumen pemerintah juga masih enggak beres, saya kira ini sebuah tindakan yang dilakukan presiden dengan sangat tegas. Menurut saya ini bagus," ujar Ganjar, Senin (25/4).
Ganjar melanjutkan, ketika presiden sudah mengambil langkah tegas terkait minyak goreng, maka sejumlah pihak seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan pemangku kepentingan lain harus menyikapinya sesegera mungkin.Bahkan Ganjar mengingatkan, jika tindak lanjut kebijakan ini berjalan lambat, maka sektor lain juga ikut terdampak. Ganjar meneruskan, kepentingan nasional wajib didahulukan di atas kepentingan yang lain.
Ganjar yakin, jika kementerian dan para pengusaha minyak bisa duduk bersama, tentu akan menjawab persoalan minyak goreng yang terjadi hingga hari ini."Kalau itu bisa dilakukan, mungkin presiden tidak akan mengambil tindakan ini. Tapi karena semua sudah berjalan dan 4 bulan lebih tidak bisa, ya tindakan presiden sudah benar ini. Seribu persen benar dan harus kita dukung," kata Ganjar.Selain itu, Ganjar bilang jika kepentingan nasional diutamakan, maka persediaan minyak goreng di pasar akan kembali melimpah. Sebab, dari sidak yang dilakukan Ganjar ke beberapa pasar di Jawa Tengah, rata-rata harga minyak goreng curah maupun kemasan masih tinggi.
Sehingga, Ganjar mengemukakan, pengaruh kebijakan larangan ekspor minyak ini akan sangat bagus dan bisa membawa angin segar untuk ketersediaan minyak. Ganjar menduga, stok minyak dan jatah yang didapat daerah akan lebih banyak dan harganya bisa normal."Pengaruhnya akan bagus. Setelah ini kita cek aja. Dugaan saya pasti ada minyak goreng yang masuk ke sini lebih banyak lagi," ungkap Ganjar.Sebelumnya, Presiden Jokowi memutuskan untuk melarang ekspor bahan baku minyak goreng maupun minyak goreng mulai 28 April 2022. Larangan ini berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan.(Net/Hen)
Tulis Komentar