Tiang Bangunan dan Sampah Menumpuk Penyebab Banjir di Sungai Pasar Dupa
Kadis PUPR Indra Pomi MT saat melakukan peninjauan ke aliran anak sungai di Pasar Dupa yang didalamnya banyak sampah yang menumpuk, Senin (17/9)
PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Jika musim hujan tiba, ruas jalan di Kota Pekanbaru sering terendam air. Salah satunya di kawasan Pasar Dupa yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman. Sehingga banjir merendam pasar Dupa tersebut. Hal ini disebabkan adanya tiang bangunan kios di dalam aliran sungai tersebut. Dari pantauan waratwan lapangan, meski bangunan bekas kios yang berdiri mengangkangi anak sungai yang membelah pasar Pagi Dupa sudah dirobohkan, namun terlihat tiang-tiang penyangga bangunan masih menancap kokoh ke dalam anak sungai tersebut.
Selain itu, kondisi ini diperburuk lagi dengan banyaknya sampah pasar yang menumpuk di dalam anak sungai selebar lebih kurang 2 meter itu. Belum lagi, pendangkalan anak sungai yang diakibatkan sampah yang menumpuk, sehingga menyebabkan air tidak mengalir dengan cepat. ''Saat hujan sampah-sampah dari pasar itu nyangkut di tiang. Apalagi, aliran sungai itu sudah dangkal dan tidak pernah dikeruk,'' kata
Upiak (52), warga setempat, Senin (17/9/2018).
Upiak mengaku, sudah 45 tahun tinggal di wilayah tersebut. Sejak itu pula ia merasakan berulang kali mengalami kebanjiran. Kondisi terparah ia rasakan satu tahun lalu belakangan ini. ''Pernah setinggi dada orang dewasa. Hal itu, karena hujan lebat hingga hampir dua jam. Ditambah lagi, banyak sampah yang ada di dalam aliran anak sungai itu, sehingga membuat air tidak mengalir dan menyebabkan banjir, '' ujar Upiak.
Bongkar Tiang Bangunan
Kepala Dinas PU Penataan Ruang Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution saat dikonfirmasi mengakui memang banyak masyarakat yang membangun di pinggiran sungai, dengan tiang yang menancap ke dalam sungai. Terlebih lagi, aliran sungai itu banyak juga sampah menumpuk yang berada di dalam sungai, sehingga aliran tidak mengalir sebagaimana mestinya. Bahkan, kondisi itu juga sangat merusak lingkungan sekitarnya, karena banyak sekali sampah yang menghambat aliran air.
"Di sepanjang aliran sungai ini, masih banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Karena itu mungkin alternatif yang paling mudah.Hal ini tentu membuat aliran air tidak mengalir dengan baik. Menyikapi kondisi ini, tentu kita kedepannya akan melakukan normalisasi anak sungai. Selain itu, kita akan lakukan pengerukan tanah yang sudah dangkal,'' ungkap Indra Pomi.
Lanjut Indra, langkah-langkah yang akan dilakukan, pihaknya akan meminta masyarakat untuk membongkar tiang-tiang bangunan yang ada di pinggir sungai. Selain itu, koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) serta pihak kecamatan dan kelurahan perlu dilakukan.
"Jadi bagaimana mengedukasi masyarakat agar jangan membuang sampah ke sungai. Selain itu, kita akan koordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusinya, '' ungkap Indra. Selain tiang bangunan dan pendangkalan, turap di hilir sungai yang mengarah ke Jalan Puyuh Mas terlihat sudah hancur. Kondisi tersebut tidak bisa menampung aliran sungai, sehingga air tumpah ke pemukiman warga. ''Maknya kita secara bertahap akan keruk sampah yang sudah lama di dalam sungai itu. Sementara itu, turap yang sudah hancur akan kita programkan untuk dibenahi kedepannya,'' sebut Indra.(Kim)
Tulis Komentar