Perkataan Rasulullah SAW

Orang yang Dihisab Paling Lama karena Kaya

Ilustrasi orang yang dihisab paling lama karena terlalu kaya.

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)--  Rasulullah SAW pernah menceritakan tentang orang yang akan dihisab paling lama dan terakhir masuk surga. Hal ini lantaran orang tersebut terlalu kaya.Sosok yang dimaksud Rasulullah SAW tersebut adalah Abdurrahman bin 'Auf. Ia merupakan keturunan bani Zuhrah, yakni keturunan dari pihak ibu paman-paman Rasulullah SAW.Malik Al Mughis menceritakan dalam buku 99+ Moslem Booster, pada suatu ketika Rasulullah SAW bersabda, "Abdurrahman bin 'Auf akan masuk surga terakhir, karena terlalu kaya. Orang yang paling kaya akan dihisab paling lama."

Mendengar perkataan Rasulullah SAW tersebut, Abdurrahman bin 'Auf pun ingin menjadi orang miskin. Ia lantas memikirkan bagaimana caranya agar hartanya berkurang. Sebab, ia tak ingin dihisab dalam waktu yang lama dan ingin segera masuk surga bersama orang-orang miskin.Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah menjadi busuk lantaran ditinggalkan para sahabat untuk berperang. Abdurrahman bin 'Auf langsung berpikir bahwa inilah saat terbaik baginya agar bisa menjadi miskin.

Ia kemudian memborong semua kurma busuk milik para sahabat dengan harga yang lebih bagus. Para sahabat merasa gembira, begitu pun Abdurrahman bin 'Auf karena hartanya bisa berkurang dan ia bisa menjadi miskin.Namun, tiba-tiba datanglah utusan dari Yaman membawa berita bahwa Raja Yaman mencari kurma busuk. Kurma tersebut akan dijadikan sebagai obat penyakit yang menjangkit warga Yaman.

Utusan tersebut mengutarakan niat untuk memborong semua kurma milik Abdurrahman bin 'Auf dengan harga sepuluh kali lipat daripada harga kurma biasa. Alhasil, Abdurrahman bin 'Auf gagal menjadi orang miskin, malah hartanya semakin banyak.Kisah tersebut turut diceritakan Ibnu Basyar dalam buku Dari Kuntum Menjadi Bunga.Selain terkenal kaya, Abdurrahman bin 'Auf telah ditakdirkan bahagia sejak dalam kandungan. Hal ini diceritakan Imam Ishaq bin Rahawaih dalam kitabnya yang berjudul Al Mathalib Al-Aliyah sebagaimana diceritakan ulang Abul Fida' Abdurraqib bin Ali Al-Ibi dalam Karamat Al-Auliya dan diterjemahkan oleh Abdurrosyad Shiddiq.(Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar