Forwadik Riau Ingatkan Gubri-Wagubri

''Berikanlah Contoh Kejujuran sebagai Pemimpin kepada Generasi Muda''

Gubri Drs Syamsuar dan Wagubri Edy Natar

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)--Saat ini, hubungan antara Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Edy Natar kurang harmonis. Hal itu, terkait adanya pertikaian dan perselisihan tentang pemotongan uang safari ramadhan. Seiring itu, Forum Wartawan Pendidikan (Forwadik) Riau mengingatkan Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau (Gubri-Wagubri) untuk memberi contoh kejujuran pada generasi penerus bangsa ini. Bukannya mengedepankan egoisme pribadi dan kelompok, sampai terlihat oleh rakyat termasuk anak-anak negeri ini.

Demikian diungkapkan Ketua Forwadik Riau, Munazlen Nazir, menyikapi "pertengkaran" Gubri dengan Wagubri yang tersebar ke media, Selasa (12-4-2023).Menurut Munazlen,  perselesihan antara Gubri dan Wagubri ini harusnya tidak terjadi, jika kedua  belah pihak saling jujur dan mengedepankan azas musyawarah untuk mufakat.''Jika terjadi selisih pendapat ataupun selisih kepentingan, harusnya dibicarakan interen dan tidak mencuat keluar ranah pimpinan negeri Lancang Kuning ini. Dimana kita diajarkan  untuk bermusyawarah, berkomunikasi, sejak dini, sejak usia sekolah," ujar wartawan senior Riau ini.

Dijelaskan Munazlen Nazir, dalam azas negara kita Pancasila juga terdapat sila yang mengikat musyawarah untuk mufakat ini. Bukankah hal itu kita pelajari dari dini, dari usia sekolah paling dasar. Tidak perlu bertengkar, bersitegang hingga bermusuhan dan  bahkan perang.''Jika anak-anak kita ajarkan hal itu? Sedangkan para pemimpin negeri ini justru mempertontonkan serial pertengkaran. Itu kan mempermalukan mereka sendiri sebagai pemimpin. Apalagi di negeri beradat Melayu ini," tegas Munazlen Nazir  yang tunak jadi wartawan sejak 1996 di Riau ini.

Ditambahkannya, ada banyak cara untuk bermusyawarah, agar tidak terlihat seakan adu kekuatan. Salah satunya adalah mempertontonkan budaya ingat-mengingatkan, bukan menggurui, maaf-memaafkan bukan saat Idul Fitri saja."Ini bulan suci, bulan  penuh berkah. Tidak seharusnya ada pertelagahan apalagi sampai 'perang' soal jawab di media. Duduklah sama-sama, ngobrol baik-baik. Cari jalan tengah yang tidak akan melukai satu sama lainnya. Apa susahnya mempertontonkan keakraban dan saling  
menghormati, apalagi keduanya pemimpin yang terpilih di negeri ini," papar Munazlen.

 

Untuk itu, mewakili kawan-kawan wartawan di Forwadik Riau, Munazlen Nazir meminta kedua pemimpin yang dipilih rakyat ini untuk islah. Dan, apapun alasan perselisihan ini, selesaikan dengan musyawarah, dengan jujur."Berikanlah contoh dan teladan  pada rakyat, khususnya generasi muda kita. Kalau ini terjadi alangkah bermarwahnya negeri ini memiliki pemimpin yang legowo dan hebat," tuturnya.''Pak Gubri, Pak Wagubri, kami butuh tokoh yang bijak dan jujur. Jangan biarkan ini berlarut. Kalau Bapak  
berdua tidak duduk satu meja meredakan ini, kami yakin rakyat akan menyesal memilih bapak-bapak jadi pemimpin mereka empat tahun lalu,'' tutur Munazlen. **


Berita Lainnya...

Tulis Komentar