Aksi Sekuriti di Kantor MUI 'Lumpuhkan' Pelaku Penembakan
Tim Inafis Cek Kantor MUI Usai Penembakan.
JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Aksi penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat siang. Penembakan itu dilakukan oleh Mustofa, pria yang berasal dari Lampung dengan mengenakan sepucuk senjata berjenis air softgun.Aksi pelaku pun meninggalkan luka terhadap dua orang staf dari MUI. Aksinya pun baru terhenti usai berhasil diamankan oleh Pengamanan Dalam (Pamdal).Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan peristiwa penembakan itu bermula pada saat pelaku datang di kantor MUI dengan diantar oleh taksi online."Sekira lini masa CCTV pelaku turun di depan tepat kantor MUI dengan menggunakan taksi online turun dengan sendiri, kemudian melapor di tempat, tepatnya di lobi kantor MUI dan diterima," ungkap Trunoyudo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/4).
Pelaku berdalih kepada petugas resepsionis pada saat itu ingin bertemu dengan pimpinan MUI. Namun, petugas meminta agar pelaku diminta menunggu terlebih dahulu.Pada saat yang bersamaan, sejumlah pimpinan MUI tengah melakukan rapat pimpinan internal yang membahas mengenai isu keagamaan. Pelaku yang merasa terlalu lama menunggu, lantas langsung mengeluarkan sepucuk senjata dan langsung mengarahkan kepada petugas sekitar."Tiga orang karyawan menghindari penyerangan pelaku yang kemudian mengarah pada satu pintu, yang kemudian kita ketahui di TKP pintunya pecah," jelas Trunoyudo.Dua staf MUI menderita luka, satu di antaranya terkena tembakan dari air softgun dan satu lagi akibat serpihan pintu kaca.
Setelahnya, Trunoyudo mengatakan aksi pelaku pun berhasil dihentikan oleh karyawan dan pamdal. Setelahnya, pelaku yang dalam kondisi tidak sadarkan diri langsung diamankan polisi."Maka dari itu dibawa oleh Polsek Menteng ke Puskesmas Menteng," ujar dia.Usai dilakukan pemeriksaan di puskesmas, dokter yang memeriksa menyatakan Mustofa sudah tidak bernyawa. Sehingga, pelaku dibawa ke RS Polri Kramatjati guna autopsi.
Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi pelaku saat ini tengah menjalani proses autopsi dengan melibatkan sejumlah ahli."Nah ini akan diadakan otopsi pada malam ini dimulai pukul 21.00," tutur Hengki."Karena pelaku sudah meninggal dunia yang kita lakukan adalah otopsi psikologi metodenya restopektif kita ke belakang, nanti akan ada profiling secara lengkap oleh tim APSIFOR sama tim Jatanras, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya," lanjut dia.(Net/Hen)
Tulis Komentar