Untuk Ungkap Cawapres Anies

NasDem Minta Tim Delapan Koalisi Perubahan Tahan Diri

Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali.

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali meminta kepada tim delapan koalisi perubahan menahan diri ungkap nama cawapres Anies Baswedan. Sebab, untuk menentukan cawapres merupakan kewenangan Anies.“Sampai hari ini saya belum mendapatkan laporan (penentuan cawapres Anies). Ya menurut saya Tim Delapan juga membatasi diri ya, untuk kemudian bicara keluar,” ujar Ali saat dikonfirmasi, Rabu (31/5).“Karena ketika mereka ada keputusan, harusnya melaporkan ke partainya, hasil kesepakatan-kesepakatan ataupun rumusannya,” sambungnya.Adapun pernyataan itu disampaikan menanggapi informasi yang diberikan oleh Ketua DPP Partai Nasdem sekaligus Anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan Sugeng Suparwoto.

Pascapertemuan di Sekretariat Perubahan (Sekper), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (30/5) kemarin, dia mengungkapkan bahwa dalam waktu satu sampai dua hari ke depan bakal ada penentuan cawapres Anies.Ahmad Ali menilai, seharusnya momentum dan pemilihan figur cawapres ditentukan oleh Anies sendiri. Sebab, hal tersebut sudah diatur dalam piagam kerja sama antara tiga parpol dalam Koalisi Perubahan.“Bahwasannya sekali lagi, saya tidak mau dan tidak sepakat kalau kemudian mandat itu diambil alih oleh partai politik,” tutur dia.Lebih lanjut, dia mengaku belum mendapatkan informasi kapan waktu dan juga siapa saja figur yang masuk dalam kandidat pendamping Anies untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Saya secara pribadi belum tahu. Sebagai wakil ketua umum sampai hari ini saya belum tahu,” imbuh dia.Sebelumnya, Sugeng menyatakan bahwa dalam waktu 1-2 hari ke depan pimpinan ketiga parpol dalam Koalisi Perubahan bakal melakukan pertemuan untuk mementukan cawapres Anies.Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menuturkan bahwa ada tiga kandidat cawapres terkuat untuk mendampingi AniesMereka adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar