Bentuk Tanggung jawab PPIH Arab Saudi

Jemaah Haji Tak Perlu Khawatir, Barang Tertinggal Dikirim Pakai Truk

Barang jemaah haji Indonesia.

MAKKAH--(KIBLATRIAU.COM)-- Sembilan hari berada di Madinah, barang bawaan jemaah haji Indonesia bertambah. Selain koper bagasi dan kabin, banyak tentengan tas yang dibawa. Saat berangkat ke Makkah, sejumlah jemaah mengkhawatirkan barang-barang mereka tertinggal.Hari ini, Kamis (1/6), sebanyak 1.897 jemaah dari lima kloter diberangkatkan ke Makkah dari Madinah. Mereka mengambil miqat di Bir Ali dan menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib sekaligus menunggu puncak haji.Kepala Daerah Kerja Madinah, PPIH Arab Saudi Zaenal Muttaqin, meyakinkan para jemaah tidak perlu khawatir barang-barang mereka hilang. Petugas akan melakukan penyisiran di kamar-kamar hotel dan jika menemukan barang yang tertinggal akan dikirimkan kemudian dengan truk.

"Ini salah satu bentuk tanggung jawab PPIH Arab Saudi dalam menjaga dan memastikan barang jemaah tidak ada yang tercecer apalagi sampai hilang. Jadi, kami siapkan truk khusus untuk mengangkut," kata Zaenal saat melepas keberangkatan jemaah haji ke Makkah di depan Hotel Grand Plaza Madinah Badr Al Maqam, Kamis (1/6).Truk ini juga akan membawa barang jemaah yang berlebih dan tidak terangkut di dalam bagasi bus yang mengangkut jemaah. Prinsipnya, barang jemaah dijamin aman dan terjaga.Jemaah akan menempuh jarak 450 Km dari Madinah menuju Makkah atau sekitar 5-6 jam perjalanan. Sesampainya di hotel, jemaah akan menurunkan barang bawaan, dan beristirahat sejenak. Mereka kemudian akan melaksanakan umrah wajib.

"Alhamdulillah, hari ini setelah salat zuhur, semua jemaah sudah diberangkatkan ke Makkah. Dari hotel, jemaah sudah bersiap mulai mengenakan pakaian ihram dan mengemas barang-barangnya," ujar Zaenal.Ribuan jemaah haji Indonesia hari ini mulai mendatangi Masjid Dzulhulaifah atau Bir Ali untuk mengambil miqat dan berniat ihram. Selanjutnya, jemaah menuju Makkah untuk menunaikan umrah wajib sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji.Dari pantauan di lokasi, setibanya di Bir Ali jemaah yang telah mengenakan kain ihram sejak di hotel, turun untuk mengambil wudu dan melaksanakan salat sunnah. Sementara jemaah lansia yang memiliki keterbatasan kemampuan fisik memilih untuk tetap berada di bus.

Setelah melaksanakan salat dan berniat ihram, jemaah kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan menuju Makkah. Prosesi miqat di Bir Ali yang dilakukan jemaah haji Indonesia berlangsung tertib.Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Zaenal Muttaqin mengatakan, jemaah haji yang mulai mengambil miqat berasal dari lima kloter yakni, Kloter 1 dari embarkasi Jakarta (JKG) sebanyak 393 jemaah, kemudian Kloter 1 embarkasi Solo (SOC) sebanyak 360 jemaah.Kloter 1 dari embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 393 jemaah. Termasuk Kloter 1 embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah dan Kloter 1 embarkasi Medan (KNO) sebanyak 370 jemaah.

Kepala Sektor Khusus Bir Ali, Aruji Maswatu mengatakan jemaah wajib mengambil miqat di Bir Ali sebagai bagian dari ibadah haji."Jemaah haji lanjut usia (lansia) dan yang memiliki keterbatasan pengambilan miqat dilakukan di atas bus. Bir Ali ini merupakan tempat berniat untuk melaksanakan umrah wajib karena itu merupakan rukun haji. Kalau tidak berniat maka hajinya tidak sah," katanya.Setelah berihram, kata dia, maka sudah berlaku larangan-larangan ihram bagi jemaah haji baik lelaki maupun perempuan. Dia menambahkan, sejauh ini proses miqat jemaah haji berjalan dengan lancar. Tidak ada satupun jemaah yang tertinggal di Bir Ali."Alhamdulillah, mulai dari jemaah tiba, mengambil wudhu, masuk Bir Ali salat sunah dan kembali ke bus masing-masing menuju ke Makkah semua berjalan lancar," ucapnya.(Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar