Bumi Berputar Lebih Cepat dari Biasanya, Apakah Ini Berbahaya?
Video Ini Perlihatkan Waktu Tempuh Cahaya dari Bumi ke Matahari Bisa Secepat Kilat.
JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Fenomena bumi berputar lebih cepat pernah terjadi pada 29 Juni 2022 lalu. Hal tersebut menyebabkan waktu terasa lebih pendek. Saat itu bumi berjalan kurang dari 24 jam, dan 1,59 milidetik lebih cepat dari perkiraan. Matahari pun terbenam lebih cepat dari biasanya.Percepatan rotasi bumi juga pernah terjadi tahun 2020, terdapat 28 hari terpendek yang terjadi dan tercatat dalam sejarah.Selain itu, pada 26 Juli 2022 lalu juga terjadi pergantian hari yang cepat. Pada saat itu, hari berlangsung lebih cepat 1,5 milidetik.Secara garis besar, bumi membutuhkan 86.400 detik atau 24 jam untuk berotasi dalam satu hari.
Lantas, apa penyebab dari terjadinya perputaran bumi yang lebih cepat dari biasanya?Hingga saat ini, para ilmuwan belum mengetahui secara pasti penyebab bumi berputar lebih cepat, dan membuat banyak ilmuwan memberi prediksi mengenai faktor penyebabnya.Dikutip dari Liputan6.com, para ilmuwan percaya ada sejumlah faktor penyebab yang dapat mempengaruhi putaran bumi, termasuk gempa bumi, angin kencang di tahun-tahun El Ni?o, lapisan es yang mencair dan membeku kembali, serta bulan dan iklim.Beberapa ilmuwan menyebut "goyangan Chandler" mungkin memiliki efek pada rotasi Bumi juga. Seperti yang diwartakan USA Today, fenomena itu adalah "penyimpangan kecil dan tidak teratur pada titik-titik rotasi Bumi relatif terhadap Bumi padat."
Dampak Bumi Berputar Lebih Cepat
Para ilmuwan juga mengatakan, jika bumi terus berputar lebih cepat dari biasanya, dampaknya akan mengarah pada detik kabisat negatif yang akan dilakukan. Detik kabisat negatif berarti jam melewati satu detik.Detik kabisat negatif mulai dilakukan untuk menjaga jam agar tetap selaras dengan rotasi planet. Namun, akan menimbulkan masalah untuk sistem teknologi seperti satelit, komputer dan jaringan komunikasi yang berkaitan dengan waktu.(Net/Hen)
Tulis Komentar