Alumni Universitas Al Ahgaff Yaman jadi Imam

Ratusan Jemaah Masjid Nurul Muhsinin Ikuti Salat Idul Adha 1444 H, Begini Penjelasan Ustadz Abdurrahman Anir

Ustadz Abdurrahman Anir Lc saat menyampaikan ceramah di Masjid Nurul Muhsinin, Kamis (29/6/2023)

Laporan : Hendri Zainuddin

Pekanbaru

 

                RATUSAN jemaah berduyun-duyun datang ke Masjid Nurul Muhsinin yang berada di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai  untuk mengikuti salat Idul Adha 1444 H  Kamis (29/6/2023) pagi. Sebelum melaksanakan salat , terdengar suara takbir mengema dan  mengangungkan nama  Allah SWT dari jamaah yang hadir. Terlihat wajah para jemaah yang datang ke masjid  sangat antusias menyambut perayaan hari raya Idul Adha 1444 H ini.Pada pelaksanaan salat Idul Adha 1444 H ini yang bertugas sebagai imam  sekaligus khatib yakni ustadz Abdurrahman Anir Lc yang juga alumni dari Universitas Al Ahgaff Yaman.  

Sebelum melaksanakan salat Idul Adha 1444 H, terlebih dahulu disampaikan oleh ustadz Sondra Alhafid terkait kiat dan tata cara pelaksanaan salat Idul  Adha.  Pantauan di lapangan, terlihat jemaah yang hadir mengikuti salat Hari Raya Idul Adha 1444 H penuh sesak. Dimana saf-saf jemaah atau bapak-bapak yang ada di dalam masjid penuh, Begitu juga di saf ibu-ibu yang ada di belakang juga terlihat penuh dan padat. Pelaksanaan salat  Hari Raya Idul Adha 1444 H dilakukan sekitar pukul 07. 15 wib dan selesai lebih kurang pukul 07. 28 wib.

Dalam ceramahnya ustadz Abdurrahman Anir Lc menyampaikan bahwa Hari Raya Idul Adha ini identik dengan berqurban, dimana banyak sekali  peristiwa yang terkandung dalam hari raya Idul Adha ini.Karena pengertian berkurban kepada manusia adalah  bagaimana meningkatkan keimanan yang kuat kepada Allah SWT. Hal itu terlihat bagaimana Nabi Ibrahim yang mendapat perintah dari Allah SWT agar menyembelih anaknya Ismail yang paling disayangi dan dicintainya. 

 

Namun, karena taatnya Ibrahim  kepada Allah SWT,  maka Allah SWT memberikan keberkahan dan kebaikan kepada Ibrahim dan putranya. ''Oleh sebab itu, mari lah kita mendidik anak kita supaya dapat mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim atas putranya yang patuh  dan taat perintah Allah SWT. Salah satu, cara kita menanamkan sikap tauladan itu, dengan memasukkkan anak ke pondok pesantren, sehingga akan ditempa dengan ilmu agama, sehingga anak menjadi soleh dan menjalankan perintah dari Allah SWT,'' sebut  Abdurrahman Anir .

Hal ini mencerminkan jika berkurban memiliki pengorbanan yang berat. karena butuh perjuangan serta ketataan kepada Allah SWT. "Tapi jika orang taat dan soleh kepada Allah SWT maka berkurban akan menjadi ringan. Makanya marilah kita mencontoh  Nabi Ibrahim yang patuh kepada Allah SWT' sehingga ia mengerjakan perintah dari Allah SWT," ungkap Abdurrahman Anir . Dijelaskan Abdurrahman Anir  selain itu juga diharapkan sikap kesolehan dan ketauladanan Nabi Ibrahim ini patut dijadikan  contoh dalam kehidupan di dunia ini.

"Karena berkurban ini juga akan menghapuskan sikap egois dan sombong. Sebab dengan berkurban, akan meningkatkan kepatuhan dan kedekatan kita kepada Allah SWT. Selain itu, juga membantu masyarakat yang  ekonominya rendah," terang Abdurrahman Anir . Abdurrahman Anir menambahkan,  selain itu ia juga mengatakan bahwa semangat berkurban yang paling penting ditingkatkan. 

''Jadi perlu kita tanamkam semangat berkurban pada hari raya Idul Adha ini. Maka dari itu peristiwa yang dilakukam oleh Nabi  Ibrahim bisa dicontoh oleh kita. Selain itu, kita juga berdoa kepada Allah SWT agar permasalahan yang dihadapi di dunia ini bisa diselesaikan dengan baik. Sehingga kesejahteraan dan kemakmuran yang diharapkan bisa terwujud di tengah masyarakat,''  tutur Abdurrahman Anir .***


Berita Lainnya...

Tulis Komentar