Wakil Ketua KPK: Pendidikan di Pesantren Ajarkan Integritas Cegah Korupsi
Wakil Pimpinan KPK Nurul Ghufron.
JEMBER--(KIBLATRIAU.COM)-- Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut, pendidikan di pesantren akan membentuk karakter santri yang berintegritas. Integritas yang terbentuk ini, berperan besar sebagai upaya mencegah perilaku koruptif."Mondok ini untuk menempa diri untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Karena ilmu yang diajarkan di kampus masih kurang," tutur Ghufron saat berbicara di acara haul dan temu alumni Pondok Pesantren al-Jauhar, Jember pada Ahad (2/7/2023).
Semasa menempuh kuliah S1 di Fakultas Hukum Universitas Jember (FH UNEJ) tahun 1993, Ghufron yang berasal dari Sumenep ini juga menjadi santri di Pondok Pesantren Mahasiswa al-Jauhar yang dirintis oleh KH Shodiq Mahmud dan diteruskan menantunya, Profesor KH Sahilun A Natsir. Ghufron juga tercatat pernah menjadi Wakil Ketua Forum Alumni Pondok Pesantren Mahasiswa al-Jauhar.
"Bersyukurlah kita yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren karena ini membentuk integritas untuk menjadi manusia yang senantiasa bersyukur. Santri selamanya santri, dan harus memegang nilai-nilai santri meski sudah lulus," tutur Ghufron.Para santri, sambung Ghufron, harus senantiasa mengamalkan ilmu dan ajaran yang ditanamkan sang guru, untuk menjadi insan yang bermanfaat. Ghufron juga mengingatkan agar seluruh santri jangan sampai terjebak menjadi koruptor."Mereka yang jadi pasien saya di KPK itu, adalah orang yang hidupnya tidak saja tidak bermanfaat untuk masyarakat, tetapi juga mengambil hak orang lain," papar doktor hukum pidana ini.
Ghufron juga mengenang masa-masa ketika kuliah sambil menjadi santri di pondok pesantren. Yakni harus menjalani hidup sederhana atau yang kerap disebut tirakat dalam dunia pesantren."Dulu kita berlomba- lomba untuk puasa sunnah, puasa daud. Bukan karena ingin sakti, tetapi karena kirimannya dari orang tua kurang," papar Ghufron yang disambut tawa para santri dan alumni.Namun berkat pelajaran hidup di pesantren itulah, menjadi modal kesuksesan karir."Tetapi setelah itu banyak yang sukses. Itu karena berkah kita ngaji di pesantren,'' tutur Ghufron.(Net/Hen)
Tulis Komentar