Timbangan Allah SWT Miliki Ketepatan dan Akurat

Ini yang Terjadi jika Timbangan Pahala dan Dosa Seseorang Seimbang

Ilustrasi surga

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Setiap manusia akan ditimbang amal perbuatannya di akhirat kelak dan akan menerima ganjaran masing-masing. Lantas, bagaimana jadinya jika timbangan pahala dan dosa seseorang seimbang?
Dilansir dari detikHikmah, timbangan amal milik Allah SWT memiliki ketepatan yang akurat, bahkan untuk perbuatan manusia yang terkecil sekalipun. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT, surah Al Anbiya ayat 47 berikut ini:

???????? ?????????????? ????????? ???????? ??????????? ????? ???????? ?????? ????????? ?????? ????? ????????? ??????? ????? ???????? ????????? ?????? ??????? ????? ??????????


Artinya: Kami akan meletakkan timbangan (amal) yang tepat pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun dirugikan walaupun sedikit. Sekalipun (amal itu) hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.
Adapun orang-orang yang timbangan pahala dan dosanya seimbang, termasuk dalam golongan yang disebut sebagai ashabul a'raf. Sejumlah ayat Al-Quran dan hadits turut menjelaskan tentang golongan tersebut.Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan,  
bagaimana nasib akhir golongan ini?

Dikutip dari Mahir Ahmad Ash-Syufiy dalam buku Al Mizan Ash Shuhuf Ash Shirath Anwa'usy Syafaat, kalangan ulama memiliki penafsiran yang berbeda terkait golongan ashabul a'raf atau ahlul a'raf ini. Kendati demikian, sebagian besar kalangan  berpendapat bahwa mereka adalah kelompok orang yang bertauhid."Keburukan mereka menghalangi mereka masuk surga. Sementara itu, kebaikan mereka membuat mereka dapat selamat dari api neraka. Hal ini terjadi karena kebaikan dan keburukan  
mereka sama," jelasnya.

Keterangan tersebut didasarkan dari Ibnu Al Maradawaih yang meriwayatkan hadits marfu' dari Jabir bin Abdullah RA.Ia berkata, "Rasulullah SAW ditanya mengenai siapa yang jumlah atau berat kebaikan dan keburukannya seimbang," Beliau menjawab,  "Mereka adalah ashabul a'raf, mereka belum dapat masuk surga padahal mereka amat menginginkannya."Menurut pendapat Imam Qurthubi, golongan orang dengan timbangan pahala dan dosa yang seimbang akan tinggal di a'raf untuk beberapa saat.  
Karena alasan itulah mereka dinamakan ashabul a'raf.

Al Allamah Al Alusi menambahkan, di antara golongan ashabul a'raf itu kemudian terbagi lagi ke dalam beberapa tingkatan. Mereka akan dipersilakan untuk duduk sesuai dengan tingkatan mereka.Sebagian muhaqqiqin atau ulama peneliti mengatakan bahwa  al a'raf adalah pagar antara surga dan neraka. Bagian di dalam pagar tersebut adalah rahmat Allah SWT dan bagian luarnya adalah neraka. Di atas pagar itulah para ashabul a'raf berada.Dijelaskan pula bahwa para ashabul a'raf ini dapat mengenal para  penghuni surga dan neraka. Apabila mereka melihat penghuni surga, mereka memberi salam. Sementara itu, jika melihat penghuni mereka, mereka lantas berdoa pada Allah SWT.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surah Al A'raf ayat 46-48,

(46) ????????????? ???????? ??????? ???????????? ??????? ????????????? ?????? ? ?????????????? ?????????? ???????? ?????????? ???? ?????? ??????????? ???? ????????????? ?????? ????????????
(47) ? ??????? ???????? ????????????? ?????????? ???????? ????????? ???????? ???????? ??? ??????????? ???? ????????? ????????????? ?
(48) ????????? ???????? ???????????? ???????? ????????????????? ????????????? ???????? ???? ??????? ???????? ?????????? ????? ???????? ????????????????

Artinya: 46. "Di antara keduanya (para penghuni surga dan neraka) ada batas pemisah dan di atas tempat yang tertinggi (al-a'r?f) ada orang-orang yang saling mengenal dengan tandanya masing-masing. Mereka menyeru para penghuni surga, 'Sal?mun  'alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu).' Mereka belum dapat memasukinya, padahal mereka sangat ingin (memasukinya).

47. Apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama kaum yang zalim itu.'

48. Orang-orang di atas tempat yang tertinggi (al-a'r?f) menyeru orang-orang yang mereka kenal dengan tanda-tanda (khusus) sambil berkata, 'Tidak ada manfaatnya bagimu (harta) yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan.'"

Imam Ahmad dalam Az Zuhd dan Imam Thabrani dalam Al Mu'jam al Kabir menjelaskan, pada akhirnya pada para ashabul a'raf akan berakhir di surga meski masih tertahan masuk. Mereka akan tertahan hingga Allah SWT memberikan ampunan dan  rahmat-Nya serta Rasulullah SAW memberikan syafaatnya di akhirat kelak.(Net/Hen)

 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar