Toleransi dalam Teladan Rasulullah
Ilustrasi Fathu Makkah
JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Pembebasan Makkah di bulan Ramadan, menjadi momen bersejarah yang dialami oleh umat Islam di awal periode perkembangannya. Waktu itu umat Islam secara serentak memasuki kota Makkah dengan gagah berani yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW.Kala itu ketika Nabi Muhammad SAW memimpin umatnya menghancurkan berhala-berhala kaum kafir Quraisy, menandakan kemenangan umat islam, bahkan momen ini dibadikan dalam Al-Qur'an.
Surah Al-Isra ayat 81:
?????? ?????? ???????? ???????? ?????????? ? ????? ?????????? ????? ????????
Artinya: Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
Dilansir dari buku Ensiklopedi Iman karya Syaikh Abdul Majid Az-Zandani, dijelaskan sejarah gejolak penaklukan kota Makkah yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW.Suatu ketika Rasulullah SAW bermimpi bahwa beliau akan kembali memasuki kota Makkah, lalu melakukan tawaf di Kakbah. Karena mimpi seorang nabi adalah wahyu, maka Nabi Muhammad segera menyampaikan mimpinya kepada para sahabat di Madinah.Lantas ketika tahun perjanjian gencatan senjata Hudhaibiyah, banyak sahabat yang yakin kalau tahun itu mimpi Rasulullah akan menjadi kenyataan.Di perjalanan ternyata kaum musyrikin menghadang kaum muslimin, alhasil mereka tidak bisa masuk ke Makkah untuk umrah.
Umar bin Khattab bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah bukankah engkau memberitahu kami bahwa kita akan mendatangi Kakbah dan tawaf mengelilinginya?Nabi Muhammad SAW menjawab, "Ya betul, wahai Umar, tetapi apakah aku memberitahu bahwa engkau akan mendatanginya tahun ini?"Umar lantas menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah."Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda, "Maka, engkau akan mendatanginya dan mengelilinginya."
Lalu Rasulullah mengadakan gencatan senjata Al-Hudhaibiyah dengan kaum musyirikin di tahun tersebut. Karena perjanjian ini lah, selang dua tahun jumlah pengikut agama Islam bertambah berkali-kali lipat.Di pertengahan gencatan senjata, kaum musyrikin Quraisy melanggar aturan, kejadian ini menjadi faktor lahirnya Pembebasan Makkah atau Fathu Makkah.Dilansir dari buku The Art of Forgiving 1 ditulis Dimitri Mahayana, dijelaskan mengenai kemurahan hati Rasulullah SAW yang memaafkan musuh-musuhnya.
Suatu ketika Rasulullah SAW berhasil menaklukan kota Makkah, lantas dihadapannya orang-orang yang menjadi musuh lama beliau. Mereka telah membunuh keluarga dan para sahabat.Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Pergilah! Kalian adalah orang-orang yang bebas."Setelah hari itu munculnya slogan dari Nabi Muhammad SAW, "Hari ini adalah hari kasih sayang."Dilansir dari buku The Miracle of Sabar ditulis oleh Ahmad Naufel cara Rasulullah SAW memperlakukan musuh-musuhnya dari kisah Fathu Makkah.
Ketika Rasulullah SAW membawa pengikutnya menaklukan kota Makkah, para kaum Quraisy sangat ketakutan, sebab mereka menyaksikan jumlah umat Islam yang bertambah banyak.Bahkan Abu Sufyan selaku pemimpin dari kaum Quraisy telah menyerah, namun Pembebasan Makkah bukan hanya sekedar umat Islam lebih unggul dari musuhnya, Nabi Muhammad SAW bukanlah seorang pendendam.Umat Islam yang telah unggul, Rasulullah pun tetap tidak memerintahkan umatnya untuk bertindak destruktif, Nabi Muhammad SAW juga sempat berpidato, "Barang siapa masuk ke Masjidil Haram, dia akan dilindungi. Barang siapa masuk ke rumah Abu Sufyan dia akan dilindungi."
Hikmah Pembebasan Makkah adalah pelajaran dari sikap Rasulullah SAW yang tidak hanya menghargai keyakinan orang lain, tetapi juga kelompok yang sudah menumpahkan darah para sahabat selama bertahun-tahun. Hingga membuat Abu Sufyan pemimpin kaum Quraisy masuk Islam.Hadits Nabi SAW:"Agama yang paling dicintai Allah adalah al-hanafiyah as-samhah (yang lurus lagi toleran)." (HR. Bukhari). Demikian kisah mengenai Pembebasan Makkah, bagaimana cara Rasulullah SAW menjalankan toleransi beragama dan sabar.(Net/Hen)
Tulis Komentar