Inilah Ciri-ciri Dajjal akan Keluar pada Akhir Zaman
Ilustrasi kiamat
JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Salah satu tanda besar hari Kiamat adalah kemunculan Dajjal. Rasulullah SAW menjelaskan tanda-tanda kemunculannya sebagai pengingat bagi umat Islam.Kemunculan Dajjal menjelang hari kiamat telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, berbunyi:
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya: "Tidak ada satu pun mahluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal." (HR Muslim).Mengutip buku Kemunculan Dajjal & Imam Mahdi Semakin Dekat karya Ust. Khalillurrahman El-Mahfani, Dajjal berasal dari kata Dajjala berarti menutup sesuatu.
Sementara itu, secara bahasa dalam Lisanul Arab, Dajjal memiliki 4 makna. Pertama, Dajjal merupakan seorang pembohong yang menutupi kebenaran dengan kepalsuan, menutupi bumi dengan bilangannya yang besar, menutupi manusia dengan kekafiran, dan tersebar hingga menutupi seluruh muka bumi.
Dajjal adalah seorang manusia keturunan bangsa Yahudi Madinah yang dilahirkan pada masa Nabi Muhammad SAW. Ketika kecil, Dajjal dipanggil Ibnu Shayyad atau Ibnu Shid, seiring bertambahnya waktu, tubuhnya bertambah besar melebihi bentuk normal pendidik Arab.
Badannya kuat, kepalanya berjambul, rambutnya kaku seperti ijuk, matanya sebelah juling, dan sebelah melotot, serta ada tanda kafir di keningnya. Dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ نَبِي إِلَّا قَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ أَعْوَرَ الْكَذَّابُ، إِلَّا أَنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّوَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَارٍ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر . ار
Artinya: "Tidak ada seorang pun nabi, kecuali sungguh telah memberi peringatan umatnya tentang orang pembohong yang matanya buta sebelah, selain ia buta sebelah dan sesungguhnya Tuhan kalian Azza wa Jalla tidak buta sebelah, di antara matanya tertulis kaf, fa, Rra (kafir)." (HR. Muttafaq 'Alaih).
Ciri-ciri Keluarnya Dajjal pada Hari Kiamat
Mengutip buku Fitnah & Petaka Akhir Zaman karya Abu Fatiah al-Adnani, salah satu tanda-tanda kemunculan Dajjal adalah fenomena fitnah Duhaima.
1. Fenomena Fitnah Duhaima
Duhaima artinya adalah gelap gulita atau kelam keadaan ketika seluruh dunia berisikan fitnah yang mengiringi kemunculan Dajjal. Riwayat yang menyebutkan akan terjadinya fitnah ini adalah sebagaimana yang dikisahkan dari Abdullah bin 'Umar.
Ia berkata, "Suatu ketika kami duduk-duduk di hadapan Rasulullah memperbincangkan soal berbagai fitnah, beliau pun banyak bercerita mengenainya. Sehingga beliau juga menyebut tentang Fitnah Ahlas. Maka, seseorang bertanya, "Apa yang dimaksud dengan fitnah Ahlas?"
Rasulullah SAW menjawab:
هِيَ هَرَبٌ وَحَرْبٌ ثُمَّ فِتْنَةُ السَّرَّاءِ دَخَنُهَا مِنْ تَحْتِ قَدَمَيْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يَزْعُمُ أَنَّهُ مِنِّي وَلَيْسَ مِنِّي وَإِنَّمَا أَوْلِيَائِي الْمُتَّقُونَ ثُمَّ يَصْطَلِحُ النَّاسُ عَلَى رَجُلٍ كَوَرِك عَلَى ضِلَعٍ ثُمَّ فِتْنَةُ الدُّهَيْمَاءِ لَا تَدَعُ أَحَدًا مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِلَّا لَطَمَتْهُ لَطْمَةً فَإِذَا قِيلَ انْقَضَتْ تَمَادَتْ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا حَتَّى يَصِيرَ النَّاسُ إِلَى فُسْطَاطَيْنِ فُسْطَاطِ إِيمَانٍ لَا نِفَاقَ فِيهِ وَفُسْطَاطِ نِفَاقٍ لَا إِيْمَانَ فِيهِ فَإِذَا كَانَ ذَاكُمْ فَانْتَظِرُوا الدَّجَّالَ مِنْ يَوْمِهِ أَوْ مِنْ غَدِهِ
Artinya: "Yaitu fitnah pelarian dan peperangan. Kemudian Fitnah Sarra', kotoran atau asapnya berasal dari bawah kaki seseorang dari Ahlubaitku, ia mengaku dariku, padahal bukan dariku, karena sesungguhnya waliku hanyalah orang-orang yang bertakwa. Kemudian manusia bersepakat pada seseorang seperti bertemunya pinggul di tulang rusuk, kemudian fitnah duhaima yang tidak membiarkan ada seseorang dari umat ini kecuali dihantamnya
Jika dikatakan, 'Ia telah selesai', maka ia justru berlanjut, di dalamnya seorang pria pada pagi hari beriman, tetapi pada sore hari menjadi kafir, sehingga manusia terbagi menjadi dua kemah, kemah keimanan yang tidak mengandung kemunafikan dan kemah kemunafikan yang tidak mengandung keimanan. Jika itu sudah terjadi, maka tunggulah kedatangan Dajjal pada hari itu atau besoknya."
2. Munculnya Al-Mahdi al-Muntazhar
Dilansir dari buku Kiamat: Tanda-Tandanya Menurut Islam karya M. Abdul Hakim, ciri-ciri kemunculan Dajjal selanjutnya ditandai dengan kemunculan Imam Mahdi. Naafi' bin 'Utbah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
تَغْرُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ لرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْرُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
Artinya: "Kalian akan memerangi Jazirah Arab, lalu Allah menaklukkannya. Kemudian kalian menyerbu Persia, lalu Allah menaklukkannya. Setelah itu kalian menyerbu Romawi, dan Allah menaklukkannya. Kemudian kalian menyerbu Dajjal, lalu Allah memenangkannya."
3. Keringnya Danau Thabariyyah
Danau ini terletak di Syam, airnya dimanfaatkan oleh Israel dan Yordania, lalu mendekati akhir zaman, volume air di danau tersebut akan semakin berkurang.
4. Kurma Baisan Tidak Berbuah
Baisan disebut juga sebagai Lisaan al-Ardh merupakan kota yang terletak di Yordania, disebut juga sebagai Lisaan al-Ardh.
Lalu, di kota ini juga terdapat kota air asin yang dikenal bernama 'Ain al-Fuluus. Pohon ini dikatakan mempunyai banyak pohon kurma.
5. Resesi Ekonomi Dunia
Sebelum kemunculan Dajjal, dunia akan dilanda resesi ekonomi, kelaparan yang melanda seluruh dunia akibat kekurangan air, karena hujan tidak kunjung turun.
Diriwayatkan Asmaa' binti Yaziid al-Anshaariyyah. Dia menuturkan, "Saat itu Rasulullah SAW sedang berada di rumahku. Beliau menyebut-nyebut Dajjal. Beliau pun bersabda,
إِنَّ بَيْنَ يَدَيْهِ ثَلَاثَ سِنِينَ سَنَةٌ تُمْسِكُ السَّمَاءُ ثُلُثَ قَطْرِهَا وَالْأَرْضُ ثُلُثَ نَبَاتِهَا وَالثَّانِيَةُ تُمْسِكُ السَّمَاءُ ثُلُثَيْ قَطْرِهَا وَالْأَرْضُ ثُلُثَيْ نَبَاتِهَا وَالثَّالِثَةُ تُمْسِكُ السَّمَاءُ قَطْرَهَا كُلَّهُ وَالْأَرْضُ نَبَاتَهَا كُلَّهُ فَلَا يَبْقَى ذَاتُ ضِرْ وَلَا ذَاتُ ظِلْفَ مِنْ الْبَهَائِمِ إِلَّا هَلَكَتْ وَإِنْ أَشَدَّ فِتْنَتِهِ أَنْ يَأْتِيَ الأَعْرَابِيَّ فَيَقُولَ أَرَأَيْتَ إِنْ أَحْيَيْتُ لَكَ إِبْلَكَ أَلَسْتَ تَعْلَمُ أَنِّي رَبُّكَ قَالَ فَيَقُولُ بَلَى فَتَمَثَّلَ الشَّيَاطِينُ لَهُ نَحْوَ إِبْلِهِ كَأَحْسَنِ مَا تَكُونُ ضُرُوعُهَا وَأَعْظَمِهِ أَسْمَةٌ قَالَ وَيَأْتِي الرَّجُلَ قَدْ مَاتَ أَخُوهُ وَمَاتَ أَبُوهُ فَيَقُولُ أَرَأَيْتَ إِنْ أَحْيَيْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأَحْيَيْتُ لَكَ أَخَاكَ أَلَسْتَ تَعْلَمُ أَنِّي رَبُّكَ فَيَقُولُ بَلَى فَتَمَثَّلَ لَهُ الشَّيَاطِينُ نَحْوَ أَبِيهِ وَنَحْوَ أَخِيهِ
Artinya: "Menjelang kemunculannya, selama tiga tahun terjadi peristiwa besar. Pada tahun pertama, langit tidak menurunkan sepertiga airnya dan bumi menahan tumbuhnya sepertiga tumbuhannya. Pada tahun kedua, langit menahan dua pertiga airnya dan bumi menahan dua pertiga tumbuhannya. Pada tahun ketiga, langit menahan seluruh airnya dan bumi menahan pertumbuhan seluruh tanamannya. Akibatnya, seluruh hewan ternak mati. Sedemikian besarnya malapetaka kala itu, sampai-sampai ketika Dajjal menemui seseorang, dia berkata, 'Seandainya aku hidupkan untamu, apakah kamu mengakui bahwa aku Tuhanmu?'.
Dia menjawab, 'Ya.' Maka, setan-setan menjelma menjadi mirip untanya dalam keadaan sehat wal afiat, gemuk, dan penuh susunya. Dia mendatangi seseorang yang ditinggal mati oleh saudara dan ayahnya, lalu berkata kepadanya, 'Seandainya aku hidupkan ayahmu dan saudaramu itu, apakah kamu mengakui bahwa aku ini Tuhanmu?' Dia menjawab, 'Ya.' Maka, setan-setan menjelma menyerupai ayah dan saudaranya.(Net/Hen)
Tulis Komentar