Sampaikan Ceramah Agama di Masjid Nurul Muhsinin

Keutamaan Melakukan Amal Kebaikan secara Berkesinambungan, Inilah Penjelasan Ustadz Masriadi Hasan

Ustadz Masriadi Hasan saat menyampaikan ceramah agama di Masjid Nurul Muhsinin,Jumat (13/9/2024).

Laporan:  Hendri Zainuddin 
Pekanbaru


   CERAMAH agama pada pekan kedua yang digelar pengurus Masjid Nurul Muhsinin yang berada di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai menghadirkan ustadz Masriadi Hasan Lc,M.sha,Jumat (13/9/2024). Sebelum menyampaikan ceramah agama ustadz Masriadi Hasan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas kesempatan yang telah diberikan, sehingga bisa bersama-sama hadir dalam kajian majelis ilmu, sebab banyak orang yang tidak terbuka hatinya untuk datang menghadiri majelis ilmu ini. Selain itu ustad Masriadi Hasan juga tak lupa pula berkirim salawat atas baginda Nabi  Muhammad SAW, karena dengan banyak bersalawat akan mendapatkan safaat di yaumil akhir kelak.
Pada kesempatan ini, ustadz Masriadi Hasan membahas tentang keutamaan mengerjakan suatu amal yang berkesinambungan di atas amal yang terputus."Ada amal yang berkesinambungan terus menerus dilakukan lebih utama dari pada amal ibadah yang dilakukan secara terputus. Kalau amal ibadah itu bersifat kecil, tetapi selalu berkesinambungan lebih Allah SWT sukai dan cintai dari amal ibadah besar, tetapi dilakukan sekali-kali.Makanya jika ditanya, mana baik kita melakukan sedekah seribu rupiah setiap hari, atau sedekah satu juta setahun. Bagusnya sedekah setiap hari, dari pada menunggu setahun.Karena Allah SWT sangat menyukai orang yang melakukan amal ibadah secara terus menerus,' ujar ustadz Masriadi Hasan.


Diterangkan ustadz Masriadi Hasan, bahwa kata Nabi Muhammad SAW bahwa Allah SWT sangat menyukai perbuatan yang sifatnya terus menerus.


"Apa pun bentuk perbuatan baik,maka semua itu akan mendapatkan balasan baik dari Allah' SWT. Karena sebaik-baik amal di sisi Allah SWT yakni terus menerus dilakukan,meskipun amal ibadah sedikit dan kecil dikerjakan. Maka dari itu, kita bisa mempraktekkan sesuai mukadimah tadi, perlu nya setiap hari kita kantongi duit seribu rupiah. Masuk ke masjid, maka berikan duit tadi secara kontinyu.  Allah SWT sangat senang dan menyukai hambanya melakukan amal ibadah secara terus menerus," terang ustadz Masriadi Hasan.


Tambah ustadz Masriadi Hasan, kenapa Allah' SWT sangat senang dengan perbuatan amal secara terus menerus dan berkesinambungan dilakukan, alasannya adalah bahwa perbuatan tersebut akan menambah berkah kehidupan."Ya bapak dan ibu ingin tahu bahwa apa saja perbuatan atau amal ibadah yang kita lakukan sudah dicatat oleh Allah SWT dari pukul 18.00 Wib yang lalu dan selesai dicatat.Kemudian masuk lagi lembaran baru hari ini sekitar pukul 18.00 wib dan selesai pula dicatat. Jadi, semua perbuatan baik yang kita lakukan, secara kontinyu dicatat oleh Allah' SWT. Bila kita melakukan perbuatan amal secara kontinyu , maka kita tentu akan mendapatkan balasan nilai yang baik dari Allah' SWT," ujar ustadz Masriadi Hasan.

Lebih jauh disampaikan ustadz Masriadi Hasan, yang kedua kenapa Allah SWT menyukai perbuatan baik dilakukan secara terus menerus adalah, apabila perbuatan baik yang terus dilakukan secara kontinyu maka akan menjadi kebiasaan."Kalau sudah terjadi adat, maka dia akan  membentuk Karena apapun perbuatan -perbuatan amal ibadah yang kita lakukan seperti sedekah, haji puasa,itu semuatadalah untuk membentuk akhlak yang baik. Disuruh oleh Allah SWT mengerjakan sholat untuk menghindari perbuatan munkar, disuruh kita berpuasa untuk menjaga lidah, hati dan mata. Disuruh kita pergi haji agar kita bisa bersyukur.Itu artinya untuk membentuk akhlak yang baik.


Pada kesempatan ini ustadz Masriadi Hasan ada dalam suatu riwayat diceritakan. Dimana kisah ini mashur dan cukup menarik. Dimana namanya Sakban sama dengan nama bulan. Dalam kisah itu,Sakban ini punya kebiasaan selalu sholat berjamaah datang lebih cepat dari pada jamaah lain."Sakban ini datang cepat dan saf paling depan atau pojok,maka ia selalu dilihat oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan namanya juga Nabi Muhammad SAW tahu. Pada suatu sholat shubuh Nabi Muhammad SAW tidak melihat Sakban seperti biasa berada di saf paling pojok. Lalu, saat itu sempat sholat shubuh ditunda sekejap sambil menunggu Sakban datang, tetapi dia tidak muncul,lalu sholat shubuh dilanjutkan. Tapi selesai sholat shubuh Nabi Muhammad SAW bertanya lagi, apakah Sakban sudah datang, lalu dijawab oleh sahabat belum," jadi Nabi Muhammad SAW waktu itu akan menjenguk ke tempat Sakban. Ini maknya jika kita rutin nsholat berjamaah selalu,maka bila kita tidak nampak tentu akan ditanyakan oleh saudara kita yang hadir,' tapi jika kita tak pernah datang maka kita akan diberlakukan,datang tak dijemput, pergi tak diantar," ujar ustadz Masriadi Hasan.

Diterangkan ustadz Masriadi Hasan,setelah mengetahui Sakban tak datang ke masjid melakukan sholat shubuh,maka Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat datang langsung ke rumahnya Sakban. Dimana jarak rumah Sakban ke masjid lebih kurang 4 kilo. "Sampai di rumah Sakban,lalu Nabi Muhammad SAW bertemu dengan istrinya Sakban.Waktu itu Nabi Muhammad SAW menanyakan bahwa kenapa Sakban tak ada datang ke masjid.Lalu isterinya menjawab bahwa Sakban sudah wafat sebelum shubuh tadi," sebut ustadz Masriadi Hasan.

Diceritakan ustadz Masriadi Hasan dalam kisah itu, sebelum Sakban meninggal dunia ada bebewpayhal yang disampaikan Sakban kepada istrinya. Kala itu,Sakban  ada berteriak selama tiga kali. Dimana teriakan Sakban pertama aduh.kenapa tidak lebih jauh. Lalu teriakan yang kedua aduh kenapa tidak yang lebih baru serta terima yang ketiga Sakban berteriak lagi aduh,kenapa tidak semuanya setelah itu ia meninggal dunia.Melhat hal itu, istri Sakban menanyakan kepada Nabi Muhammad SAW terkait apa yang dialami Sakban.

"Maka Nabi Muhammad SAW memberikan penjelasan bahwa orang yang akan meninggal diperlihatkan oleh Allah' SWT tempat yang akan dia masuki sesuai amal yang pernah dilakukannya. Maka Sakban ketika dia akan meninggal dunia diperlihatkan oleh Allah' SWT jalan menuju ke masjid dan pahala yang dia dapatkan di setiap langkah yang dilakukan dan akan dinilai oleh Allah SWT ,'" tutur ustadz Masriadi Hasan.***

 

 

.

 

 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar