Jangan Berputus Asa Atas Rahmat dari Allah SWT

Ustadz DR Hidayat Alhafiz saat menyampaikan ceramah agama di Masjid Nurul Muhsinin,Ahad (15/9/2024)
Laporan: Arbowo Indra Laksamana
Pekanbaru
USAI sholat shubuh berjamaah, Pengurus Masjid Nurul Muhsinin yang berada di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai rutin mengelar ceramah agama. Untuk shubuh kali ini, Ahad (15/9/2024) ustadz yang menyampaikan tausiah agama yakni ustadz DR Hidayatt Alhafid. Sebelum menyampaikan tausiah shubuh, ustadz Hidayat Alhafid mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, Dimana, pada shubuh yang berbahgi ini, kita semua dapat bersama-sama di dalam majelis ilmu.

Selain itu, ustadz Hidayat tak lupa juga berkirim salawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan banyak mulut mengucapkan salawat akan diberikan safaat di yaumil akhir kelak. Namun, yang paling penting Allah SWT memberikan kita nikmat. ''Nikmat yang terbesar diberikan kepada kita adalah nikmat iman. Terutama nikmat sehat dan diberikan waktu, sehingga kita pada pagi hari ini dapat menjalankan perintah Allah SWT,'' ujar ustadz Hidayat.
Ustadz Hidayat Alhafid menyampaikan tentang nasehat-nasehat bagi orang yang lalai selama sehari semalam, karena susah taat seratus persen. Maka kita perlu diingat-ingatkan. ''Berikan lah peringata, karena peringatan itu baik bagi orang yang beriman, Makanya Allah SWT menciptakan suatu mulut, sehingga kita bisa menyampaikan perkataan yang baik,'' ujar ustadz Hidayat.

Diterangkan ustadz Hidayat, bahwa sebagai manuia jangan selalu berputus asa atas rahmat dari Allah SWT. Sikap putus asa sendiri merupakan salah satu akhlak tercela yang harus dihindari umat Islam. Orang yang berputus asa digambarkan sebagai sosok yang lemah imannya, bahkan termasuk karakteristik orang kafir.''Karena itulah, Islam mengimbau umatnya untuk tidak berputus asa terhadap rahmat Allah SWT. Kendati seseorang sudah gagal, banyak bermaksiat, serta bergelimang dosa, pintu taubat dan kesempatan akan terus terbuka lebar di sisi Allah SWT. Oleh sebab itu, kta tetap istiqomah dalam menjalan perintah Allah SWT, sehingga amal perbuatan yang kita lakukan mendapat keberkahan dan keridoaan dari Allah SWT,'' terang ustadz Hdayat.
Ditambahkan ustadz Hidayat dalam suatu riwayat atau sejarah ada seseorang bernama Waksi yang membunuh paman nabi yang namanya Hamzah.''Meski Nabi Muhammad ada merasa tidak senang dengan Waksi, tetapi Nabi Muhammad SAW berharap Waksi bisa mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT. Karena, Waksi ini sebagai hamba yang bersalah dan tidak luput dari dosa apalagi melalukan perbuatan yang tiak benar, maka ia juga ingi menembus kesalahan dengan meminta ampun kepada Allah SWT. Terlebih lagi, Allah SWT yang maha pengampun tentu akan memberikan ampunan bagi hambanya yang ingin bertaubat. Begiulah contoh yang dialami oleh Waksi, sehingga ia sadar dan bertaubat kepada Allah SWT,'' tutur ustadz Hidayat.***
Tulis Komentar