Laporan : Rizki Kurniawan

Mandau

    KEHADIRAN sosok  Buya Mawardi di Surau Ladang Tangah, Mandau, Kabupaten Bengkalis, disambut dengan semangat dan antusiasme luar biasa dari masyarakat. Acara ini diiringi oleh pertunjukan Sholawat Dulang, sebuah tradisi Islam khas Minangkabau yang berhasil menghidupkan suasana syahdu dan religius.

Ratusan hadirin bahkan datang dari berbagai daerah seperti Pariaman dan Perawang untuk menyaksikan dan menyambut Buya Mawardi,Senin (30/9/2024).

Pada kesempatan itu, Buya Mawardi juga bertemu dengan Buya Haji Sutan Replita, Mursyid Tareqat Syattariyah, yang datang khusus dari Pariaman. Tampak, keduanya terlibat dalam percakapan intens membahas berbagai persoalan umat dan perkembangan Islam di wilayah tersebut. Kehadiran mereka menjadi pusat perhatian, terutama bagi masyarakat yang hadir untuk mendapatkan pencerahan ilmu agama.

Lantunan Sholawat Dulang, yang ditampilkan dalam bentuk dialog tanya jawab, menjadi salah satu daya tarik utama. Kedua pelantun duduk bersisian dan menabuh dulang sambil melantunkan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan-pesan agama dan menumbuhkan kecintaan pada Rasulullah.

"Tradisi Sholawat Dulang ini sudah berlangsung lama, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Setiap tahun kami selalu mengadakannya, dan hari ini kami merasa sangat terhormat karena Buya Mawardi bisa hadir," ujar Alex, salah satu pendukung dalam acara itu. Alex juga berharap Buya Mawardi dapat menghadiri acara penutupan esok hari yang akan diakhiri dengan makan bersama. Alex mengungkapkan harapannya agar Buya Mawardi dan pasangannya sukses dalam pencalonan sebagai gubernur dan wakil gubernur.

Sementara itu, Bapak Andri, Ketua Pengurus Surau Ladang Tangah, juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran Buya Mawardi. Ia berharap kunjungan ini dapat menjadi berkah dan bahwa Buya Mawardi terpilih sebagai Wakil Gubernur Riau, membawa kebaikan bagi masyarakat di masa depan.

Acara tersebut tidak hanya menyatukan masyarakat secara spiritual, tetapi juga memperkuat silaturahmi antarwarga. Hal ini, menunjukkan betapa kuatnya tradisi dan nilai-nilai Islam di daerah tersebut. ***