Guyonan Buya Mawardi hingga dengarkan Keluhan Warga Soal Kerusakan Jalan akibat Tonase Batubara

Buya Mawardi saat melakukan kampanye dialogis terbuka di jalan lingkungan, Kecamatan Peranap, Kamis (10/10/2024) malam
Laporan: Rizki Kurniawan
Peranap
CALON Wakil Gubernur nomor urut 3, Buya Mawardi melakukan kampanye dialogis terbuka di jalan lingkungan di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Kamis (10/10/2024) malam. Kampanye dialogis menjadi saksi pertemuan hangat antara tokoh masyarakat, politisi, dan warga setempat.
Acara ini dihadiri oleh Anggota DPRD Rizal Zamzami dari Fraksi PKS, Ketua DPC Fraksi PKS Kecamatan Peranap, Ustadz Rabi, serta tokoh masyarakat bapak Syahrul.
Pertama kali acara ini dimulai dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh ustadz Rabi, yang memohon kepada Allah SWT agar acara ini berjalan dengan lancar.

Pada kesempatan itu, tokoh masyarakat bapak Syahrul kemudian menyampaikan sambutan. Ia mengajak warga untuk tidak ragu mengajukan pertanyaan kepada Buya Mawardi mumpung ia berada di Peranap. "Kita ini jauh dari Pekanbaru, jadi manfaatkan momen ini untuk bertanya," ujar Syahrul.
Dalam suasana santai, Buya Mawardi,mengajak masyarakat untuk menyanyikan lagu “Suwai” dengan kompak. "Disini suwai, disana suwai, dimana-mana suwai," seru Buya Mawardi, yang langsung membuat semua yang hadir tertawa terbahak-bahak.

Namun, di balik tawa, Buya Mawardi juga mengingatkan bahwa pada tanggal 27 November mendatang akan digelar Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) jangan tidak sampai memilih. "Bagaimana kalau kita tidak punya kepala?" tanyanya sambil bercanda, membuat suasana kembali riuh. Salah seorang warga pun menyambut guyonan tersebut dengan tawa, "Cam mano pula hidup tanpa kepala."
Disesi tanya jawab Khairunnas, seorang warga Peranap, mengangkat masalah serius yang dihadapi masyarakat setempat. Ia menyampaikan keluhannya mengenai jalan yang sering rusak akibat muatan truk batubara yang melebihi kapasitas.

"Kami hampir tiap hari menghirup debu, kalau hujan kami lewat becek. Tolong sampaikan kepada pak Syamsuar agar jalan ini diperbaiki," harapnya.
Menanggapi hal ini, Buya Mawardi menjelaskan bahwa membatasi muatan truk bukan solusi yang mudah. "Kalau kita batasi muatannya, para supir truk akan demo karena upah mereka dihitung dari pengantaran," ujarnya.

Sebagai solusi, Buya Mawardi mengusulkan pembangunan pelabuhan dan jalur kereta api untuk pengangkutan batubara agar jalanan tidak terus-menerus hancur.
Acara malam itu berlangsung dalam suasana hangat dan penuh canda, namun tetap menyimpan harapan agar keluhan warga mengenai kerusakan jalan dapat segera diatasi.***
Tulis Komentar