Debat Pilgub Riau Memanas, Kandidat Usung Solusi Berbeda untuk Jalan Rusak di Sejumlah Daerah
Debat publik tiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau berlangsung pada Selasa (29/10/2024) malam di SKA Co-Ex, Pekanbaru.
Laporan : Rizki Kurniawan
Pekanbaru
PELAKSANAAN debat publik tiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau berlangsung pada Selasa (29/10/2024) malam di SKA Co-Ex, Pekanbaru. Disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta, debat ini menyoroti isu infrastruktur jalan yang rusak di sejumlah daerah.
Pada sesi kedua, moderator menyinggung kondisi jalan rusak di Kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, Pelalawan, dan Siak. Ketiga kandidat menyampaikan solusi dengan cara dan pendekatan masing-masing. Debat sempat memanas,kala ketiga calon ini saling menyampaikan dan menjawab pertanyaan yang disampaikan dari masing-masing calon.
Pasangan Nomor Urut 1: Solusi Berbasis Kebutuhan
Abdul Wahid dan SF Hariyanto dari pasangan nomor urut satu menegaskan pentingnya perbaikan jalan berbasis kebutuhan. "Jika kondisi aspal sudah tidak layak, kami akan bangun jalan rigid untuk ketahanan yang lebih lama," ujar SF Hariyanto. Pasangan ini juga mengangkat tema "Riau Agamis, Berbudaya Melayu, Dinamis, Ekologis, dan Maju" tanpa politik uang, yang mereka anggap sebagai langkah untuk mewujudkan pemerintahan bersih.
Pasangan Nomor Urut 2: Prioritas Infrastruktur Desa
Calon gubernur nomor urut dua, M Nasir, mengusulkan pembangunan jalan desa sebagai prioritas. Menurutnya, potensi desa sangat besar bagi ekonomi daerah, sehingga infrastruktur yang baik di desa dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Pasangan Nomor Urut 3: Jalan Khusus Angkutan Berat
Syamsuar, sang petahana, menyampaikan gagasan untuk membangun jalan khusus bagi truk batu bara dan angkutan berat, sambil menekankan pentingnya razia berkala bagi kendaraan over kapasitas. Hal ini ia pandang sebagai cara menekan tingkat kerusakan jalan yang sering kali terjadi.
Salah satu penonton, Edi, menyampaikan pendapatnya usai menyaksikan debat tersebut. "Menurut saya, pasangan nomor 1 cukup baik dalam menyampaikan dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada," katanya. Edi menilai dua paslon lainnya menyampaikan jawaban yang terkesan “biasa saja” dan lebih menyerupai template.
“Debat kali ini memang diungguli oleh pasangan nomor 1, tapi suasananya masih terasa biasa saja, tidak terlalu keras atau frontal,” tambah Edi.
Dengan beragam solusi yang ditawarkan, masyarakat Riau kini lebih kritis dan menanti siapa di antara ketiga kandidat yang mampu membawa perubahan signifikan bagi Provinsi Riau ini. ***
Tulis Komentar