Pentingnya Tanamkan Aqidah dalam Membentuk Akhlak kepada Anak

Ustadz Sondra Alhafid saat menyampaikan ceramah agama di Masjid Nurul Muhsinin,Rabu (18/12/2024)
Laporan: Hendr Zainuddin
Pekanbaru
USTADZ Muhammad Sondra Alhafiz menyampaikan ceramah agama di Masjid Nurul Muhsinin yang berada di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, usai sholat Magrib berjamaah, Rabu (18/12/2024). Pertama-tama ustadz Sondra Alhafid mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan umur panjang dan kesempatan, sehingga bisa duduk bersama-sama mendengarkan ceramah di majlis ilmu. Tak lupa pula ustadz Sondra mengajak jemaah untuk bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan banyak bersalawat akan diberikan pertolongan dan safaat di yaumil akhir kelak. Amin ya rabbal alamin.
Dalam ceramahnya Muhammad Sondra Alhafid, S.Ag, MH menyanpaikan bahwa sebagai aset utama keluarga yang harmonis, akan lahir tatanan masyarakat yang kondusif. Pada ujungnya, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara juga akan turut menjadi baik. Membentuk keluarga yang baik adalah penting. Dimana yang harus diingatkan yakni memastikan orang tua sebagai teladan bagi anak dan membentuk akhlak hasanah seluruh anggota keluarga.
"Bagaimana kaum muslimin dapat menjaga diri dan keluarga karena penting untuk tatanan yang lebih baik. Karenanya, segala daya dan kekuatan hendaknya dilakukan agar bisa generasi muda muslim memiliki akhlak seauai tuntunan Rasulullah SAW.

Di dalam al-Qur’an, ada beberapa pribadi spesial. Di antaranya, Luqman al-Hakim. Beliau bukan rasul, tapi namanya diabadikan di dalam Al-Qur'an menjadi nama surat.
Di dalam Surat Luqman. ayat 12 hingga 19, Allah SWT mengabadikan percakapannya dengan putranya. Perbincangan penuh kasih sayang. Obrolan yang mendidik penuh hikmah. Selain menekankan ibadah vertikal kepada Allah SWT, Luqman juga menandaskan sikap yang harus dimiliki seorang manusia di hadapan manusia yang lain.
Di dalam Ayat 12, Luqman berpesan kepada anaknya tentang pentingnya rasa syukur. Di dalam ayat berikutnya, dia berpesan agar menjaga ketauhidan.
Sementara itu, di ayat ke 14 dan 15, Luqman berpesan agar berbakti kepada orangtua. Adapun dalam ayat ke 16, tentang balasan semua amal yang dikerjakan. Dan, dalam ayat berikutnya, Luqman berpesan tentang pentingnya shalat, berdakwah, dan bersabar. pendidikan akhlak yang berdimensi sosial kemasyarakatan.
Dalam Surat Luqman ayat 12 beliau berpesan kepada anaknya agar tidak mensekutukan Allah. SWT. Untuk selalu berpegang teguh dan berdiri dengan akidah yang kokoh.
Melalui ayat ini, pendidikan akhlak yang pertama adalah tentang sikap keimanan dan kepatuhan seseorang anak pada perintah Allah SWT dan rasulNya.
" Perlunya juga sikap rendah hati, dan larangan sombong. Tidak boleh seseorang merendahkan orang lain karena perbedaan strata ekonomi, warna kulit, suku dan perbedaan lainnya. Hal ini berkaitan dengan etika kehidupan sosial. Dengan demikian, sudah menjadi kewajiban bagi seorang ayah untuk mula-mula mengajarkan keimanan yang kuat," ujar ustadz Sondra.
Dipaparkan ustadz Sondra dalam sebuah hadits diceritakan sikap Rasulullah ketika berjumpa dengan orang lain. Beliau selalu menampakkan wajah gembira, tersenyum ramah, dan ketika berkomunikasi, selalu menghadapkan tubuhnya kepada lawan bicaranya.
Perintah agar sederhana dalam berjalan di dalam ayat tadi ditafsirkan sebagai sikap tengah-tengah, atau tidak berjalan terlampau cepat juga tidak lambat. Berjalan dengan anggun. Adapun suara keledai berarti suara meringkik dan melengking.
Suara keras yang tidak enak didengar.
Dengan demikian, Luqman berpesan agar di dalam melangkah tidak terlampau cepat dan pelan, melainkan berjalan dengan baik.
Pendidikan dasar akhlak merupakan pelajaran etika sosial kemasyaraatan. Saat ini ada banyak orang tua yang bangga dengan capaian pendidikan anak, tetapi abai dalam pendidikan akhlak dan dasar-dasar pergaulan sosial. Sehingga ada banyak contoh, anak yang berbicara keras dan membentak mereka yang lebih tua. Bahkan, berani melakukan tindakan kasar kepada orang tuanya. "Dalam hal ini, kita harus ingat, apa yang dilakukan anak seringkali bermula dari sikap orang tua yang memberi contoh buruk. Anak adalah peniru ulung. Dia belajar dari lingkungannya. Dari sekelilingnya. Dan, yang lebih mengkhawatirkan adalah, apa yang kita lakukan kepada orang tua kita saat ini, baik atau buruk, itulah yang akan dilakukan oleh anak kita kelak. Mula-mula orang tua harus memberi teladan. Jika orang tua memerintahkan anak beribadah, maka dia harus memberi contoh terlebih dulu. Apabila orang tua menunjukkan sikap baik kepada lingkungan sosial, maka anak akan belajar menirunya, baik dalam ucapan maupun tingkah laku. Inilah yang disebut dengan psiko-sosial, ketika secara psikologis manusia dibentuk oleh lingkungan sosial di sekitarnya, dan kemudian ikut mempengaruhi perubahan sosial pula" tutur ustadz Sondra.
Sambung ustadz Sondra pentingnya pendidikan akhlak yang harus dimiliki atau ditanamkan oleh setiap hamba atau manusia ciptaan Allah SWT, terutama kepada anak , istri serta diri sendiri. "Kita sebagai mahluk ciptaan Allah SWT harus takut dan selalu patuh dengan perintah Allah SWT. Terlebih lagi, yang perlu kita tanamkan atau kita ajarkan kepada anak kita yakni pendidikan akhlak sejak ini. Dengan begitu, tentu nanti anak kita akan menjadi generasi yang mengerti dengan adab, etika dalam menjalani kehidupan, terutama taat dan patuh atas perintah dan larangan dari Allah SWT,. Maka dari itu, contohlah sikap atau akhlak Nabi Muhammad SAW yang sangat mulia dan terpuji. Terlebih lagi, Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk membentuk akhlak manusia di muka bumi ini, sehingga patuh dan taat kepada Allah SWT," jelas ustadz Sondra Alhafiz.
Ditambahkan ustadz Sondra, makna antara ketauhidan dan pendidikan akhlak secara korelasi sangat erat hubungan,karena keduanya saling berkaitan."Makanya tauhid dan pendidikan akhlak menjadi satu kesatuan yang sangat penting. Sebab, orang yang memiliki ketauhidan kepada Allah SWT, tentu akan memiliki akhlak serta perilaku yang baik, karena selalu patuh dan taat dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Allah SWT," sebut ustadz Sondra.
Lebih lanjut disampaikan ustadz Sondra bahwa zaman sekarang ini teknologi semakin canggih,sehingga banyak anak-anak muda terperdaya dengan gemerlapnya dunia, sehingga ketauhidan kepada Allah SWT semakin luntur dan merasa tidak takut "Oleh sebab itu, kita sebagai orang tua atau kakek jika ada anak yang lahir supaya diazankan. Hal ini, dilakukan anak yang baru lahir itu mendengar kalimat -kalimat tauhid ,sehingga selalu mengagungkan dengan kebesaran dari Allah' SWT," pungkas ustadz Sondra.***
Tulis Komentar