Sampaikan Santapan Rohani Ramadhan Malam ke Enam

Pemimpin yang Adil, Begini Paparan Ustadz Drs H Syafruddin Saleh

Ustadz Syafruddin Saleh saat menyampaikan tausiah santapan rohani Ramadhan di Masjid Nurul Muhsinin,Rabu (5/3/3035)

PEKANBARU --(KIBLATRIAU.COM)--
Memasuki malam yang ke enam bulan Ramadhan 1446 H, ustadz yang menyampaikan santapan rohani Ramadhan di Masjid Nurul Muhsinin yang berada di Ikan Mas,Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai yakni ustadz Drs H Syafruddin Saleh. Dimana, santapan rohani Ramadhan itu dilaksanakan usai sholat isya berjamaah, Rabu (5/3/2025).
Sebelum menyampaikan santapan rohani Ramadhan ini ustadz Syafruddin Seleh mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan sehingga bisa bersama -sama melakukan sholat isya, dilanjutkan dengan sholat tarawih dan witir di dalam bulan Ramadhan ini. Tak lupa pula, ustadz Syafruddin Saleh berkirim salawat atas Nabi Muhammad SAW. Karena dengan banyak bersalawat akan mendapatkan safaat di Yaumil akhir kelak.

Pada kesempatan santapan rohani Ramadhan ini, ustadz Syafruddin Saleh membahas tentang seorang pemimpin yang adil sesuai dengan judul yang sudah ditetapkan oleh Ikmi Kota Pekanbaru.

Dikatakan ustadz Syafruddin Saleh bahwa setiap orang menjadi pemimpin. Mulai dari yang kecil, seperti suami menjadi pemimpin bagi Istri ,guru memimpin bagi siswa dan siswinya. Dosen memimpin para mahasiswa. "Begitu juga kami, sebagai ulama ini memimpin jamaah. Makanya kaji yang disampaikan jangan sesat. Biar lah sedikit tetapi mudah diingat dan tidak menimbulkan hal yangbtidak baik di tengah umat. Karena, kepemimpinan dalam agama Islam itu seperti kita sholat berjamaah dan memilih kepengurusan dsn imam masjid juga harus secara musyawarah dan mufakat oleh para jamaah, sehingga bisa berjalan dengan baik. Sebab setiap pemilik nantinya akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan oleh Allah ,"  ungkap  ustadz Syafruddin Saleh di hadapan jamaah Masjid Nurul Muhsinin.


Disampaikan ustadz Syafruddin Saleh bahwa pemimpin yang adil dan demokratis adalah sosok yang diidamkan oleh masyarakat dan jamaqh, terutama dalam konteks negara demokratis seperti Indonesia. Dalam Islam, pemimpin yang adil dan demokratis memiliki kriteria khusus yang bukan hanya berdasarkan kebijaksanaan duniawi, tetapi juga diukur dari perspektif moral dan spiritual.

"Ya dalam pengertian pemimpin yang adil dan demokratis dalam Islam. Dimana, dalam Islam, keadilan adalah salah satu pilar utama dalam pemerintahan. Pemimpin yang adil adalah mereka yang menjalankan tugasnya dengan bijaksana, tanpa memihak, dan selalu bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Namun, yang paling penting seorang pemimpin harus bisa memberikan contoh yang baik,sehingga bisa menjadi panutan oleh masyarakat," urai ustadz Syafruddin Saleh.


Dipaparkan ustadz Syafruddin Saleh bahwa  keadilan adalah perintah Allah SWT, dan setiap pemimpin harus mampu menegakkan keadilan di tengah masyarakatnya. Keadilan tidak hanya berarti memberikan hak kepada mereka yang berhak, tetapi juga berlaku secara adil tanpa diskriminasi.

"Pemimpin yang adil dan demokratis haruslah seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Iman dan takwa menjadi landasan utama yang mendorong seorang pemimpin untuk selalu bertindak sesuai dengan ajaran Islam. Dengan keimanan yang kuat, seorang pemimpin akan selalu merasa diawasi oleh Allah dan berhati-hati dalam setiap keputusan yang diambil," kata ustadz Syafruddin Saleh.

Bijaksana dan Berpengetahuan


Kebijaksanaan dan pengetahuan yang luas sangat diperlukan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai situasi. Islam menekankan pentingnya ilmu bagi seorang pemimpin, karena dengan ilmu, seorang pemimpin dapat membedakan antara yang benar dan yang salah serta mengambil keputusan yang membawa kebaikan bagi semua.

"Pemimpin yang adil dan demokratis akan selalu mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan. Hal ini sejalan dengan prinsip syura (musyawarah) dalam Islam, dimana keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama demi kemaslahatan umat," tutur ustadz Syafruddin Saleh.***

 

 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar